Tukang Jahit yang Ngamuk Bacok Ibu-ibu dan Anak di Pangandaran Tewas Dilumpuhkan Timah Panas
Maman menambahkan, K itu tidak sempat curhat apapun, sebelum kejadian pembacokan dan pembakaran kios terjadi.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNCIREBON.COM, PANGANDARAN - Jenazah K (52) pelaku pembacokan di Pasar Wisata Blok A dibawa keluarganya untuk dimakamkan di TPU Dusun Cikuya, Desa Langkapsari, Kecamatan Banjaranyar Kabupaten Ciamis, Jawa barat.
Adik Ipar K, Maman Sukiman (58) yang turut menjemput jenazah di RSUD Pandega, meminta maaf kepada para korban yang mengalami luka parah dalam insiden tersebut.
"Kami, mohon maaf yang sebesar besarnya kepada anak-anak dan para korban lainya, mudah-mudahan cepat disembuhkan," ujar Maman saat ditemui Tribunjabar.id di RSUD Pandega Pangandaran, Kamis (1/4/2021).
Maman mengatakan Ia (K) adalah warga asli Banjaranyar, namun dia sempat berpindah-pindah tempat dan alamat KTP-nya mengikuti istrinya, yang merupakan warga Banyumas Jawa Tengah.
Baca juga: Tukang Jahit Mengamuk Membacok Ibu-ibu dan Seorang Anak, Pelaku Juga Membakar 4 Kios
Baca juga: YouTuber Cantik Indramayu Tertunduk Malu Saat Ditangkap Polisi, Usai Sebar Hoaks, Ini Kontennya
"Ia sempat menginap dirumah saya, selama dua malam, tapi waktu pulang saya juga tidak tahu, tidak pamit pula," ucapnya.
Maman menambahkan, K itu tidak sempat curhat apapun, sebelum kejadian pembacokan dan pembakaran kios terjadi.
"Sebenarnya, dengan adik juga hubungannya renggang," katanya.
Maman mengatakan, Ia (pelaku) suka berpindah-pindah tempat, pernah ke Jawa Tengah, kemudian Padaherang dan terakhir di Kecamatan Pangandaran.
"Ia tidak pernah menunjukan prilaku aneh atau seperti orang setres," katanya.
Maman mengungkapkan, keluarga sangat mengikhlaskan kepergian K, akibat timah panas yang menembus tubuhnya.
"Tapi mungkin K ada beban hidup yang berat, karena faktor ekonomi," ucapnya.
Menurut Maman, istri K yaitu Amirah juga memang agak sedikit mengalami gangguan mental.
"Kemudian K, hanya bekerja sebagai penjahit," kata Ia.
Baca juga: Hidup Miskin Seorang Ibu Merelakan Anak Gadis 14 Tahun Dinikahi Seorang Guru Berusia 50 Tahun
Baca juga: Masa Depan Lobster di Indonesia, Komoditas Unggulan yang Menjadi Sumber Devisa Negara
Direktur RSUD Pandega Pangandaran, Asep Kemal Pasha mengatakan, korban atas nama Putri Yuliana (5) dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, karena mengalami luka yang parah.
"Jadi yang empat dirawat di RSUD Pandega, tiga menjalani operasi, satu lagi hanya mendapat jahitan dikepala," ujar Ia.
Menurut Asep, Putri Yuliana (5) menglami luka di pipi kiri dan kanan dan sobek sampai ke rahang.
"Sama tanganya, hampir putus," ucapnya.
Kemungkinan, kata Asep, K menyabet tubuh Putri sebanyak tiga sampai empat kali sabetan secara brutalnya.
"Jadi, semuanya mengalami luka terbuka atau menganga, tapi Putri yang paling parah," ujarnya.
Menurut Asep, untuk pengobatan rujukan, akan dibantu oleh Bupati Pangandaran.
"Untuk yang dirujuk, pak bupati sudah mengeluarkan statemen akan membantu," katanya.
Sementara, yang empat korban lainya juga akan dibantu dalam pengobatanya. Kemungkinan, semua biaya akan ditanggung juga.