Truk Tronton Hantam Rumah di Kuningan
Lokasi Kecelakaan Maut Ciporang Dikenal Sebagai Jalur Tengkorak, Begini Penjelasan Ketua RT Setempat
Lokasi kecelakaan maut yang berada di Jalur Ciporang - Kuningan dikenal sebagai jalur tengkorak.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Lokasi kecelakaan maut yang berada di Jalur Ciporang - Kuningan dikenal sebagai jalur tengkorak. Itu menyusul dengan posisi jalur yang memiliki tanjakan tanggung saat berada di kawasan perbatasan Kedungarum - Ciporang.
"Sebenarnya untuk jalur ini memiliki tanjakan yang cukup naik. Dari kejadian ini, mungkin sang sopir itu telah ngoper gigi (pindah transmisi) saat nanjak dan mobil mundur hingga menghantam bangun bengkel dan rumah," ungkap Eman Suherman, Ketua RT 12 di Kelurahan Ciporang, saat ditemui di lokasi kejadian tadi, Senin (24/6/2021).
Eman mengatakan bahwa kejadian kendaraan pengangkut yang mundur di tanjakan seperti ini banyak dialami kendaraan lain. Apalagi kendaraan ini memiliki muatan cukup banyak.
"Ya mungkin mobil bermuatan makanan anak - anak atau jelly drink ini cukup banyak dan tidak kuat nanjak. Sebagai harapan, soal jalur ini gimana pemerintah saja. Apakah ada kekhususan jalur kendaraan berat tidak boleh lewat atau tidak bolehnya berdiri bangunan di sekitar tanjakan ini," ujarnya.
Baca juga: Sebelum Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Maut di Kuningan, Korban Sempat Bikin Story WhatsApp
Baca juga: Kecelakaan Maut di Purwakarta, Gagal Menyalip Truk, Pengendara Sepeda Motor Terlindas Truk
Baca juga: Heboh Kecelakaan Maut di Kuningan, Beredar Video Detik-detik Evakuasi Korban Terjepit Truk Tronton
Pantauan di lokasi kejadian, hingga pukul 15.30 sejumlah warga terus berdatangan ke lokasi kejadian kecelakaan maut tersebut.
Sekadar informasi, korban kecelakaan maut yang meninggal dunia akibat Truk Tronton tak kuat nanjak di Jalan Ciporang - Kuningan, diketahui bernama Adis (25) warga Kabupaten Ciamis.
Itu dikatakan Dandi (22) salah seorang warga setempat, yang kebetulan juga sering nongkrong di bengkel ambruk tersebut, Senin (14/6/2021).
Saat berbincang di lokasi kejadian, Dandi mengaku merasa aneh terhadap sikap korban sebelum meninggal. Hal itu diketahui dari Strory WhatsApp milik korban yang bermohon maaf kepada seluruh konsumen alias pemilik motor.
"Ya, sempat aneh juga melihat tingkah almarhum sebelum meninggal. Itu terjadi pas sore kemarin membuat Strory WhatsApp persis kaya ngevlog gitu," ungkap Dandi.
Dandi yang sering nongkrong di bengkel almarhum mengulas tingkah korban dalam membuat Strory WhatsApp.
"Saat buat status WA (WhatsApp), Adis ngomong sambil midio begini. Hampura Barudak Motor Can Ka Gawean Kabeh, Urangna Cape Hayang Sare (Maaf Teman - teman, Motor Belum di Kerjakan Semua. Saya Cape Mau Tidur)," ungkap Dandi lagi.
Dandi yang terlibat dalam evakuasi korban mengaku sangat sedih. Terlebih dengan kebaikan korban semasa hidup dalam bergaul serta melakukan aktivitas sebagai montir.
"Jelas sangat sedihlah, almarhum orang baik. Tadi saya ikut evakuasi hingga melakukan pemakaman almarhum di daerah Ciamis," ungkap Dandi.
Komunikasi terakhir dengan korban, kata Dandi mengutarakan bahwa korban saat mendapat perawatan medis di RS Wijaya Kusumah, alami patah tulang di bagian kedua tangan. Disela perawatan sebelumnya, korban juga sempat ngomong sakit dan minta antar untuk buang air kecil.