KISAH Calon Jemaah Haji Majalengka Kecewa 2 Kali Batal Berangkat, Sudah Sakit-sakitan, Pernah Ditipu

Seorang calon jemaah haji 2021 yang bernama Khotimah (56) merasa kecewa setelah pemerintah Indonesia memutuskan pemberangkatan haji 2021 dibatalkan.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Pasangan suami istri asal Desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Sahroji (63) dan Khotimah (56) yang gagal berangkat untuk ibadah ke tanah suci 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Seorang calon jemaah haji 2021 yang bernama Khotimah (56) merasa kecewa setelah pemerintah Indonesia memutuskan pemberangkatan haji 2021 dibatalkan.

Padahal, ia sudah mendaftar ibadah haji sejak 2012 lalu dan memenuhi semua persyaratan yang diperlukan.

//

Baca juga: Sudah Menanti Hampir 10 Tahun, Lilis Calon Jemaah Haji di Majalengka Kembali Batal Berangkat Haji

Baca juga: Orang Lain Sedih dan Kecewa karena Tak Bisa Ibadah Haji Orang Ini Biasa Aja: Allah Belum Berkehendak

Baca juga: Buntut Keberangkatan Haji Ditunda, Beberapa Calon Jamaah Asal Indramayu pun Tarik Uang Biaya Haji

//

Khotimah merupakan seorang calon jemaah haji tahun keberangkatan 2020 asal Kabupaten Majalengka.

Namun, karena pada tahun lalu tak ada program pemberangkatan akibat pandemi Covid-19, ia bersama suaminya Sahroji (63) dijadwalkan berangkat tahun ini.

Lagi-lagi, keinginan pasangan suami istri asal Desa Jatisura, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka untuk menginjakkan kaki di tanah air kembali ini, tertunda.

"Saya daftar 2012 dan rencana berangkat 2020. Tapi sampai sekarang belum berangkat juga," ujar Khotimah saat ditemui di rumahnya, Sabtu (5/6/2021).

Kepada Tribuncirebon.com, ia mengaku kecewa atas kebijakan pemerintah terkait kembali gagalnya beribadah ke makam Rasulullah Saw.

Terus menunggu merupakan alasan utama  kekecewaan tersebut.

"Kalau dihitung ya berarti sudah nunggu 9 tahun. Harusnya kan tahun kemarin berangkat. Kalau gagal lagi, ya sampai 10 tahun nunggunya," ucapnya.

Jika terus tertunda, Khotimah khawatir tidak memiliki umur panjang.

Selain itu, ia juga mengaku sudah merasa sakit-sakit tidak seperti tahun lalu yang masih sehat bugar.

"Iya sekarang sakit-sakitan, gak seperti dulu," jelas dia.

Selain dirinya, sang suami juga kondisinya tak jauh berbeda.

Sudah setahun terakhir, penyakit rematik menyerang kaki pria yang telah berusia 63 tahun tersebut.

"Apalagi suami saya, ada penyakit rematik. Jalannya susah, dikit-dikit istirahat, ga bisa lama berjalan. Ini yang saya khawatirkan," katanya.

Sehari-hari, Khotimah bekerja sebagai pelayan sebuah rumah makan di dekat rumah tinggalnya.

Sementara, suaminya sering berada di rumah sembari mengharapkan kondisi kakinya segera pulih.

Kondisi seperti itu, sudah berlangsung selama tiga tahun terakhir.

"Saya sama suami juga bekerja sebagai petani. Tapi karena semakin hari semakin tua, jadi sudah tidak kuat bekerja. Diganti sama anak," ujarnya.

Hasil dari bertani lah, Khotimah menceritakan, merupakan sumber penghasilan dirinya dan suami bisa membayar biaya naik haji.

Dari tahun 2015 lalu, pasangan suami istri tersebut melunasi biaya haji senilai Rp 25 juta.

"Setiap dari hasil panen saya bayar Rp 10 juta, Rp 5 juta, bergantung keuntungannya berapa. Saya ambil tenor cicilannya selama 3 tahun," ucap Khotimah.

Keinginannya untuk beribadah ke tanah suci hingga akhirnya siap berangkat bukan berarti tak memiliki hambatan.

Saat masih mencicil biaya haji, Khotimah mengaku pernah ditipu oleh petugas KBIH-nya.

Uang jutaan rupiah yang sejatinya untuk melunasi biaya haji pun lenyap.

"Jadi pada waktu itu pernah ditipu, biasanya kan saya yang ke sana (lokasi KBIH) untuk membayar. Tapi ini petugasnya ke rumah, saya bayar Rp 7 juta, eh malah ketipu, uangnya itu tidak disetorkan ke kantor," jelas dia.

Kini, Khotimah hanya bisa berharap, berangkat ke tanah suci bisa dilaksanakan tahun ini.

Sehingga, ia bisa beribadah sesuai anjuran Allah SWT dalam rukun islam yang kelima ini.

Di Desa tempat tinggalnya sendiri, Khotimah dan suami bukan satu-satunya calon jemaah haji yang gagal berangkat.

Namun, ada tujuh calon jemaah haji lainnya.

Sementara, di Kabupaten Majalengka sendiri, ada 1.150 orang yang sebelumnya siap diberangkatkan ke Tanah Suci, kembali harus menanti tahun depan.

Baca juga: Larissa Chou Ungkap Masalah Aib Rumah Tangga di Medsos, Pihak Keluarga Alvin Faiz Buka Suara

Baca juga: LIVE Streaming SCTV dan Mola TV Timnas Indonesia vs Vietnam, Egy dan Witan Cedera, Begini Kondisinya

Baca juga: Gerhana Matahari Cincin 10 Juni Mendatang, Bisakah Disaksikan di Indonesia? Ini Penjelasan LAPAN

Baca juga: BESOK, 6 Juni Peringatan Hari Lahirnya Putra Sang Fajar, Soekarno Presiden Pertama Indonesia

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved