Kerusuhan di Papua
Rusuh di Papua Warga Sipil Tewas Terbakar dalam Ruko, 5 Anggota Paskhas Dikeroyok Warga Bersenjata
Pria tersebut bernama Hendrik seorang perantau asal Sumatera Utara tewas terbakar saat terjadi aksi perusakan massa disertai pembakaran.
Warga yang jadi korban kemudian mengungsi ke kantor Koramil serta Polsek.
"Jumat pagi, Dandim dan Kapolres Nabire yang membawahi Dogiyai sedang menuju TKP melalui jalan darat," ujar Iwan Setiawan.
Baca juga: KKB Papua Lekagak Telenggen Terpecah, Tenius Gwijangge Cs Kini Meneror dan Bunuh Pekerja di Yahukimo
Awal Penyerangan, Pembakaran, hingga Penjarahan
1. Kejadian bermula saat satgas Paskhas TNI AU di Pos Moanemani mendapat laporan dari masyarakat bahwa adanya sekelompok orang mabuk miras di run way Bandara Moanemani.
2. Kemudian personel satgas Paskhas yang dipimpin Serka Wartono menegur warga yang mabuk di run way bandara tersebut.
3. Menjelang tengah malam, sekitar 20 orang mendatangi pos satgas Paskhas dengan membawa panah, parang, dan batu.
4. Massa mengeroyok 5 personel satgas Paskhas yang berada di pos.
5. Lalu personel satgas Paskhas memberikan tembakan peringatan.
6. Massa kemudian melarikan diri
7. Sekitar pukul 22.00 WIT, massa melakukan pembakaran bengkel dan warung bakso milik warga di Kampung Ekimanida, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai.
8. Melihat situasi itu, masyarakat pendatang mulai mengungsi ke pos-pos aparat keamanan di wilayah Kabupaten Dogiyai.
9. Lalu massa mulai menjarah dan membakar bangunan dan rumah-rumah milik pendatang di Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai.
10. Kemudian, pada Jumat (16/7/2021), massa semakin meluas dan melakukan pembakaran di Kampung Ikabo serta melakukan penjarahan terhadap isi toko dan bangunan.
11. Hendrik Simatupang, perantau asal Sumatera Utara, tewas terbakar di ruko miliknya.
11. Sejumlah personel Polsek Kamuu dipimpin Kapolsek Iptu Mikael Ayomi tiba di Kampung Ikebo, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai, guna melaksanakan evakuasi jenazah.
12. Selanjutnya, personel gabungan dari Polsek Kamuu dan Polres Nabire melakukan pengamanan di seputaran Kota untuk mencegah aksi massa yang semakin meluas.
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Paul Manahara Tambunan
(*/Tribun-medan.com/ Tribun-Papua.com )