Pengguna Tol Padaleunyi Bakal Diturunkan di GT Buahbatu dan Moh Toha, Penyebabnya Pekerjaan KCIC

Pekerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung kembali berlanjut dengan lakukan pekerjaan erection girder overpass mengger di atas ruas Tol Padaleunyi

Editor: dedy herdiana
Istimewa
Pekerjaan KCIC di atas Tol Padaleunyi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Pekerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung kembali berlanjut dengan melakukan pekerjaan erection girder overpass mengger di atas ruas Tol Padaleunyi tepatnya di KM 140+500.

Akibatnya, petugas terkait akan mengalihkan arus lalu lintas dari Jakarta menuju Bandung atau sebaliknya melalui exit Gerbang Tol Moh Toha dan Gerbang Tol Buahbatu.

Jasa Marga Metropolitan Tollroad (JMT) selaku pengelola ruas Tol Padaleunyi bakal lakukan pengaturan lalu lintas sementara secara situasional.

Baca juga: Pengeboman Terowongan Kereta Cepat KCIC Bikin Muak Warga Tipar, Akui Terganggu, Geruduk Pengembang

Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Siap Angkut Penumpang Tahun Depan? Terowongannya Tercanggih Se-Asean

Marketing and Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad
Plaza Tol Cililitan, Irra Susiyanti menyebutkan bahwa pekerjaan erection girder overpass mengger di atas jalan tol Padaleunyi dilakukan mulai Kamis - Jumat (3-4 Juni 2021) dan berlanjut pada Selasa-Kamis (8-10 Juni 2021).

"Selama pengerjaan berlangsung akan dilakukan pengaturan lalu lintas di kedua arah mulai pukul 00.00-04.00 WIB untuk memastikan keamanan pengguna jalan," katanya, Senin (7/6/2021).

Jasamarga juga telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian serta Dinas Perhubungan Kota Bandung, untuk mengatur lalu lintas berupa pengalihan kendaraan dari Jakarta menuju Bandung melalui exit Gerbang Tol Moh Toha, melintasi Jalan Nasional Soekarno Hatta, dan masuk ke jalan tol kembali di GT Buahbatu.

"Lalu lintas sebaliknya, kendaraan dari Bandung menuju Jakarta dapat keluar GT Buahbatu, melintasi Jalan Nasiomal dan masuk lagi ke tol lewat GT Moh Toha," katanya.

Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bisa Angkut Penumpang pada 2022, Itu Harapan Gubernur Ridwan Kamil

Baca juga: Kasus Corona di Bandung Meroket, tapi Satgas Covid-19 Bilang Masih Terkendali

Tak hanya itu, Jasamarga Metropolitan Tollroad bersama PT KCIC melalui PT Wijaya Karya sebagai kontraktor pekerjaan menyiapkan rambu-rambu pengamanan pekerjaan sesuai standar, seperti memasang rambu pengalihan lalulintas, memasang lampu selang, menyiagakan petugas pengaturan lalulintas, serta memastikan petugas tetap menjaga protokol kesehatan di lokasi pekerjaan.

"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang timbul akibat pekerjaan ini. Kami imbau ke pengguna jalan agar tetap hati-hati, atur waktu perjalanan, cek kondisi lalu lintas perjalanan lewat aplikasi travoy 3.0 atau peta perjalanan digital lainnya, dan paling penting perhatikan rambu serta arahan petugas," ujarnya. (*)

Baca juga: Gempa Kembali Terjadi Jelang Siang, Kini Mengguncang Gorontalo dan Bone Bolango, Ini Kata BMKG

Baca juga: Gurat Ketampanan Putra Bungsu Mulan Jameela dan Ahmad Dhani Tampak Seperti Al El Dul, Ini Sosoknya

PT Kereta Cepat Indonesia China ( KCIC) mulai mengangkut rel untuk kereta cepat Bandung-Jakarta, dan segera dipasang.
PT Kereta Cepat Indonesia China ( KCIC) mulai mengangkut rel untuk kereta cepat Bandung-Jakarta, dan segera dipasang. (Tribunjabar.id/Lutfi Ahmad Mauludin)

Bisa Angkut Penumpang di 2022?

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 73 persen.

Diharapkan kereta cepat kerja sama Cina-Indonesia ini dapat mengangkut penumpang pada semester kedua 2022.

"Progres sudah 73 persen, diharapkan awal tahun depan rel sudah dipasang, dan diharapkan semester dua tahun depan penumpang pertama sudah bisa diangkut. Presiden Jokowi sangat gembira melihat progresnya," kata Ridwan Kamil di Kota Bandung, Kamis (20/5/2021).

Ridwan Kamil bersama Presiden RI Joko Widodo mengunjungi Tunnel #1 Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang berlokasi di Km 5+500 Tol Jakarta-Cikampek, Kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Selasa (18/5/2021).
Ridwan Kamil bersama Presiden RI Joko Widodo mengunjungi Tunnel #1 Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang berlokasi di Km 5+500 Tol Jakarta-Cikampek, Kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Selasa (18/5/2021). (Tribun Jabar)

Baca juga: Ridwan Kamil Optimistis Penambahan Kasus Pascalibur Lebaran di Jabar Tidak Akan Signifikan

Baca juga: Rel Kereta Cepat KCIC Bandung-Jakarta Segera Dipasang, Panjang Per Batangnya Capai 50 Meter

Ridwan Kamil mengatakan ia pun bersama Presiden RI Joko Widodo mengunjungi Tunnel #1 Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang berlokasi di Km 5+500 Tol Jakarta-Cikampek, Kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Selasa (18/5).

"Kita mendatangi satu dari 13 terowongan yang dibangun menggunakan teknologi yang lebih canggih dibanding MRT dan tercanggih se-Asean," katanya.

Ridwan Kamil meminta doa dari masyarakat supaya pembangunan infrastruktur yang besar dan mahal ini supaya segera selesai sehingga Indonesia bisa bangga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat.

Dalam kesempatan kunjungan tersebut, katanya, Ridwan Kamil menyaksikan teknologi bor tercanggih. Proyek ini berhasil membuat 13 terowongan di berbagai perbukitan di Jawa Barat.

Dengan diameter terbesar hampir 14 meter, bor ini membuat salah satu terowongan yang panjangnya 4,2 kilometer, menjadi terowongan terpanjang di Indonesia.

"Direncanakan tahap berikutnya adalah lanjut ke Bandara Kertajati-Yogyakarta-Solo-sampai Surabaya. Semoga lancar dan bermanfaat untuk kemajuan Indonesia," katanya.

Di samping tugas menyelesaikan pekerjaan konstruksi dari titik 73,48 persen menuju penyelesaian, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) saat ini juga sedang berfokus untuk tahap persiapan Operation & Maintenance Readiness.

KCIC akan melakukan transisi dari Project Company menjadi The Real Railway Company, yang dapat mengembangkan perusahaan di kemudian hari.

Dalam kunjungan ini Presiden Jokowi menyampaikan harapan agar pembangunan kereta cepat ini terdapat transfer pengetahuan dan teknologi untuk membuat SDM Indonesia mampu menangkap dan mengambil ilmu dari prosesnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan menjadi kereta cepat pertama di Indonesia dengan panjang rel 142 kilometer. 

Gubernur sempat bersama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau pengerjaan proyek KCJB di Stasiun Padalarang dan Depo KCJB di Tegalluar. Hadir juga dari Kementerian BUMN diwakili Wakil Menteri Kartika Wiroatmodjo.

Gubernur menuturkan pada 26 November 2020 lalu telah diputuskan bahwa Padalarang dipilih menjadi stasiun konektivitas KCJB menuju Stasiun Bandung di Kebonkawung.

Ridwan Kamil memberikan masukan yaitu di jalur kereta dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung perlu dibangun empat hingga lima flyover.

Menurut Gubernur, sebelum ada pembangunan KCJB, kawasan Padalarang menjadi langganan macet karena terdapat perlintasan sebidang.

"Aspirasi saya cuma satu. Sekarang saja tanpa ada kereta cepat jalur Padalarang-Bandung itu bikin macet karena ada perlintasan sebidang. Maka perlu flyover," katanya ditemui usai Musrenbang Jabar 2021, di Trans Luxury Hotel Bandung, Senin (12/4/2021).

Masukan tersebut mendapat respons positif dari pemerintah pusat dan merencanakan akan membangun lima titik flyover ditambah underpass di sekitar jalur kereta Padalarang sampai Kebon Kawung. 

"Mereka berkomitmen ada lima titik akan dibangun flyover dan underpass sepanjang jalur kereta Padalarang sampai Kebonkawung," ucap Kang Emil.

Dengan adanya lima flyover tersebut diharapkan aktivitas KA cepat di stasiun tidak akan mengganggu lalu lintas di jalan raya. 

"Sehingga nanti ada perlintasan tambahan untuk kereta cepat frekuensinya bisa per 15 menit itu tidak akan mengganggu lalu lintas di jalan raya," ujar Kang Emil.

Dari pantauan, pembangunan proyek KCJB di Stasiun Padalarang saat ini sedang dibangun stasiun tambahan untuk konektivitas ke Kota Bandung, yang pada rencana sebelumnya yaitu di Tegalluar.

Sementara Stasiun eksisiting Padalarang juga tengah direnovasi. Kemudian di Depo Tegalluar, rel kereta terlihat sudah mulai dipasang.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved