Kata Pengamat Astronomi soal Momen Matahari Berada di Atas Ka'bah, Momen Perbaiki Arah Kiblat Masjid

matahari akan kembali melintas tepat di atas Ka'bah pada Rabu (14/7/2021) hingga Jumat (16/7/2021).

Editor: dedy herdiana
Tribunjabar.id/Hilman Kamaludin
Pengamat Astronomi Imah Noong Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Fahri Ahmad Wijaya saat mentukan arah kiblat menggunakan alat qibla finder, Rabu (14/7/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG BARAT - Observatorium Imah Noong Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) memastikan bahwa matahari akan kembali melintas tepat di atas Ka'bah pada Rabu (14/7/2021) hingga Jumat (16/7/2021).

Pengamat Astronomi Imah Noong Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Fahri Ahmad Wijaya mengatakan, momen Istiwa A'dham atau Rashdul Qiblah tersebut menjadi saat yang tepat untuk menentukan kembali arah kiblat.

"Untuk Jawa Barat ini penentuannya berlangsung pada jam 16.27. Biasanya berlangsung antara 5 sampai 10 menit," ujarnya saat ditemui di Imah Noong, Rabu (13/7/2021).

Baca juga: Beredar Video Matahari Terbit dari Utara, Benarkah Tanda Dunia Akan Berakhir? Ini Penjelasan BMKG

Momen tersebut, kata dia, akan berlangsung selama tiga hari untuk mencakup semua wilayah di Indonesia yang memiliki tiga zona waktu berbeda.

"Saat ini posisi matahari berada pada azimut 331 setelah dilakukan penghitungan menggunakan qibla finder pada pukul 13.00 WIB. Sementara untuk kakbah berada pada azimut 295," kata Fahri.

Penentuan arah kiblat sendiri, kata dia, bisa dilakukan untuk masjid dan individu dengan menggunakan benda tegak lurus seperti tongkat. Lalu tarik garis lurus dan dilakukan pada waktu matahari tepat berada di atas Kabah yakni pukul 16.27 WIB.  

"Kalau sudah dilakukan, maka nanti garis titik balik bayangannya itulah yang akan menunjukkan arah kiblat. Jadi yang dilihat itu titik balik bayangannya," ucapnya.

Baca juga: INI Manfaat Berjemur di Bawah Sinar Matahari Saat Pandemi Covid-19 Menurut Para Ahli

Menurutnya, penentuan arah kiblat sendiri bukan berarti ada pergeseran pada posisi kiblat sehingga harus dikalibrasi. 

Namun lebih tepatnya momen tersebut, kata dia, harus dilakukan untuk memperbaiki arah kiblat di masjid dan rumah yang biasanya terdapat kekeliruan. 

"Biasanya bukan mengubah arah kiblat di masjid atau rumah. Jadi banyak juga masjid yang bangunannya tidak mengarah ke ka'bah tapi sajadahnya yang diarahkan ke kiblat," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved