TKW Indramayu Tewas di Turki

SBMI Indramayu Bakal Perjuangkan Jenazah TKW yang Meninggal karena Covid-19 di Turki Dipulangkan

SBMI Indramayu mendesak agar pihak sponsor mau bertanggungjawab perihal meninggalnya TKW yang bersangkutan.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Ketua SBMI Cabang Indramayu, Juwarih, Minggu (20/6/2021) 

Kepastian tersebut, SBMI dapat setelah mengkonfirmasi perihal meninggalnya Masripah kepada pihak KBRI di Turki.

"Tidak (Santet), itu cuma alasan dari sponsor saja, penyebab pastinya karena Covid-19," ujar dia.

Baca juga: BREAKING NEWS TKW Indramayu Mendadak Tewas di Turki, Pihak Sponsor Menyebut karena Disantet

Meninggal karena Covid-19

Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKW asal Kabupaten Indramayu, Masripah (36) meninggal dunia di Istanbul, Turki.

Padahal di Turki, warga Desa Sukamulya, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu itu baru bekerja selama 1 hari.

Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu pun menceritakan kronologi meninggalnya Masripah.

Ia juga membantah kabar Masripah meninggal dunia karena Santet seperti yang disampaikan pihak sponsor saat mengabarkan berita duka kepada keluarga.

Masripah dipastikan meninggal dunia karena Covid-19 setelah dikeluarkannya bukti keterangan dari rumah sakit.

Baca juga: BREAKING NEWS TKW Indramayu Mendadak Tewas di Turki, Pihak Sponsor Menyebut karena Disantet

Kepastian tersebut, SBMI dapat setelah mengkonfirmasi perihal meninggalnya Masripah kepada pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Turki.

"Tidak (Santet), itu cuma alasan dari sponsor saja, penyebab pastinya karena Covid-19," ujar Ketua SBMI Cabang Indramayu, Juwarih kepada Tribuncirebon.com, Minggu (25/7/2021).

Juwarih menceritakan, kejadian itu berawal saat Masripah diberangkatkan ke Turki pada 10 Juli 2021.

Ia diduga diberangkatkan secara ilegal, mengingat Masripah diberangkatkan ke negara timur tengah yang bukan menjadi negara penempatan secara resmi.

Terlebih, ia bisa dikirim ke Turki saat Indonesia tengah memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Itulah hebatnya perekrut di saat kaya gini, berani memberangkatkan, Ini jelas unprosedural, ke timur tengah juga kan ditutup," ujar dia.

Masih diceritakan Juwarih, keluarga pun sempat kaget menerima kabar Masripah meninggal dunia, mengingat baru 1 hari ia bekerja di sana.

Baca juga: Dihayati, TKW Indramayu Sakit Parah Saat Kerja di Taiwan, Kini Dikarantina di Wisma Atlet

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved