Terbaring di Ranjang RS, Pelaku Duel Berdarah di Tasik Siap Datangi Lawan Duelnya Jika Sudah Sembuh

Dia menyebut akan kembali menemui lawan duelnya setelah sembuh nanti. "Ke ge diteang deui (nanti juga didatangi lagi, Red)

Shutterstock
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman

TRIBUNCIREBON.COM, TASIKMALAYA - Sebuah rekaman video durasi singkat berisi salah seorang pelaku duel berdarah di jalan Desa Pamoyanan, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, beredar melalui WA.

Rekaman video berdurasi sekitar 13 detik itu memperlihatkan salah seorang pelaku duel terbaring di ranjang rumah sakit, dengan perban menempel di sekitar wajahnya.

Belum diketahui siapa yang tampil dalam rekaman video tersebut. Hanya saja omongan si pelaku bikin merinding.

Baca juga: Pemerintah Tolak Permohonan Pengesahan Partai Demokrat Kubu Moeldoko Hasil KLB Deli Serdang

Dia menyebut akan kembali menemui lawan duelnya setelah sembuh nanti. "Ke ge diteang deui (nanti juga didatangi lagi, Red)," ujar lelaki yang terbaring di ranjang rumah sakit tersebut.

Video pendek tersebut awalnya memperlihatkan kondisi pelaku yang terbaring di ranjang. Kemurian terdengar sejumlah pengunjung menyapanya.

Saat disapa apakah kondisinya sudah baik, si pelaku menyebut dirinya sehat dan bahkan tidak pernah koma seperti diisukan sebelumnya.

Baca juga: Aa Gym Cabut Gugatan Cerai Teh Ninih, PA Bandung: Mudah-mudahan Mengarah Pada Perbaikan Rumah Tangga

Namun selanjutnya keluar kata-kata, "Ke ge diteang deui". Setelah itu rekaman video pun selesai, dengan durasi sekitar 13 detik.

Hingga kini belum diketahui siapa yang berada dalam video tersebut.  Namun yang jelas video tersebut kini menyebar di sekitar Kecamatan Ciawi, Pagerageung dan Kadipaten.

Diberitakan sebelumnya, dua pria terlibat duel berdarah satu lawan satu di jalan desa Pamoyanan, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (30/3/2021).

Duel tersebut berakhir setelah keduanya mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam masing-masing.

Keduanya terkapar di jalan desa, suasana pun sempat mencekam.

Kedua pria yang terlibat duel berdarah itu masing-masing Dadan (40), warga Desa Pamoyanan, serta Dani (40), warga Desa Pagersari, Kecamatan Pagerageung.

Warga sekitar yang melihat kejadian itu tak berani mendekat.

Baca juga: Kisah Lina saat Terjadi Ledakan Kilang Minyak Balongan, Jatuh Tersungkur hingga Dibopong Tentara

Baca juga: Seorang Pria Marah-marah Ajak Duel Polisi di Jalan, Saat Ditangkap Nyalinya Ciut Langsung Minta Maaf

Baca juga: Belum Usai Derita Ledakan dan Kebakaran di Pertamina, Warga Indramayu Hari Ini Dikepung Banjir

Suasana cukup mencekam, selain saling bacok juga terdengar teriakan mencaci-maki dari keduanya.

Namun akhirnya perkelahian mereda setelah keduanya mengalami sejumlah luka bacokan, terutama di kepala.

"Saya sedang jualan. Tiba-tiba ada perkelahian, keduanya menggunakan senjata tajam. Saya dengan warga lain tak berani melerai karena takut ikut kebacok," ujar Doni, seorang saksi mata.

Duel berdarah akhirnya berakhir setelah keduanya terkapar mengalami luka parah.

Baca juga: Pria di Sumedang Jual Narkoba Jenis Tembakau Gorila Via Medsos, Kini Terancam Penjara Seumur Hidup

Baca juga: TERNYATA Ezra Walian Dedikasikan Gol dan Selebrasinya di Debut Bareng Persib Itu untuk Sang Bundanya

Baca juga: Tinggalkan HP Untuk Rekam Wanita di Toilet, Pria Ini Nangis Menyesal Saat Ketahuan, Akhirnya di-PHK

Darah tercecer di sekitar lokasi.

Barulah warga mulai berani mendekat.

Tak lama, datang polisi dan membawa keduanya ke rumah sakit.

Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Septiawan Adi Prihartono, mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Namun dugaan sementara akibat dendam pribadi. Jadi perkelahian ini dipicu masalah pribadi, bukan masalah antar waga," ujar Septiawan.

Musuh Bebuyutan sejak SD

Dua pria yang terlibat duel berdarah satu lawan satu di jalan Desa Pamoyanan, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (30/3/2021), ternyata musuh bebuyutan sejak lama.

Sejumlah warga menuturkan, keduanya bermusuhan sejak masih duduk di bangku sekolah dasar ( SD)

Namun warga tak mengetahui penyebab keduanya lama bermusuhan.

Kedua lelaki yang terlibat duel itu masing-masing Dadan (40), warga Desa Sukapada (bukan Desa Pamoyanan seperti di berita sebelumnya), serta Dani (40), warga Desa Pagersari, Kecamatan Pagerageung.

Baca juga: Duel Berdarah Terjadi di Tasik, Warga Tak Berani Melerai, Dua Pria Saling Sabetkan Senjata Tajam 

Baca juga: Alhamdulillah 3 Santri Terpental Akibat Ledakan Kilang Pertamina Indramayu Ditemukan, Ini Kondisinya

Baca juga: Kisah Lina saat Terjadi Ledakan Kilang Minyak Balongan, Jatuh Tersungkur hingga Dibopong Tentara

Perkelahian antar keduanya pun ternyata bukan kali pertama ini terjadi. Hanya saja perkelahian terakhir ini, masing-masing dilengkapi dengan senjata tajam jenis golok.

"Mereka sudah lama bermusuhan. Bahkan sejak SD. Awalnya mereka sama-sama tinggal di Pagersari. Namun memasuki SMP Dadan pindah ke Sukapada mengikuti kepindahan orang tuanya," kata Kasatreskrim Polres Tasikmalaya, AKP Septiawan Adi Prihartono, di Mapolres.

Walau sudah pindah, keduanya tetap bermusuhan dan beberapa kali terlibat perkelahian. Bahkan sempat dimusyawarahkan di desa, dan keduanya menandatangani perjanjian damai.

"Tapi ternyata saat bertemu di jalan Desa Pamoyanan, keduanya kembali terlibat perkelahian. Bahkan keduanya melengkapi diri dengan golok," ujar Septiawan.

Pihaknya kini tengah mencari tahu akar penyebab keduanya menjadi musuh bebuyutan.

"Harus diketahui akar penyebabnya. Setelah itu baru dimusyawarahkan," kata Septiawan.

Baca juga: Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Lihat Langsung Warga Korban Kebakaran Pertamina Balongan Takut & Trauma

Baca juga: Soal Harga Kebutuhan Pokok Jelang Ramadan di Jawa Barat, Begini Kata Kadis Indag Jabar 

Untuk mengetahui ada tidaknya unsur pidana, sejauh ini polisi masih mengumpulkan keterangan terkait aksi duel berdarah tersebut. 

Seperti diketahui, Dadan dan Dadi terlibat duel satu lawan satu di jalan Desa Lamoyanan.

Keduanya saling serang membabi-buta, menggunakan golok.

Warga yang melihat peristiwa berdarah itu tak berani endekat apalagi melerai.

Bahkan suasana terasa mencekam karena keduanya saling mencaci-maki.

Duel berdarah baru berhenti setelah keduanya terkapar terluka parah. Terutama di bagian kepala. 

Polisi yang datang ke lokasi segera melarikan keduanya ke rumah sakit.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved