Cerita Kurir Ekspedisi Kerja Sambil Kuliah, Biayai Kuliah hingga Ngerjain Revisian Skripsi di Gudang

Kadang pulang ke gudang sambil revisian skripsi, suka di ejekin sama temen-temen lain, justru itu yang bikin seneng

Editor: Mumu Mujahidin
DOKUMENTASI SiCepat
Ilustrasi: Kurir ekpedisi SiCepat 

"Kalau mau lebaran gini, banyak penerima paket yang ngasih saya uang, THR katanya. Atau kalau saya nganter di jam buka puasa suka dikasih takjil atau bahkan nasi sama lauk, jadi gak bingung buka puasa dimana," ujarnya.

Alvy juga menceritakan pengalaman dukanya selama jadi kurir.

"Yang paling jadi duka sih waktu itu saya pernah bawa paket, gak kerasa paketnya ternyata jatuh, saya panik banget saya gak tau itu paket isinya apa, bagitu balik ke gudang, saya laporan, ternyata gak apa-apa, itu tanggung jawab perusahaan katanya, bersyukur banget itu.

Saya juga pernah nunggu sampai satu jam didepan rumah pemesan, karena waktu itu sistem bayarnya COD, mau gak mau saya harus nunggu, setelah satu jam yang punya rumah keluar, cuma bilang, maaf ya saya lagi tidur gak kedengaran. Astagfirullah itu saya kesel bangat, terus solat dulu di mesjid terdekat buat meredam amarah," ujarnya.

Baca juga: IG Sandiaga Uno Digempur, Netizen Anggap Sandi Uno Kok Cuma Ingat Sapri, Tak Ingat Tengku Zulkarnain

Baca juga: Pria yang Bakar Kekasihnya Tak Henti Menangis, Lalu Beberkan Alasannya Hingga Tega Membakar Pacarnya

"Terus yang paling bikin saya khawatir, waktu awal-awal kerja adalah mengenai penilaian kinerja saya, apa bagus apa jelek, karena saya berharap kerjanya manjang, saya ngelamar ditengah pandemi dan keterima, itu jadi privilege buat saya, dimana banyak orang di PHK, ini saya keterima kerja," ujarnya.

Alvy juga menceritakan, dia bekerja sepenuh tenaga untuk mengantarkan paket untuk mendapatkan gaji, dan untuk mendapatkan bonus dari staf admin yang membawahi kami.

"Kalau paket sukses 100%, pasti dapat bonus, namun sebaliknya, kalau paket tidak di ambil dengan berbagai macam alasan, otomatis gak t dapat bonus.

Semakin banyak paket, Semakin besar insentif. Semakin mudah terkuras tenaga kurir. Gak ada batas pengiriman paket, walaupun sudah overload masih harus masuk ke runsheet," jelasnya.

Hal tersebut selalu Alvy maklumi, karena menurutnya, tidak ada pekerjaan yang tidak melelahkan.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved