Virus Corona Mewabah

3 RS di Kota Bandung Ini Sementara Tak Layani Pasien Keluhan Sesak Napas, Stok Oksigen Sudah Minim

Sedikitnya tiga rumah sakit yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung melakukan pembatasan pelayanan IGD terhadap pasien dengan keluhan sesak nafas.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
Xinhua Via SCMP
Tim medis memberikan kode kepada salah satu pasien virus Corona. 

Untuk suplai kebutuhan oksigen cair, pihaknya biasa dikirim setiap lima hari sekali. Namun, saat situasi pandemi Covid-19, hampir setiap hari dilakukan pengiriman.

Iqbal pun berharap, pemerintah dapat segera menyelesaikan permasalahan suplai oksigen yang semakin terbatas.

Terlebih saat ini, RS Al Islam sedang merawat sebanyak 120 pasien Covid-19. Jumlah ini sudah melebihi kapasitas tempat tidur pasien yang hanya ada 107 unit.

Sehingga, beberapa pasien terpaksa harus menjalani perawatan di luar kamar perawatan dan menunggu antrean untuk memperoleh kamar perawatan tersebut.

Kondisi, minimnya pasokan oksigen pun telah coba ia sampaikan kepada pihak-pihak terkait, namun hingga saat ini hasilnya belum optimal.

"Kami berharap, pemerintah segera mengambil solusi atas persoalan minim pasokan oksigen ini, karena pasien yang di rawat di luar (kamar perawatan) ini kan ada juga yang butuh tabung oksigen. Kalau yang di dalam kan sudah ada fasilitas oksigennya, tapi kalau seperti ini terus kita kewalahan karena ketersediaan oksigen makin lama makin habis, dan prediksinya mungkin cuma cukup untuk beberapa hari kedepan," katanya.

Baca juga: Covid-19 Varian Delta Masuk Kota Depok, Satgas Minta Warga Hindari Makan Bersama

Sementara itu, hal serupa pun dialami oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung.

Menurut Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan RSUD Kota Bandung, Holidon mengaku, pihaknya kekurangan pasokan oksigen untuk merawat pasien Covid-19 dalam kondisi berat dan parah.

Hal itu disebabkan suplai pasokan oksigen mulai molor dari jadwal pengiriman biasanya, seiring banyak rumah sakit lainnya yang juga membutuhkan ketersediaan oksigen, karena jumlah pasien Covid-19 dalam perawatan yang mengalami peningkatan signifikan.

“Karena sekarang dengan kondisi seperti ini, banyak pasien yang membutuhkan, maka ketersediaan oksigen itu cepat habisnya. Yang biasanya, habis dalam sehari satu kali pengisian, sekarang dalam sehari bisa 2-3 kali pengisian," ujarnya kepada wartawan.

Holidon menjelaskan, ketersediaan tabung oksigen yang dimiliki RSUD Kota Bandung saat ini, yaitu dua tabung besar dan beberapa tabung kecil oksigen. Untuk tabung besar oksigen bisa digunakan selama tiga jam pemakaian.

Sedangkan untuk oksigen tabung kecil hanya digunakan untuk cadangan. Itu digunakan apabila dua tabung besar oksigen habis pakai.

“Harusnya kita punya delapan atau 10 tabung besar. Sehingga kalau punya 10 tabung besar oksigen berarti dapat digunakan selama 30 jam. Kalau yang kecil-kecil itu hanya back up,” ucapnya

Ia pun berharap agar pemerintah dapat segera memiliki solusi atas kondisi tersebut, terlebih, keterlambatan distribusi oksigen diakibatkan selain jumlah distributor di Kota Bandung yang minim, tetapi juga pasokan dari distributor di Jakarta pun mulai berkurang.

Baca juga: Demi Tekan Penyebaran Covid-19, Kapolresta Cirebon Ajak Semua Pihak Sukseskan PPKM Darurat

“Kami memahami bahwa saat ini semua pihak tengah membutuhkan ketersediaan oksigen ini, tapi tolong diutamakan untuk pengisian oksigen bagi rumah sakit terlebih dahulu, karena banyak pasien yang membutuhkan,” ujar Holidon.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved