Kekejaman KKB di Papua

MENGENAL Pasukan Setan Baret Hijau, Sniper Terbaik TNI, Kini Dikirim untuk Membasmi KKB di Papua

Prajurit dari kesatuan ini berjuluk Pasukan Setan sejak pembentukannya di Cirebon 20 Agustus 1948

Editor: Fauzie Pradita Abbas
Dok. Dinas Penerangan TNI AD
Ilustrasi: TNI Angkatan Darat kembali menjadi juara umum dalam ajang lomba menembak antar-negara Australian Army Skill-At-Arms Meeting (AASAM) 2018. Lomba tersebut digelar di Australia pada tanggal 27-10 Mei 2018 lalu. TNI AD berhasil menjadi juara umum, menyisihkan 17 negara peserta lainnya, dengan meraih 36 Emas, 24 Perak dan 12 Perunggu. 

TRIBUNCIREBON.COM - Pemerintah lewat TNI serius menentang Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di Papua.

//

Sebanyak 400 lebih personel prajurit TNI dari Yonif 315/Garuda telah ditugaskan.

Pada Selasa 27 April 2021 kemarin, prajurit TNI itu melakukan pengecekan di Markas Yonif Garuda Kota Bogor, Jawa Barat.

Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto, optimis tak ada alasan gagal dalam operasi ini.

Baca juga: KKB Papua Mengemis-ngemis Minta Jokowi Tak Perintahkan Operasi Militer, Mereka Sendiri Beringas

Baca juga: Penyebutan Teroris untuk KKB, Masyarakat Diminta Tak Khawatir, Beraktivitas Seperti Biasa

Para prajurit TNI yang diterjunkan menumpas kelompok separatis di Papua ini bukan sembarangan.

Operasi prajurit TNI Yonif 315/Garuda ini dijuluki sebagai Pasukan Setan.

Ciri khas dari atribut yang mereka kenakan yakni mengenakan baret hijau.

Mereka adalah pasukan terpilih dan mempunyai bekal kemampuan tak main-main.

Para prajurit terlatih sebagai penembak jitu atau Sniper.

Selain itu, masih banyak fakta menarik mengenai profil Pasukan Setan yang siap menumpas KKB di Papua ini.

Berikut ini TribunJabar.id rangkum profil Pasukan Setan prajurit TNI Yonif 315/Garuda, dilansir dari berbagai sumber.

Asal Usul Berjuluk Pasukan Setan

prajurit TNI yang siap bertugas memberantas KKB di Papua ini merupakan prajurit dari Yonif 315/Garuda.

Perlu diketahui, para prajurit TNI ini merupakan kesatuan Infanteri.

Baca juga: KKB Papua Ditetapkan Sebagai Kelompok Teroris, Pemerintah Bakal Tegas Tegakkan Hukum di Papua

Prajurit dari kesatuan ini berjuluk Pasukan Setan sejak pembentukannya di Cirebon 20 Agustus 1948.

Karena mendapatkan dukungan dan simpati atas patriotisme/nasionalisme dari masyarakat, pasukan ini terus berkembang.

Hingga pada 1 April 1962, Kesatuan Kompi ini resmi diberi nama Batalyon 315/Garuda.

Baca juga: Prada Ginanjar Prajurit asal Ciamis yang Gugur di Papua, Mira Maryani: Minggu Sore Masih Komunikasi

Baret Hijau

Setelah sembilan bulan bertugas sebagai Satgas Pamtas Indonesia dan Malaysia, Batalyon Infanteri 320/Badak Putih Kodam III/Siliwangi secara resmi dilepas oleh Pangdam XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Achmad Supriyadi di lapangan Makodam XII/Tpr, Senin (25/2/2019).
Setelah sembilan bulan bertugas sebagai Satgas Pamtas Indonesia dan Malaysia, Batalyon Infanteri 320/Badak Putih Kodam III/Siliwangi secara resmi dilepas oleh Pangdam XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Achmad Supriyadi di lapangan Makodam XII/Tpr, Senin (25/2/2019). (ISTIMEWA)

Divisi ini menggunakan atribut yang membuatnya dikenali khusus.

Mereka Infanteri ini juga merupakan bagian dari Kostrad

Kostrad artinya Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat.

Jumlah pasukan Kostrad ini dirahasiakan. 

Meski begitu, mereka selalu siap bertugas jika ada perintah.

Para prajurit TNI ini mengenakan tanda pengenal tutup kepala barat hijau.

Pasukan prajurit TNI berbaret hijau dengan lambang Cakra Sapta Agni.

Tugas

Mereka memiliki posisi dan peran penting mendukung tugas Korem 061/SK menjaga keutuhan dan ketahanan wilayah dari berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang timbul.

Termasuk gangguan yang dilakukan kelompok separatis KKB di Papua.

Dalam satuan Infanteri terdiri dari tiga macam Kompi yang sesuai fungsinya.

Kompi Senapan (Kipan), Kompi Markas (Kima), Kompi Bantuan (Kiban). 

Kompi Senapan disiapkan untuk operasi lapangan, dengan dukungan Kompi Bantuan. 

Persenjatan Kompi Bantuan lebih berat dari persenjataan Kipan, persenjataan Kiban terdiri dari senapan mesin sedang (SMS), mitraliur, dan mortir.

Terlatih

Dilansir dari TribunnewsMaker.com, Pasukan Setan ini terlatih menembak Sniper guna mempersiapkan menjadi Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan ( Satgas Pamrahwan) di Papua

Di Markas Yonif Garuda Kota Bogor, Jawa Barat, mereka telah melakukan persiapan latihan menembak.

Latihan menembak runduk ini dipimpin langsung Komandan Batalyon Infanteri 315/Garuda, Mayor Inf Aryo Priyoutomo.

Sebelum menembak para prajurit dibekali materi teoritis tentang cara membuat kamuflase atau penyamaran, observasi medan serta teknik mengeksekusi sasaran.

Prajurit TNI tengah bekonsentrasi saat melakukan pengintaian di Kampung Jalai, Intan Jaya, Papua
Prajurit TNI tengah bekonsentrasi saat melakukan pengintaian di Kampung Jalai, Intan Jaya, Papua (Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya)

Prajurit dilatihkan agar kamuflase mereka tidak terdeteksi oleh pengelihatan musuh saat melaksanakan tugas observasi medan dan sasaran.

Kemudian para prajurit Yonif 315/Garuda menjalani praktik langsung latihan menembak runduk di lapangan.

Mereka secara bergilir diberikan kesempatan untuk mencoba dan mempraktekkan teknik maupun taktik sebagai penembak runduk.

Senapan dengan sistem bolt Action ini menggunakan munisi kaliber 7,62 x 51mm.

ILUSTRASI. Kontak tembak kembali terjadi di Intan Jaya, Papua. Kontak tembak terjadi di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Personel Satgas Yonif Raider 400/BR yang sedang patroli untuk menjamin keamanan warga masyarakat, ditembak KKB pada Jumat (6/11/2020). Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kapen Kogabwilhan III), Kolonel Czi IGN Suriastawa dalam rilis tertulisnya menyebutkan 2 prajurit TNI ditembak, 1 diantaranya gugur atas nama Pratu Firdaus. Saat ini sedang dilaksanakan proses evakuasi korban,
ILUSTRASI. Kontak tembak kembali terjadi di Intan Jaya, Papua. Kontak tembak terjadi di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Personel Satgas Yonif Raider 400/BR yang sedang patroli untuk menjamin keamanan warga masyarakat, ditembak KKB pada Jumat (6/11/2020). Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kapen Kogabwilhan III), Kolonel Czi IGN Suriastawa dalam rilis tertulisnya menyebutkan 2 prajurit TNI ditembak, 1 diantaranya gugur atas nama Pratu Firdaus. Saat ini sedang dilaksanakan proses evakuasi korban, " katanya. Kolonel Czi Suriastawa juga menyampaikan, bahwa kejadian ini menambah daftar korban jiwa di Intan Jaya. Bukan hanya prajurit TNI-Polri yang memang bertugas, warga sipil juga jadi sasaran kebiadaban KKB, " ujarnya. (TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI)

Dengan bobot 6,82 kg, senapan ini memiliki panjang laras 650 mm yang di tambah dengan teleskop.

“Dalam pertempuran, penembak runduk memegang peran penting untuk bisa melumpuhkan lawan dari jarak jauh."

"Biasanya para penembak runduk ini tidak hanya digunakan untuk operasi penugasan melainkan juga menjalankan penugasan khusus seperti pengamanan VIP dan VVIP,” tandasnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved