Covid19 di Desa Kawungsari Kuningan

Anggota DPRD Kuningan Minta Satgas Covid-19 Perhatikan Warga Desa Miliarder yang Masuk Zona Merah

Hal itu menyusul dengan keluh kesah warga Miliarder yang saat ini belum mendapat perhatian atau bantuan logistik di masa isolasi mandiri.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
IRNA
Ilustrasi Virus Corona 

"Iya saya gak paham, ini penyebab penyebarannya dari mana Covid-19 menyerang warga desa kami. Padahal setelah beberapa warga yang sakit maupun sehat, ketika di rekam medis itu tidak terdeteksi terpapar Covid19," ungkapnya.

Kusto mengklaim sebagai upaya penyembuhan warga terkonfirmasi positif Covid-19. Ini dilakukan melalui tindakan isolasi mandiri di rumah masing - masing.

"Untuk isolasi mandiri warga positif Covid-19 disini cukup berdiam diri dan beraktivitas di masing - masing rumah sendiri," ujarnya.

Baca juga: Lowongan Kerja Terbaru di Anak Perusahaan BUMN Bank Mandiri Mei 2021, Berikut Info Loker -nya

Adanya kejadian luar biasa atas paparan Covid-19, kata Kusto mengaku sangat sedih tidak bisa melaksanakan sholat Ied dan merayakan hari kemenangan usai melaksanakan ibadah puasa selama Bulan Ramadan.

"Ya sedih pasti ada, sebab jika memang dilaksanakan solat Ied juga ini merupakan perayaan solat Ied terakhir bagi warga di desa kami yang akan tenggelam," ungkapnya.

Saat diminta komentar tentang perhatian dari Satgas Covid-19 Kuningan, terutama berkenan dengan bantuan sembako atau logistik bagi warga terpapar Covid-19.

Kusto menjawab bahwa untuk urusan logistik bagi warga yang tengah menjalani isolasi mandiri tidak tahu persis.

Namun bentuk lain dalam perhatian dari Satgas Covid-19 itu baru mendapat penyemprotan cairan disinfektan dari petugas Damkar Kuningan.

"Untuk perhatian pada desa berzona merah ini, baru mendapat penyemprotan cairan disinfektan dari petugas Damkar saja. Kemudian untuk soal bantuan logistik dan lain sebagainya tidak paham," ujarnya.

Mengenai deadline bahwa warga desa harus mengosongkan rumah dan meninggalkan tempat tinggal untuk selamanya, Kusto menjawab bahwa dalam waktu dekat akan melakukan kunjungan kerja dan menghadap pimpinan daerah sekaligus menanyakan teknisnya bagaimana untuk kenyamanan warga desa setempat.

"Ya mudah - mudahan dalam waktu dekat, saya akan menghadap bupati dan menanyakan bagaimana nasib warga kami kedepan di lokasi pemukiman baru nanti," ungkapnya.

Kaiatan dengan itikad baik dari pemerintah soal pembayaran ganti untung akibat lahan warga terdampak pembangunan Waduk Kuningan, Kusto mengklaim belum semua bidang atau lahan warga di desanya mendapat ganti untung.

"Untuk klaim yang belum kena ganti untung lahan warga terdampak pembangunan Waduk Kuningan itu ada sekitar 14 bidang lagi," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved