Kekejaman KKB di Papua
MENGENAL Pasukan Setan Baret Hijau, Sniper Terbaik TNI, Kini Dikirim untuk Membasmi KKB di Papua
Prajurit dari kesatuan ini berjuluk Pasukan Setan sejak pembentukannya di Cirebon 20 Agustus 1948
Kompi Senapan (Kipan), Kompi Markas (Kima), Kompi Bantuan (Kiban).
Kompi Senapan disiapkan untuk operasi lapangan, dengan dukungan Kompi Bantuan.
Persenjatan Kompi Bantuan lebih berat dari persenjataan Kipan, persenjataan Kiban terdiri dari senapan mesin sedang (SMS), mitraliur, dan mortir.
Terlatih
Dilansir dari TribunnewsMaker.com, Pasukan Setan ini terlatih menembak Sniper guna mempersiapkan menjadi Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan ( Satgas Pamrahwan) di Papua
Di Markas Yonif Garuda Kota Bogor, Jawa Barat, mereka telah melakukan persiapan latihan menembak.
Latihan menembak runduk ini dipimpin langsung Komandan Batalyon Infanteri 315/Garuda, Mayor Inf Aryo Priyoutomo.
Sebelum menembak para prajurit dibekali materi teoritis tentang cara membuat kamuflase atau penyamaran, observasi medan serta teknik mengeksekusi sasaran.

Prajurit dilatihkan agar kamuflase mereka tidak terdeteksi oleh pengelihatan musuh saat melaksanakan tugas observasi medan dan sasaran.
Kemudian para prajurit Yonif 315/Garuda menjalani praktik langsung latihan menembak runduk di lapangan.
Mereka secara bergilir diberikan kesempatan untuk mencoba dan mempraktekkan teknik maupun taktik sebagai penembak runduk.
Senapan dengan sistem bolt Action ini menggunakan munisi kaliber 7,62 x 51mm.

Dengan bobot 6,82 kg, senapan ini memiliki panjang laras 650 mm yang di tambah dengan teleskop.
“Dalam pertempuran, penembak runduk memegang peran penting untuk bisa melumpuhkan lawan dari jarak jauh."
"Biasanya para penembak runduk ini tidak hanya digunakan untuk operasi penugasan melainkan juga menjalankan penugasan khusus seperti pengamanan VIP dan VVIP,” tandasnya.