Buntut Penolakan Pasien Kritis yang Sempat Heboh di Kuningan, Manajamen RSUD 45 Jelaskan Begini

Sempat heboh disebut terjadi penolakan pasien kritis untuk mendapatkan pelayanan medis di RSUD 45 Kuningan.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: dedy herdiana
Ahmad Ripai - Tribun Cirebon
Suasana RSUD 45 Kuningan persis gerbang Instalasi Gawat Darurat 

Laporan Kontributor Kuningan Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Sempat heboh disebut terjadi penolakan pasien kritis untuk mendapatkan pelayanan medis di RSUD 45 Kuningan.

Hal ini langsung mendapat tanggapan langsung dari Dirut RSUD 45 Kuningan, dr Deki Saefullah melalui Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD 45 Kuningan, yakni dr Lidya.

Alasan Penolakan semalam yang di lakukan petugas jaga di RSUD, kata dia akibat jumlah kasus COVID-19 yang terus mengalami lonjakan signifikan di Kabupaten Kuningan, sehingga membuat tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan saat ini dalam kondisi penuh.

Baca juga: Pasien Kritis Ditolak di RSUD 45 Kuningan, Pengantar Nyaris Ribut dengan Sekuriti, Ini Kronologinya

"Sebenarnya itu bukan penolakan, tapi lagi dekontaminasi dan untuk di RSUD 45 Kuningan sekarang memang penuh untuk ruang isolasi," kata dr Lidya Kepada wartawan, Selasa (15/6/2021).

Akibat keterisian ruang isolasi di RSUD 45 Kuningan penuh, sebagai langkah lain akhirnya mengaktifkan kembali eks RS Citra Ibu (RSCI) untuk dijadikan tempat isolasi.

"Disana (eks RS Citra Ibu) ada 25 tempat tidur dengan jumlah pasien ada sebanyak 6 orang. Sementara untuk di RSUD 45 ada 40 total tempat tidur," ujarnya.

Sekedar informasi, adanya penolakan pasien oleh manajemen RSUD 45 Kuningan, membuat sejumlah warga sekaligus pengantar pasien terpancing emosi dan nyaris terjadi bentrok dengan petugas Satpam alias Security setempat.

Baca juga: INI Tanda-tanda Aneh Korban Kecelakaan Maut di Ciporang- Kuningan, Terungkap Lewat Story WhatsAppnya

Saat di lokasi kejadian, Uju (47) warga Desa Ciherang, Kecamatan Kadugede ini mengaku sebelumnya kaget dengan tindakan penolakan yang di lakukan bagian manajemen RSUD setempat.

Pasalnya, pasien yang diketahui bernama Neni (45) dalam keadaan kritis dengan penyakit yang di deritanya.

"Tadi saya kaget ada penolakan, padahal sudah bilang ini pasien sakit. Kasihan dia tuh lihat saja," kata Uju lagi.

Tidak lama dari keributan tadi, Uju bareng warga, akhirnya mengikuti saran Security untuk membawa pasien ke Rumah Sakit Juanda.

"Kami sangat aneh saja, bawa pasien kesini malah mendapat penolakan. Terus anehnya, kami malah disuruh membawa pasien ke Rumah Sakit Juanda," katanya.

Sesampainya di Rumah Sakit Juanda, kata Uju nasib serupa pun diterima bahwa pasien tidak bisa dilanjutkan pengobatan atau perawatan di rumah sakit tersebut.

"Tadi pas ke Rumah Sakit Juanda, kami bawa pasien juga di tolak oleh manajemen sana. Akhirnya kami putuskan balik ke Rumah Sakit Umum untuk minta hak pelayanan kesehatan masyarakat hingga bisa langsung, pasien bisa masuk dan mendapat perawatan medis," ungkapnya.

Baca juga: Duh, Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19 di RSUD Majalengka Penuh, Tujuh Pasien Terpaksa Antre di IGD

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved