Info Kesehatan
Kunyit Banyak Dicari Saat Pandemi Covid-19, Awas Hal Kecil Ini Bisa Hilangkan Khasiatnya yang Besar
Ramuan obat alami alias herbal berbahan kunyit, langsung meroket seiring dengan meningkatnya sebaran Covid-19 khusus sebaran Covid-19 Indonesia.
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR - Ramuan obat alami alias herbal berbahan kunyit, langsung meroket seiring dengan meningkatnya sebaran Covid-19 khusus sebaran Covid-19 Indonesia.
Ramuan kunyit, sudah banyak dipercaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Banyak penelitian yang menyebutkan kunyit bisa menjadi ramuan yang memberi banyak manfaat bagi tubuh.
Kunyit bisa dibuat minuman yang menyehatkan, tapi AWAS! Jika kesalahan kecil ini terjadi ( saat pengolahan), maka khasiatnya yang besar tidak akan terasa besar lagi.
Baca juga: Cobain deh Rutin Minum Air Kunyit Setiap Pagi, Rasakan 10 Manfaat Luar Biasa, Diabetes Sembuh Total?
Baca juga: Sebaran Covid-19 di Indonesia Menggila, Ini Makanan dan Vitamin untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh
Resti Rahmawati (30) seorang pebisnis kunyit yang sudah dua tahun bergerak di bidang herbal kunyit di Cianjur, mengatakan kebanyakan warga melewatkan hal penting saat membuat ramuan kunyit untuk di rumah dan dikonsumsi keluarga.
Ia mengatakan, selama pandemi Covid-19 memang permintaan herbal kunyit meningkat.
Hal penting yang harus diperhatikan warga adalah proses pembuatan herbal kunyit itu sendiri.
"Jadi cari kunyit besar campur dengan kunyit kecil bahan bumbu bersihkan lalu parut, setelah diparut maka peras lalu panaskan sampai mendidih," ujar Esti ditemui di Cianjur, Senin (28/6/2021).
Ia mengatakan kebanyakan warga merebus dulu lalu diparut dan direbus lagi.
Hal tersebut menurutnya akan menghilangkan banyak khasiat dari kunyit.
"Jadi yang saya geluti adalah resep leluhur bahannya ada di sekitar tak sulit untuk mendapatkan yakni kunyit, gula aren, dan pegagan," ujar Resti.
Ia mengatakan, selama pandemi Covid-19 sudah banyak memberikan therapy penyembuhan obat kimia, terutama kepada pasien yang positif Covid-19.
"Kalau orang terdekat yang masuk rumah sakit dan positif yang mereka rasakan stres dan memicu organ lainnya juga sakit terutama lambung," katanya.
Ia mengatakan sempat memberikan saran kepada pasien ICU yang sudah dua Minggu dirawat dan setiap dites positif.
