KISAH Perwira Polisi Nekat Masuk ke Markas KKB Tanpa Senjata, Hasilnya Satu Pimpinan KKB Menyerah
Kabar terbaru saat ini sebanyak 400 Pasukan Setan sudah mendarat di Papua.
TRIBUNCIREBON.COM - Kabar terbaru saat ini sebanyak 400 Pasukan Setan sudah mendarat di Papua.
Pasukan Setan ini ditugaskan menyerang markas Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) Papua atas perintah langsung Presiden Jokowi.
Setelah Kabinda Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya, tewas dalam kontak senjara TNI-Polri dengan KKB Papua beberapa waktu lalu.
Dibalik konflik yang dibuat KKB dengan pemerintah Indonesia, ada sejumlah peristiwa tak terduga di balik upaya pemerintah untuk menuntaskan masalah di Papua.
Baca juga: Pasukan Denjaka Trending Disebut Sudah Datang di Papua Siap Tumpas KKB, Ini Kata Marinir dan TNI AL
Baca juga: Rombongan Ojol dari Jakarta Warnai Mudik di Jalur Pantura Indramayu, Mereka Pulang Jateng Bersama
Sejak lama, kelompok separatis membuat kegaduhan di Papua.
Mereka menebar teror, melakukan penyerangan warga sipil, tentara, dan polisi.
Lalu banyak warga Papua yang menjadi anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Namun walau sempat menjadi musuh militer Indonesia, ada beberapa yang kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
Alasannya pun beragam-ragam.
Seperti kisah berikut ini.
Dilansir dari palu.tribunnews.com pada Sabtu (1/5/2021), Kapolres Yapen AKBP Ferddyan Indra Fahmi sempat melakukan hal nekat.
Baca juga: Keuletan Soeharto Hadapi KKB Papua, Temui Bos Pemberontak, Taklukkan 14 Ribu Pasukan Kembali ke NKRI
Baca juga: Profil Pasukan Setan Yon 315/Garuda Andalan Kodam SIliwangi, Dikirim Jokowi untuk Tumpas KKB Papua
Dia nekat masuk ke markas KKB tanpa senjata.
Tentu saja sikap AKBP Ferddyan Indra Fahmi itu berbahaya, karena dia bisa ditembak mati.
Tapi ternyata AKBP Ferddyan Indra Fahmi punya pikiran lain.
Dia mau menghentikan konflik tanpa senjata.