Daun Dewa
Alasan Daun Dewa Disebut Daun Sambung Nyawa, Bisa Obati Penyakit Kronis, Hasil Risetnya Menakjubkan
Berikut ini alasan mengapa daun dewa disebut daun sambung nyawa, beserta hasil riset dan cara mengonsumsinya.
Penulis: Mutiara Suci Erlanti | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Ukuran penampang pada 3-5 cm. Kulit umbi berwarna keabu-abuan, namun daging umbinya terlihat bening sampai keruh.
Tanaman ini terhitung tanaman semak tahunan serta mempunyai lebih dari satu nama tempat. Di jateng, daun dewa disebut sambung nyawa ( jateng ).
Orang Cina menyebutnya san qi cao. mengingat orang-orang cina pada akrab dengan daun dewa, jadi tanaman ini juga dinamakan beluntas Cina.
Beluntas merupakan tanaman yang sekerabat dengan daun dewa.
Ciri-ciri Daun Dewa yang lainnya yaitu batang muda daun dewa berwarna hijau dengan alur memanjang warna tengguli, bila agak tua bercabang banyak.
Daun tunggal, mempunyai tangkai, bentuk bulat telur sampai bulat memanjang. Daun banyak berkumpul di bawah, agak jarang pada ujung batang, letak berseling.
Kedua permukaan daun berambut lembut, warna putih. Warna permukaan daun hijau tua, bagian bawah berwarna hijau muda.
Bunga terletak di ujung batang, warna kuning berbentuk bonggol (kepala bunga). Mempunyai umbi berwarna ke abu-abuan.
Hasil riset mengenai khasiat daun dewa
menurut Sumber Daya Tumbuhan Asia Tenggara (PROSEA), tanaman ini juga digunakan di Afrika, di mana daun rebusan diterapkan secara eksternal untuk menghilangkan rasa sakit tubuh secara umum dan daun mentah untuk sakit rematik.
Daun kering dan ditumbuk dicampur dengan minyak dan diterapkan sebagai tapal untuk mengobati keluhan kulit. Ini juga digunakan untuk pengobatan masalah ginjal dan disentri.
Daun dewa (gynura procumbens) dapat dimakan segar seperti salad, aduk goreng dengan sayuran lain, dijus, dan juga dinikmati sebagai secangkir teh. Rasanya sangat enak.
Baca juga: Mentah atau Dimasak? Ini Cara yang Paling Baik Makan Bawang Putih Agar Ampuh Obati Penyakit
Selain itu, berikut beberapa senyawa penting yang ada dalam daun dewa antara lain:
Fenolik
Saponin
Triterpen
Asparaginase
kaempeferol-3-O-neohesperidoside
minyak esensial
triterpenoid
steroid
asam kumarite
polifenol
flavonoid
kaempeferol-3-glucoside
tanin
glikosida sterol
quarcetin
asam klorogenik
asam vanilic
asam caffeic
asam p-hidroksi benzoat
dan seterusnya