Virus Corona Mewabah
Pemprov Jabar Dirikan Posko Oksigen di Tiap Kota Kabupaten, Ada Penambahan Ratusan Tabung Oksigen
Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggandeng BUMN, BUMD, dan lembaga lainnya, untuk pemenuhan kebutuhan oksigen dan tabung oksigen
Untuk distribusi ini diperkuat kolaborasi pemprov, kabupaten/kota, produsen hingga agen, karena penguatan distribusi membutuhkan sistem kerja bersama.
Saat ini, katanya, Posko Oksigen sedang dibentuk di tingkat kabupaten/kota.
Baca juga: Selama PPKM Darurat, di Kota Bandung Kematian Merajalela, 141 Meninggal dalam 4 Hari karena Covid-19
Sebelumnya diberitakan, lonjakan kasus Covid-19 menyebabkan keterisian rumah sakit di Jawa Barat meningkat.
Situasi tersebut membuat permintaan rumah sakit terhadap oksigen untuk perawatan pasien terus bertambah.
Taufiq Budi Santoso mengatakan Pemerintah Daerah Provinsi Jabar intens menyusun strategi untuk menjaga stok oksigen rumah sakit-rumah sakit di Jabar memadai.
Menurut Taufiq, Pemda Provinsi Jabar sedang mendorong produsen oksigen untuk meningkatkan produksi hingga tiga kali lipat dari kondisi eksisting.
Hal itu dilakukan karena kebutuhan rumah sakit akan oksigen mengalami peningkatan.
"Distribusi juga akan ditingkatkan. Salah satunya dengan meningkatkan armada pengangkut dan Sumber Daya Manusia, baik supir dan tenaga untuk angkut tabung. Saat ini, Dinas Kesehatan akan mengidentifikasi rumah sakit-rumah sakit yang membutuhkan oksigen," ucap Taufiq melalui siaran digital, Minggu (4/7).
Taufiq mengatakan Divisi Manufaktur Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jabar akan melakukan pengadaan tabung oksigen baru untuk rumah sakit-rumah sakit di Jabar.
"Kami akan mulai menjajaki kerja sama dengan produsen atau pabrik oksigen lain di luar Jabar, seperti PT Krakatau National Resources, untuk menyuplai oksigen ke Jabar. Ini sedang ditindaklanjuti oleh Biro Pengadaan Barang/Jasa," katanya.
"Sedangkan kebutuhan oksigen untuk masyarakat selain rumah sakit, akan di-follow-up oleh Satgas Penanganan Covid-19 Jabar," imbuhnya.
Taufiq menekankan, dalam penanganan pandemi Covid-19, solidaritas dan kolaborasi untuk kemanusiaan harus menjadi yang utama.
Batas administrasi wilayah tidak boleh menjadi penghalang kolaborasi, termasuk soal suplai oksigen.
"Saat oksigen di Jabar aman, produsen oksigen di Jabar turut menyuplai oksigen ke daerah lain. Daerah mana yang kelebihan stok, bisa membantu daerah yang kekurangan stok oksigen," ucapnya.
Adapun daerah yang mengalami kekurangan ketersediaan oksigen, antara lain Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bogor, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, Kota Bandung, Kota Bogor, dan Kota Tasikmalaya.