Kasus Covid 19 di Kuningan
Tiga Pekan Terakhir, Warga Positif Covid-19 yang Meninggal Dunia di Kuningan Sebanyak 227 Jiwa
pada bulan sebelumnya, Mei, warga meninggal bukan karena Covid-19 ada sebanyak 42 jiwa, kemudian untuk Bulan Juni ada sebanyak 121 jiwa
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
"Untuk warga kami meninggal akibat Covid-19, itu ada sekitar 11 orang. Eh untuk jumlah persisnya belum lihat data dan catatan desa, nanti bisa lihat lagi," ujarnya.
Terlepas adanya kematian Kasus Covid-19, Mulyadin tidak bosan untuk mengingatkan warga dalam menjalankan protokol kesehatan.
"Seperti tadi saja, di desa kami melaksanakan salat Id itu terpecah di sebanyak 14 titik. Nah, untuk Masjid Agung memang tidak ada sama sekali menjalankan ibadah salat Id di sana. Tidak hanya itu, pemerintah desa juga tidak menerima hewan kurban seperti pada umumnya," katanya.
Sementara berdasar data Satgas Covid-19 Kuningan, Agus Mauludin mengatakan untuk jumlah kematian kasus Covid19 mengalami kenaikan dari sebelumnya 505 kini sebanyak 512 orang meninggal dunia.
"Jumlah kasus kematian Covid19 hingga sekarang, total ada sebanyak 512 orang. Kemudian untuk masu terkonfirmasi positif Covid19 ada sebanyak 12450 orang dengan jumlah discarded ada 10100 orang dan masih karantina 1838 orang," kata Agus.
Nakes Jadi Korban
Sebanyak 168 tenaga medis lingkup Dinas Kesehatan termasuk tenaga kesehatan Puskesmas di Kuningan terkonfirmasi positif Covid-19.
"Iya untuk data hingga sekarang ada 168 nakes di lingkup Dinas Kesehatan ada yang kena positif Covid-19," ungkap Kepala Bidang P2P Dinkes Kuningan Denny Mustafa kepada TribunCirebon.com, saat dihubungi melalui ponsel, Kamis (15/7/2021).
Meski demikian, kata Denny, pelayanan kesehatan terhadap masyarakat masih berjalan
"Ya untuk pelayanan medis di Puskesmas tetap berjalan. Adapun, ketika ada terkonfirmasi positif Covid-19 pada nakes atau bidan, kita lakukan penutupan dan tidak melayani seperti pada biasanya," ujar Denny.
Mengenai pelaksanaan kerja, kata Denny menyebut bahwa itu diberlakukan secara Work From Home (WFH) dan Work From Office (WFO).
Langkah ini berdasar ketentuan di saat Pandemi Covid-19.
"Iya, tidak ada libur dalam kerja sebagaimana biasanya. Namun pelaksanaan kita bagi menjadi dua, ada yang WFH dan WFO," ujarnya.