Jika Ibadah Haji Tahun Ini Jadi, Komisi VIII DPR RI Perkirakan Biayanya Naik: Ada Biaya Karantina

Namun, ia memprediksi jika tahun ini ada pemberangkatan haji dari Indonesia maka biayanya naik.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Machmud Mubarok
(Sky News)
Di tengah pandemi corona yang melanda dunia, pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi tetap berlangsung mengikuti protokol kesehatan. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh dunia membuat pemberangkatan haji pada 2020 ditunda.

Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, mengakui pemberangkatan haji tahun ini juga belum dapat dipastikan.

Namun, ia memprediksi jika tahun ini ada pemberangkatan haji dari Indonesia maka biayanya naik.

"Prediksi ini tidak terlepas dari pandemi Covid-19 yang masih melanda hingga kini," kata Selly Andriany Gantina saat ditemui usai Sosialisasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1442 Hijriah dan Keberlanjutan Keuangan Haji di Grage Hotel Cirebon, Jalan Kartini, Kota Cirebon, Senin (26/4/2021).

Ia mengatakan, kenaikan biaya haji juga dipicu beberapa hal, dan bukan tanpa melalui perhitungan yang matang.

Di antaranya, sebelum berangkat dan sesampainya di Arab Saudi seluruh calon jemaah haji akan dikarantina.

Selain itu, menurut dia, calon jemaah haji pun wajib menjalani swab test sebanyak empat kali.

"Penerapan protokol kesehatan yang ketat saat ibadah haji membuat biayanya semakin tinggi," ujar Selly Andriany Gantina.

Karenanya, pihaknya mengupayakan semaksimal mungkin agar pembiayaan untuk prokes ditanggung pemerintah.

Selly menyampaikan, perubahan akomodasi selama ibadah haji akibat penerapan protokol kesehatan pun membuat pembiayaan bertambah.

Misalnya, kamar tidur yang biasanya diisi empat orang, kini harus dikurangi menjadi dua orang, dan transportasi operasional jemaah haji juga hanya bisa terisi setengahnya.

"Termasuk konsumsi yang biasanya sehari hanya dua kali, sekarang ditambah jadi tiga kali," kata Selly Andriany Gantina.

Baca juga: Detik-detik Pria Paruh Baya Tenggelam di Sungai Cipelang Indramayu, Saksi Lihat Tangan Korban Muncul

Baca juga: Petinggi Sunda Empire, Nasri Banks, Rangga Sasana, & Ratnaningrum Ternyata Sudah Bebas dari Penjara

Baca juga: KECELAKAAN Maut di Cianjur, 3 Orang Tewas Dini Hari Tadi, Vario Tabrakan dengan Astrea Legenda

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi menyatakan ada kesempatan bagi jemaah haji asal Indonesia (RI) dengan jumlah terbatas di tahun ini.

Kabar baik ini disampaikan oleh Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia, Esam A. Abid Althagafi di konferensi pers peluncuran buku 'Duta antara Dua Kutub', Kamis (8/4/2021).

"Tentu," kata Dubes Esam kendati dia tidak bisa menyebutkan secara rinci kapan pemerintah Saudi mengumumkan kepastian haji tersebut.

Oleh karena itu pihaknya masih mempersiapkan sejumlah regulasi untuk memastikan kesehatan para jamaah haji.

"Kami juga harus memastikan kesehatan para jamaah haji. Harus mempersiapkan regulasi, sosial distancing," katanya.

Pemerintah Saudi juga harus memastikan kesehatan para jamaah haji yang akan datang, sampai kembali ke negara asalnya masing-masing demi kemaslahatan bersama.

Sementara itu, Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid mengatakan  tahun ini pasti ada restriksi dalam penyelenggaran haji.

Baca juga: Orang Tak Dikenal Keliling dan Paksa Instansi di Indramayu Beli Foto Bupati, Nama Diskominfo Dicatut

Namun ia mengapresiasi niat Arab Saudi untuk menaikan jumlah kuota jamaah haji asal Indonesia yang ditargetkan mencapai 10 juta di tahun 2030.

Hal itu merupakan kabar yang menggembirakan bagi jamaah haji Indonesia karena menanti antrian yang panjang.

"Tahun 2030 nanti mereka siap meningkatkan jumlah jamaah yang bisa berkunjung ke Saudi yang saat ini berjumlah 2 juta meningkat menjadi 4 juta. Nanti di 2030 bisa mencapai 10 juta. Ini berita menggembirakan untuk Indonesia, karena antriannya panjang sekali bagi jamaah kita untuk bisa mengunjungi Saudi," ujarnya.

ONH Naik Rp 9,1 Juta

 Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu mengungkapkan berdasarkan perhitungan pihaknya, biaya ibadah Haji tahun 2021 diperkirakan bakal mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.

Anggito menyebut biaya ibadah Haji akan naik sebesar Rp 9,1 juta per jemaah.

Untuk diketahui, biaya tahun 2020 sebesar Rp 35,2 juta, tahun 2021 menjadi Rp 44,3 juta.

Anggito menjelaskan, kenaikan sebesar itu disebabkan untuk biaya protokol kesehatan.

Selain itu, dipengaruhi oleh kurs dan biaya hotel serta akomodasi.

"Komponen dari Rp 9,1 juta itu paling banyak di program kesehatan, biaya prokes itu Rp 6,6 juta sendiri kemudian ada kurs Rp 1,4 juta kenaikan per orang kemudian biaya untuk hotel katering akomodasi itu ada kenaikan Rp 1 juta per orang jadi kami fokus di kurs dan biasa satuan," ucapnya.
 

Enam Skenario

Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Ramadhan Harisman mengatakan pihaknya telah menyiapkan skenario penyelenggaraan haji 1442H/2021M.

Menurutnya, ada enam skenario berbasis kuota yang telah disiapkan oleh tim manajemen krisis yang dibentuk Menag Yaqut Cholil Qoumas pada akhir Desember 2020.

"Tim krisis telah menyusun skenario untuk kuota 100 persen, 50 persen, 30 persen, 20 persen, 10 persen, dan 5 persen," ujar Ramadhan Harisman melalui keterangan tertulis yang dilansir dari laman Kemenag, Rabu (31/3/2021) lalu. 

Menurut Ramadhan, selain kuota, skenario juga dibuat berbasis penerapan protokol kesehatan (prokes).

Artinya, masing-masing skenario kuota dibuat dalam skema penerapan prokes dan tanpa penerapan prokes.

Besaran kuota, kata Ramadhan, akan berpengaruh pada lama masa tinggal.

Semakin banyak kuotanya, semakin lama masa tinggal jemaah.

"Jumlah kuota juga berdampak pada aspek biaya yang saat ini sedang dibahas bersama oleh Tim Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah dengan Panja Komisi VIII DPR," tutur Ramadhan.

Skenario yang telah dibuat, lanjut Ramadhan, selalu mempertimbangkan waktu persiapan yang tersedia.

Hal ini disebablam hingga saat ini belum ada informasi resmi tentang kuota dari Arab Saudi.

"Seluruh skenario sudah kami susun hingga detail, seperti amanah Menag," pungkas Ramadhan.

Penulis: Chaerul/Fahdi

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Breaking News: Arab Saudi Buka Opsi Haji Bagi Jamaah RI Dalam Jumlah Terbatas, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/04/08/breaking-news-arab-saudi-buka-opsi-haji-bagi-jamaah-ri-dalam-jumlah-terbatas.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved