Viral
Tetangga Sebut Dani dan Masitoh Kerap Merekayasa Cerita untuk Mendapat Iba dari Orang Lain
Tetangga dari ibu Dani di Soreang, Ujang Kasoma (52), Dani dan istrinya kerap merekayasa cerita demi mendapat iba orang lain.
Menurut Masitoh, sekitar seminggu lalu dirinya kembali melakukan perjalanan.
"Kami dari sini (Cangkuang) ke Cimindi naik angkot, dari Cimindi naik kereta api ke Purwakarta, Purwakarta Bandung, ongkosnya cuman Rp 7 ribu. Lalu dari Purwakarta ke Cikarang, mulai dari Cikarang kami jalan (kaki)," kata Masitoh.
Baca juga: Satu Keluarga Mudik Jalan Kaki dari Gombong ke Bandung, Berhari-hari di Jalan Hanya Bawa Uang Segini
Baca juga: Korban PHK dari Perusahaan Konfeksi Terpaksa Pulang Mudik Jalan Kaki dari Gombong ke Soreang
Masitoh mengatakan, dari Cikarang, menuju Cikampek, Karawang, Subang, Indramayu.
"Di Indramayu kami dapat tumpangan dinaikan ke bus, ditanya tujuannya mau ke mana, kalau sebutin jauh-jauh kasian orang itu, jadi saya sebut yang dekat aja ke tegal ongkos 100 ribu," tuturnya.
Setelah di tegal menurut Masitoh, ia dan keluarganya jalan ke Gombong Jawa Tengah, dari situ balik lagi.
"Jadi muter pergi dari utara pulang lintas selatan," katanya.
Menurutnya, dirinya melakukan perjalanan seperti itu sudah satu tahun.
"Setahun sebenarnya kami sudah keliling Jawa Tengah, Jawa Timur Jawa Bararat. Cuma tidak hanya sambil diam tapi sambil cari kerja. Tapi itu memang yang namannya cari kerja susah," katanya.
Masitoh memaparkan, selama satu tahun keliling Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, itu jalan kaki kalau ada yang kasih numpang kendaraan, ya numpang, ibarat jalan-jalan geratis.

"Kalau tidur ada pom bensin, ya pom bensin, ada di mesjid kan di jawa tak dikunci," tuturnya.
Hal tersebut dilakukan, kata Masitoh, saat anaknya yang kecil berusia 4 bulan, dan sekarang sudah berusia 1,6 tahun.
"Tinggal di mertua gak mungkin rumahnya kecil sempit, untuk kontrakan harus jalan hidup harus jalan, daripada mencuri, kan gitu kan," ujar Masitoh.
Masitoh mengatakan, dirinya masih warga Medan, namun kartu identitasnya hilang karena tasnya dicuri orang saat berada di Cimahi, begitu juga dengan kartu identitas suaminya.
"Semua tas saya diambil orang di Cimahi dipikir mereka apa ya, padahal cuma baju saya, suami, dan anak serta surat-surat itu KTP dan lainnya," tuturnya.
Masitoh mengaku, dirinya tberdomisili di Medan, Lubuk Pakam, Komplek Peteran.
Dengan adanya kejadian viral tersebut, kaka dan orang tuanya menjadi shook, bahkan kakaknya yang paling besar si Medan sampai darah tinggi.
"Setelah gak ada penyekatan lagi, insya Alloh kami balik ke Medan, mau ngurusin orang tua di sana," ucapnya.
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Perintahkan Kuli Bangunan Mabes AD Pulang, Ternyata Tujuan KASAD Baik
Baca juga: Kisah Sedih Kakak Adik di Garut yang Berlebaran Tanpa Orang Tua, Bapak Ibunya Tewas di Septic Tank