Kekejaman KKB di Papua
MENGENAL Pasukan Setan Baret Hijau, Sniper Terbaik TNI, Kini Dikirim untuk Membasmi KKB di Papua
Prajurit dari kesatuan ini berjuluk Pasukan Setan sejak pembentukannya di Cirebon 20 Agustus 1948
TRIBUNCIREBON.COM - Pemerintah lewat TNI serius menentang Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di Papua.
//
Sebanyak 400 lebih personel prajurit TNI dari Yonif 315/Garuda telah ditugaskan.
Pada Selasa 27 April 2021 kemarin, prajurit TNI itu melakukan pengecekan di Markas Yonif Garuda Kota Bogor, Jawa Barat.
Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, optimis tak ada alasan gagal dalam operasi ini.
Baca juga: KKB Papua Mengemis-ngemis Minta Jokowi Tak Perintahkan Operasi Militer, Mereka Sendiri Beringas
Baca juga: Penyebutan Teroris untuk KKB, Masyarakat Diminta Tak Khawatir, Beraktivitas Seperti Biasa
Para prajurit TNI yang diterjunkan menumpas kelompok separatis di Papua ini bukan sembarangan.
Operasi prajurit TNI Yonif 315/Garuda ini dijuluki sebagai Pasukan Setan.
Ciri khas dari atribut yang mereka kenakan yakni mengenakan baret hijau.
Mereka adalah pasukan terpilih dan mempunyai bekal kemampuan tak main-main.
Para prajurit terlatih sebagai penembak jitu atau Sniper.
Selain itu, masih banyak fakta menarik mengenai profil Pasukan Setan yang siap menumpas KKB di Papua ini.
Berikut ini TribunJabar.id rangkum profil Pasukan Setan prajurit TNI Yonif 315/Garuda, dilansir dari berbagai sumber.
Asal Usul Berjuluk Pasukan Setan
prajurit TNI yang siap bertugas memberantas KKB di Papua ini merupakan prajurit dari Yonif 315/Garuda.
Perlu diketahui, para prajurit TNI ini merupakan kesatuan Infanteri.
Baca juga: KKB Papua Ditetapkan Sebagai Kelompok Teroris, Pemerintah Bakal Tegas Tegakkan Hukum di Papua
Prajurit dari kesatuan ini berjuluk Pasukan Setan sejak pembentukannya di Cirebon 20 Agustus 1948.
Karena mendapatkan dukungan dan simpati atas patriotisme/nasionalisme dari masyarakat, pasukan ini terus berkembang.
Hingga pada 1 April 1962, Kesatuan Kompi ini resmi diberi nama Batalyon 315/Garuda.
Baca juga: Prada Ginanjar Prajurit asal Ciamis yang Gugur di Papua, Mira Maryani: Minggu Sore Masih Komunikasi
Baret Hijau

Divisi ini menggunakan atribut yang membuatnya dikenali khusus.
Mereka Infanteri ini juga merupakan bagian dari Kostrad
Kostrad artinya Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat.
Jumlah pasukan Kostrad ini dirahasiakan.
Meski begitu, mereka selalu siap bertugas jika ada perintah.
Para prajurit TNI ini mengenakan tanda pengenal tutup kepala barat hijau.
Pasukan prajurit TNI berbaret hijau dengan lambang Cakra Sapta Agni.
Tugas
Mereka memiliki posisi dan peran penting mendukung tugas Korem 061/SK menjaga keutuhan dan ketahanan wilayah dari berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang timbul.
Termasuk gangguan yang dilakukan kelompok separatis KKB di Papua.
Dalam satuan Infanteri terdiri dari tiga macam Kompi yang sesuai fungsinya.
Kompi Senapan (Kipan), Kompi Markas (Kima), Kompi Bantuan (Kiban).
Kompi Senapan disiapkan untuk operasi lapangan, dengan dukungan Kompi Bantuan.
Persenjatan Kompi Bantuan lebih berat dari persenjataan Kipan, persenjataan Kiban terdiri dari senapan mesin sedang (SMS), mitraliur, dan mortir.
Terlatih
Dilansir dari TribunnewsMaker.com, Pasukan Setan ini terlatih menembak Sniper guna mempersiapkan menjadi Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan ( Satgas Pamrahwan) di Papua
Di Markas Yonif Garuda Kota Bogor, Jawa Barat, mereka telah melakukan persiapan latihan menembak.
Latihan menembak runduk ini dipimpin langsung Komandan Batalyon Infanteri 315/Garuda, Mayor Inf Aryo Priyoutomo.
Sebelum menembak para prajurit dibekali materi teoritis tentang cara membuat kamuflase atau penyamaran, observasi medan serta teknik mengeksekusi sasaran.

Prajurit dilatihkan agar kamuflase mereka tidak terdeteksi oleh pengelihatan musuh saat melaksanakan tugas observasi medan dan sasaran.
Kemudian para prajurit Yonif 315/Garuda menjalani praktik langsung latihan menembak runduk di lapangan.
Mereka secara bergilir diberikan kesempatan untuk mencoba dan mempraktekkan teknik maupun taktik sebagai penembak runduk.
Senapan dengan sistem bolt Action ini menggunakan munisi kaliber 7,62 x 51mm.

Dengan bobot 6,82 kg, senapan ini memiliki panjang laras 650 mm yang di tambah dengan teleskop.
“Dalam pertempuran, penembak runduk memegang peran penting untuk bisa melumpuhkan lawan dari jarak jauh."
"Biasanya para penembak runduk ini tidak hanya digunakan untuk operasi penugasan melainkan juga menjalankan penugasan khusus seperti pengamanan VIP dan VVIP,” tandasnya.