Human Interest Story

Unik! Bangunan Mirip Kelenteng Ada di Ponpes Ar-Rahmat di Majalengka, Begini Sejarahnya

Mendengar kelenteng, pasti Anda langsung merujuk ke sebuah rumah ibadah umat Tri Dharma atau penganut kepercayaan tradisional Tionghoa

Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Rumah Tahfidz yang berada di Pondok Pesantren Ar-Rahmat yang berada di Desa Weragati, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka. Bangunan ini mirip dengan bangunan kelenteng rumah ibadah umat Tri Dharma atau penganut kepercayaan tradisional Tionghoa, Sabtu (10/4/2021). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Mendengar kelenteng, pasti Anda langsung merujuk ke sebuah rumah ibadah umat Tri Dharma atau penganut kepercayaan tradisional Tionghoa.

Kelenteng pada dasarnya berarsitektur tradisional Tionghoa dan berfungsi sebagai tempat aktivitas sosial masyarakat selain dari pada fungsi spiritual.

Namun, apa jadinya jika bangunan kelenteng yang mayoritas digunakan oleh masyarakat Tionghoa ada di sebuah pesantren?

Di Kabupaten Majalengka, ornamen bangunan kelenteng ternyata ada di halaman pondok pesantren.

Baca juga: Gempa Guncang Malang Jelang Laga Persija vs Barito di Stadion Kanjuruhan, Laga Tetap Digelar?

Baca juga: Nelayan Temukan Tulang Kerangka Manusia Bercelana, Polisi: Itu Wisatawan Terseret di Pantai Cidaun

Seperti yang terdapat di Pondok Pesantren Ar-Rahmat yang berada di Desa Weragati, Kecamatan Palasah.

Pengasuh Utama Ponpes Ar-Rahmat, Adib mengatakan bangunan tersebut dibuat lima tahun lalu atau sekitar 2016.

Namun, ia mengaku bangunan yang mayoritas berwarna merah itu bukan dipakai sebagai mana kelenteng pada umumnya.

"Jadi bangunan ini sehari-hari digunakan untuk Rumah Tahfidz bagi para santri di sini," ujar Adib saat ditemui di lokasi, Sabtu (10/4/2021).

Diceritakan dia, bahwasanya dibangunnya bangunan mirip kelenteng tersebut dibangun oleh pemilik atau pendiri Pondok Pesantren Ar-Rahmat yang bernama Ena Sarya Soemarna.

Saat itu, pemilik Ponpes Ar-Rahmat terinspirasi dari sebuah Masjid Cheng Ho yang berada di Surabaya.

"Karena beliau berasal dari sana (Surabaya) jadi terinsipirasi dari Masjid Cheng Ho itu. Beliau menginginkan adanya bangunan tersebut di Ponpes yang mulai dibangun pada 2005 lalu itu," ucapnya.

Ditemui di tempat yang sama, Pemilik sekaligus Pendiri Ponpes Ar-Rahmat, Ena Sarya Soemarna menjelaskan, ia tak hanya menduplikasi bangunan seperti Masjid Cheng Ho di Surabaya sana.

Lebih dari itu, ia ingin menyampaikan pesan bahwa para santri harus meneladani perjuangan Pangeran Cheng Ho yang ikut andil dalam penyebaran ajaran agama Islam di Indonesia.

"Jadi kita terapkan ilmu toleransi kebudayaan di sini untuk para santri. Meski berasal dari Tionghoa, Pangeran Cheng Ho itu beragama muslim yang diteladani," jelas dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved