Ramadan 1442 H

Intip Masjid Tertua di Majalengka, Memiliki Arsitektur Unik Warisan Wali

Masjid Jami Darussalam yang berada di Desa Karangsambung, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka memiliki historis sejarah tersendiri

Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Suasana di dalam Masjid Jami Darussalam, Sabtu (17/4/2021), yang berada di Desa Karangsambung, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka yang dibangun pada abad ke-14. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Masjid Jami Darussalam yang berada di Desa Karangsambung, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka memiliki historis sejarah tersendiri.

Pasalnya, masjid tersebut diketahui telah berdiri sejak abad ke-14.

Hal itu yang membuat Masjid Jami Darussalam merupakan masjid tertua di kota angin yang masih kokoh berdiri.

Hal ini disampaikan Wahdiyat (69), sesepuh Desa Karangsambung yang juga pengurus Masjid Jami Darussalam saat berbincang dengan Tribun, Sabtu (17/4/2021).

Masjid ini memiliki arsitektur unik di hampir setiap sudutnya.

Dilihat dari luar, Masjid Darussalam tampak seperti pendopo dengan banyak tiang yang mengelilingi bagian luar masjid.

Baca juga: DPRD Majalengka Sebut Pengembangan Wisata Harus Perhatikan Fungsi Kawasan

Baca juga: Terawan Suntik Vaksin Nusantara Banyak Tokoh, Selebritis Ini Pun Berikan Sampel, BPOM Belum Setuju

Tampak, warna biru langit menjadi ciri masjid Darussalam. 

Di dalam masjid, masjid tertua ini memiliki tiga ruangan.

Ruang pada sisi utara dan selatan merupakan ruang tambahan baru yang digunakan saat salat Jumat maupun hari raya.

"Katanya yang bikin masjid ini para Wali. Katanya 3 Masjid. Pertama bangun di Cirebon, di Banten, ini yang ke tiga-nya, mepet ke pagi dibangun dalam waktu semalam," ujar Wahdiyat.

Sementara, ruang tengah atau ruang utama merupakan area asli Masjid Darussalam sejak pertama kali dibangun pada abad ke-14.

Pada ruang utama inilah terdapat empat tiang saka yang salah satu kayunya terbuat dari bekas serpihan kayu atau bahasa sundanya disebut tatal.   

Salah satu yang unik, yakni adanya pecahan-pecahan keramik kuno pada bagian dinding masjid seperti hiasan bangunan bersejarah di Cirebon.

pecahan keramik itu terpasang di dinding atas pintu tempat menyimpan benda-benda pusaka.

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved