INI Fakta-fakta Potensi Kecelakaan Maut di Jalur Tengkorak Cikidang Sukabumi yang Ditemukan KNKT
Sejumlah kecelakaan maut kerap terjadi di jalan-jalan yang memiliki kondisi geografis ekstrem.
Laporan Wartawan Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin
TRIBUNCIREBON.COM, SUKABUMI - Sejumlah kecelakaan maut kerap terjadi di jalan-jalan yang memiliki kondisi geografis ekstrem.
Salah satu yang dijadikan contoh oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) adalah ruas Jalan Raya Cikidang-Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang juga dikenal sebagai Jalur Tengkorak.
Untuk itu KNKT akan menjadikan jalur tersebut sebagai lokasi sample dalam rekayasa dan investigasi potensi kecelakaan, Rabu (9/6/2021).
Baca juga: Jalur Pantura Dikenal Sebagai Jalur Tengkorak, Kemenhub Lakukan Hal Ini untuk Cegah Kecelakaan
Baca juga: KECELAKAAN MAUT Terjadi Lagi di Malangbong Garut, Sudah Tiga Hari Berturut-turut Telan Korban Jiwa
Ketua Sub Komite Jalan pada KNKT, Ahmad Wildan mengatakan, jalur Cikidang-Palabuhanratu atau tepatnya di Leter S yang terkenal dengan nama Jalur Tengkorak di Cikidang dan Tanjakan Cisarakan di Desa Buniwangi, Palabuhanratu menjadi pilihan.
Karena akan jadi salah satu pedoman bagi perusahaan dalam memproduksi sepeda motor matic yang sesuai dengan geografis Indonesia.
"Jadi KNKT melakukan investigasi pada kecelakaan motor matic pada jalan menurun.
Kemudian kita melakukan penelitian bersama, untuk mempelajari jalan paling ekstrem yang dilewati oleh kendaraan, kita tadi sudah meninjau dan mempelajari struktur geometriknya dan minggu depan akan kita panggil dari Yamaha, Suzuki, Honda, dan direktoral jenderal perhubungan darat yang mengeluarkan uji tipe kendaraan," katanya kepada wartawan.
Menurutnya di jalur itu terdapat tikungan majemuk yang patah dan diharapkan ada perbaikan jalan.
"Kalau kita lihat tadi di jalan ini, ada beberapa yang perlu kita waspadai, terkait alinyemen vertikal landaiannya di atas 10 persen dan terdapat tikungan majemuk yang patah yang diharapkan dilakukan perbaikan jalan.
Ada beberapa (lokasi rawan) seperti di Letter S, dan disini rencananya akan dipindahkan ke jalur alternatif, mereka rupanya telah membuat desain perbaikan, tinggal nanti Kita dorong ke Komisi V untuk dibuatkan anggaran untuk perbaikan jalan ini," terangnnya.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Labuhanbatu, Mobil Terbalik Lalu Masuk Saluran Air, 4 Penumpang Tewas
Baca juga: Kecelakaan Maut di Sukabumi Menewaskan Siswi SMP Terlindas Truk, Sempat Lari Sopir Serahkan Diri
Pihaknya juga meminta Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat untuk membatasi kendaraan besar yang melalui jalur tersebut. Serta membuat rekayasa lalu lintas (lalin), karena jalan itu milik Provinsi.
"Kita juga tadi sudah ngomong ke Dishub, jalan ini milik Provinsi jadi kewenangan mereka untuk melakukan manajemen rekayasa lalu lintas.
Batasi (kendaraan) jika memang jitu berbahaya, batasi tingginya maupun lebarnya.
Silahkan koordinasikan dengan Pihak Kepolisian sehingga lebih aman, jangan sampai kendaraan besar masuk jalur ini kemudian gagal dalam rem hingga kecelakaan," ujarnya.* (M Rizal Jalaludin)
Baca juga: Tim Korlantas Mabes Polri Nilai Belum Siap, Pemberlakuan Tilang Elektronik di Kota Cirebon Diundur
Baca juga: Habib Rizieq Shihab Hari Ini Sampaikan Pledoi Kasus RS Ummi Setelah Dituntut 6 Tahun Penjara
Baca juga: Live Streaming Gerhana Matahari Cincin 10 Juni 2021 Sore Ini, Tonton Lewat HP Anda, Ini Link-nya
Salah Satu Kecelakaan Maut di Jalur Tengkorak Cikidang

Pada siang hari di jalur "tengkorak" Komplek Tanjakan Letter S, Sukabumi, Jawa Barat sebuah bus pariwisata terjun ke jurang sedalam 31 meter.
Sampai Sabtu malam ini pihak kepolisian mengkonfirmasi terdapat 21 orang meninggal dunia dan belasan terluka.
Namun dilansir dari Kompas.com ternyata ada beberapa fakta baru yang ditemukan mengenai kecelakaan tersebut.
1. Kronologi kecelakaan

Berdasar keterangan yang diperoleh Kompas.com, pada Sabtu (8/9/2018) pukul 11.00 WIB, empat bus yang mengangkut karyawan CPG melintas menuju Cikidang dari arah Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Tiga bus berhasil melewati Komplek Tanjakan Letter S di Cikidang.
Namun, bus terakhir mengalami nasib nahas.
Saat menanjak, bus tersebut terperosok ke jurang.
"Semuanya ada empat bus, tiga bus sudah duluan," kata Dendi Kinong (45), kru bus kepada Kompas.com di RSUD Palabuhanratu, Sabtu siang.
Bus yang mengalami kecelakaan ini merupakan bus rombongan terakhir yang bergerak dari arah Cibadak menuju Cikidang.
"Pas belokan, bus masuk ke jurang sebelah kanan," kata Dendi.
2. Rombongan ingin mengikuti arung jeram di Cikidang

Para karyawan CPG menyewa 4 bus untuk menggelar acara perusahaan di lokasi arung jeram Bravo di Cikidang, Sukabumi.
Perjalanan menuju Cikidang memang melewati jalur ekstrem, khususnya di wilayah jalur Kompleks Letter S, Bantarselang, Desa Cikidang.
Sebanyak tiga bus telah melewati jalur maut tersebut.
Namun bus terakhir terperosok ke jurang.
3. Malam sebelumnya kecelakaan menewaskan satu orang

Pada Jumat malam (7/9/2018), sekitar pukul 23.00 WIB, sebuah mikrobus masuk jurang dengan kedalaman 50 meter di Tanjakan Cisarakan, Jalan Raya Cibadak-Cikidang- Palabuhanratu, Desa Buniwangi, Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.
Dalam kecelakaan tersebut, satu orang meninggal dunia.
Berdasar keterangan saksi, sopir tidak terlalu mengenal jalur.
Akibatnya saat melewati jalan menurun tersebut sang sopir tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya dan akhirnya terperosok ke jurang.
Artikel salah satu kecelakaan maut ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta di Balik Kecelakaan Bus di Jalur "Tengkorak" Cikadang, Sukabumi"