WASPADAI Isu Gempa Megathrust, Tim SAR di Pangandaran Akan Standby 24 Jam Setiap Harinya
Koordinator Pos SAR Pangandaran, Edwin menyampaikan, antisipasi terjadinya bencana gempa megathrust pihaknya akan terus memantau dan tetap waspada.
Alasannya, karena berada di daerah lepas, apalagi pantai barat," katanya.
Karena itu, kata Adang, pihaknya beberapa kali melakukan sosialisasi kepada masyarakat, termasuk petani, pemilik hotel, restoran, dan pelaku usaha wisata.
"Seperti dari 350 pemilik hotel itu, semua kami lakukan sosialisasi untuk antisipasi dan selalu siap siaga."
"Karena menurut penelitian, Pangandaran itu paling rawan di pantai selatan dari mulai Pacitan," kata Adang.
Karena itu, kata dia, khusus setiap tanggal 26, pihaknya melakukan sosialisasi sekaligus simulasi untuk kebencanaan terutama di daerah-daerah pantai.
Ini sesuai amanat dari BPBN pusat, dan gayung bersambut Bupati Pangandaran juga sudah mencanangkan hal tersebut.
Seperti yang dilakukan tanggal 26 Mei kemarin, sosialisasi dan simulasi dilakukan di pantai barat dan timur.
"Memang, sepanjang 91 kilometer pantai itu semuanya rawan. Namun yang paling rawan itu pantai barat, Bojong salawe, Batu Karas dan Madasari."
"Kalau seperti pantai Karapyak itu masih terhalang Nusakambangan, dan Pananjung. Jadi, agak terhalang lah," kata Adang. (Tribunjabar.id)