Dua YouTuber Asal Indramayu Terancam Penjara 6 Tahun dan Denda Rp 1 Miliar, Gegara Info Hoaks

Kedua YouTuber asal Indramyu itu terancam hukuman penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp 1 Miliar, gara-gara unggah informasi hoaks

Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Youtuber asal Kabupaten Indramayu saat diamankan polisi di Mapolres Indramayu, Rabu (31/3/2021) malam. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Dua YouTuber asal Indramayu ini hanya bisa menunduk dan memohon maaf serta mengaku kapok tidak mengulangi perbuatannya.

Kedua YouTuber asal Indramayu itu terancam hukuman penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp 1 Miliar, gara-gara mengunggah berita hoaks di media sosial.

Akibat kabar hoaks itu langsung membuat heboh masyarakat, maka polisi pun langsung mencari pelaku dan berhasil mengamankannya.

Mereka diketahui membuat konten dengan menyebut banyak aksi pencurian pada rumah-rumah warga yang kini terdampak bencana kebakaran meledaknya tangki BBM di areal kilang PT Pertamina RU VI Balongan.

Dua YouTuber itu adalah laki-laki berisinial SH (32) warga Kecamatan Gantar dan perempuan berinisial BS (19) warga Kecamatan Sukra.

Baca juga: Bobotoh Persib dan Suporter Sepak Bola Lain Dapat Pujian Ketua PSSI, Kapolri Bilang Ini pada Iriawan

Baca juga: Pemilik Toko Alat Pancing di Cianjur Tewas Dibacok Anak Sendiri, Ternyata Diduga Sebabnya Hal Sepele

Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Luthfi Olot Gigantara melalui Kanit II Tipidter Sat Reskrim Polres Indramayu, Ipda Ardian mengatakan, dalam postingannya, mereka menyebut banyak sepeda motor hingga televisi milik warga dijarah maling karena ditinggal penghuninya.

Padahal, dalam insiden tersebut rumah-rumah warga aman dari aksi pencurian.

Baik petugas maupun warga yang masih bertahan di rumah banyak bersiaga di sejumlah titik mengamankan rumah-rumah warga yang kosong.

"Awalnya kita profiling, kita dapatkan identitas pengunggah awal, setelah itu kita amankan untuk kita bawa ke Polres dan kita mintai keterangan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di Mapolres Indramayu, Rabu (31/3/2021) malam.

Ipda Ardian melanjutkan, penangkapan ini berdasarkan aduan dari masyarakat yang kini menjadi pengungsi akibat bencana tersebut.

Mereka mengaku resah dengan berita hoaks atau bohong yang dibuat pelaku dan melaporkan postingan itu ke polisi.

Dua YouTuber itu kemudian diamankan polisi pada Selasa (30/3/2021).

Dari tangan pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti meliputi gadget, laptop, dan tangkapan layar postingan pelaku.

Atas perbuatannya, dua YouTuber itu kini diancam dengan hukuman penjara paling lama 6 tahun dan denda paling banyak Rp 1 Miliar.

"Dua youtuber ini kita kenakan Pasal 28 Ayat (2) Jo Pasal 45 Ayat (2) UU RI Nomor 19 Tahun 2016 Perubahan atas UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik," ujar dia.

Baca juga: Terbaring di Ranjang RS, Pelaku Duel Berdarah di Tasik Siap Datangi Lawan Duelnya Jika Sudah Sembuh

Baca juga: Sikap Amanda Manopo Bikin Arya Saloka Tertawa, Sering Perhatikan Kebiasaan Saat Syuting Ikatan Cinta

Mengaku Kapok

 Mengaku jera, dua youtuber asal Kabupaten Indramayu ini berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
Mereka juga meminta maaf telah membuat kegaduhan dengan postingan berita hoaks atau bohong yang dibuat keduanya.
Yakni soal banyaknya rumah warga korban pengungsi ledakan tangki BBM milik PT Pertamina RU VI Balongan yang kemalingan.
Dua youtuber itu masing-masing adalah laki-laki berisinial SH (32) warga Kecamatan Gantar dan perempuan berinisial BS (19) warga Kecamatan Sukra.
"Intinya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, mohon dimaafkan kepada seluruh masyarakat, terutama yang terdampak kejadian kemarin," ujar youtuber SH kepada Tribuncirebon.com di Mapolres Indramayu, Rabu (31/3/2021) malam.
SH mengakui, bahwa informasi banyaknya warga yang kehilangan sepeda motor hingga televisi adalah tidak benar.
Ia membuat postingan tersebut atas dasar desas-desus yang beredar tanpa mengkonfirmasi kebenaran tersebut.
Dalam ini, ia mengakui, postingan itu sengaja dibuat demi konten.
"Karena saya pikir itu informasinya benar namun ternyata seperti yang disampaikan tim kepolisian ternyata itu tidak benar," ujar dia.
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved