Tembus 40.000 Kasus Covid-19 Baru Sehari Jadi Sorotan dr Andi Khomeini, Netizen Banyak yang Tanggapi
Virus Covid-19 semakin ganas, selain itu, kasus Covid-19 di Indonesia mencetak rekor baru dengan penambahan 40.000 lebih kasus dalam sehari.
Laporan wartawan Tribun Jabar, Shania Septiana
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Virus Covid-19 semakin ganas, selain itu, kasus Covid-19 di Indonesia mencetak rekor baru dengan penambahan 40.000 lebiih kasus dalam sehari.
Dokter Andi Khomeini Takdir menyebutkan bahwa, semumpuni apapun fasilitas kesehatan yang dimiliki Indonesia, fasilitas kesehatan akan mengalami kapasitas maksimal.
Terlebih jika tidak ada upaya signifikan yang efektif menurunkan kasus baru harian.
Baca juga: Soroti Kasus dr Lois Owien, Guru Besar Farmasi UGM Sebut Tak Bisa Dipertanggungjawabkan
Baca juga: SIAPA SEBENARNYA Dokter Lois? Sosok yang Benar-benar Tak Percaya Covid-19, Ini Rekam Jejaknya
Pernyataan itu disampaikan dr Andi Khomeini melalui akun Twitter pribadinya @dr_koko28, pada, Senin 12 Juli 2021.
"Tembus 40.000 kasus baru hari ini. Sekuat-kuatnya faskes bakal kolaps juga jika tidak ada upaya signifikan menurunkan kasus,"cuit dokter Andi.
Iya juga menegaskan, upaya pencegahan harus diperkuat disamping penekanan angka kesembuhan.
"Ingat. Bukan hanya mengglorifikasi angka kesembuhan saja, tapi memang gaspol di upaya pencegahan. Tidak dicegah, angka kasus terus bertambah. Mutant-nya juga," cuitnya.
Baca juga: Dokter Tita : Kaget dan Deg-Degan, Satu Persatu Teman Saya Sakit, Di Masa Pandemi Covid-19
Baca juga: Dokter Tita Hadirkan HEUP Project, Edukasi Kesehatan bagi Warga, Berlatar Saat Pasien Datang ke UGD
Lebih lanjut, dokter Andi menjelaar bahwa Covid-19 bukan semata flu biasa.
Karena banyak orang yang pernah terinfeksi Covid-19 mengeluhkan masih mengalami gejala, bahkan setelah mereka dinyatakan negatif Covid.
Kapasitas kerja dalam menjalani kegiatan sehari-harinya tidak bisa normal seratus persen karena dampak terpapar Covid-19
"Covid bukan flu biasa. Kita tidak hanya bahas berapa yang sakit dan yang sembuh. Gejala sisanya itu. Bahkan setelah sebagian pasien sembuh, mereka masih mengalami sesak, batuk, lemas, pengentalan darah yang bisa dirasakan berminggu-minggi setelah pulang dari RS. Kapasitas kerja turun," cuitnya.
Cuitan dokter Andi banyak dikomentari dan disukai oleh banyak pengguna Twitter diantaranya, pemilik akun @Rayne1132, dia melihat tidak adanya perubahan yang signifikan ditengah masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
"Jujur, ngeliat tak adanya perubahan dalam PPKM semingguan ini ngebuat aku takut. akankah kita tembuh 100k kasus perhari? Akankah death rate nya semakin naik? Kerja nyata pemerintah mana untuk menekan angka yg semakin tinggi ini?
Ya Robb, lindungilah kami," cuit pemilik akun @Rayne1132.
"Teriakin yg punya kuasa bikin kebijakan deh dok.. Biar gak ngasal dan serampangan gitu,
Juga tambahin kenceng teriakannya dok..biar kedengeran tuh.. Masa Kalah ma cipeng.. Dia sekali teriak aja langsung jemput bola itu yg punya kuasa," ucap @Restubhumi.