EKSKLUSIF: Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis Bicara Soal Provinsi Cirebon, Cerita Juga Masa Kecilnya

Adapun Nasrudin Azis ternyata sejak kecil tak jauh-jauh dari pemerintahan, sebab pria murah senyum ini lahir dan besar di dekat Alun-alun Kejaksan

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis. 

Juknis PTM Sudah Dibuat

Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis memastikan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon telah membuat petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Namun, langkah tersebut tetap harus mempertimbangkan sejumlah faktor.

Di antaranya, kemampuan Disdik Kota Cirebon yang telah menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara baik selama masa pandemi Covid-19, dan faktor psikologis orangtua siswa. Bahkan, status risiko penyebaran Covid-19 di Kota Cirebon juga menjadi pertimbangan lainnya.

"Juknis sudah dibuat sejak Oktober 2020, isinya mengenai rincian yang harus dilakukan pihak sekolah sebelum dan saat PTM terbatas berlangsung, dan telah disosialisasikan ke sekolah-sekolah di Kota Cirebon," ujar Nasrudin Azis.

Adapun ketentuan yang harus dipenuhi pihak sekolah yang menggelar PTM, di antaranya, membentuk satuan tugas (satgas) yang melibatkan tenaga kesehatan di lingkungan sekolah, wajib menyediakan sarana sanitasi dan fasilitas penunjang protokol kesehatan.

Misalnya, toilet yang bersih dan layak, wastafel yang dilengkapi dengan sabun dan air mengalir, menyediakan hand sanitizer di sejumlah titik, pengecekan suhu tubuh bagi siapapun yang hendak memasuki lingkungan sekolah, menerapkan areal wajib bermasker, mampu mengakses fasilitas layanan kesehatan (fasyankes), serta lainnya.

"Dalam pelaksanaan PTM di kelas, nantinya masing-masing ruangan hanya diisi 50 persen dari jumlah peserta didik. SOP Rencana PTM ini harus dipersiapkan secara matang dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat," kata Nasrudin Azis.

Ia mengatakan, langkah-langkah tersebut dilakukan sebagai antisipasi agar pelaksanaan PTM tidak menjadi klaster baru dalam penyebaran Covid-19 di Kota Cirebon. Namun, Pemkot Cirebon tetap akan mengikuti kebijakan lebih lanjut dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Selain itu, menurut Azis, stakeholder PTM bukan hanya Disdik, melainkan dinas lainnya juga terlibat, khususnya Dinkes Kota Cirebon. Jika dinas terkait tidak merekomendasikan pelaksanaan PTM, maka orangtua siswa bakal dilibatkan untuk mempertimbangkannya.

Karenanya, hingga kini pihak sekolah tetap diminta memfasilitasi siswa dalam pembelajaran daring. Proses PTM akan ditentukan kemudian menyesuaikan situasi dan kondisi yang terjadi di Kota Cirebon.

"Jadi, PTM akan dilaksanakan sesuai apa yang direkomendasikan. Kalau secara infrastrukturnya sekolah di Kota Cirebon dipastikan siap melaksanakan sekolah tatap muka," ujar Nasrudin Azis. *

Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis 3
Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis 3 (istimewa)

Saat Bocah Nonton Upacara, Kini Ditonton Orang

Menjadi Wali Kota Cirebon tidak pernah terbanyangkan dalam benak Nasrudin Azis. Bahkan, sebagai orang yang lahir dan besar di Kota Cirebon, sejak kecil Azis tidak mempunyai gambaran apapun bakal menjadi kepala daerah di tanah kelahirannya.

Namun, Azis menyebut hanya takdir yang menuntunnya hingga menjabat sebagai Wali Kota Cirebon. Padahal, Azis kecil sama sekali tidak mempunyai keinginan menempati posisi tersebut.

"Subhanallah, ini yang harus disyukuri dan membuka pemikiran kita semua bahwa setiap manusia mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin. Tinggal bagaimana kita berupaya sebaik-baiknya untuk menjemput takdir yang sudah digariskan Allah SWT," kata Nasrudin Azis.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved