Human Interest Story
Begini Perasaan Guru Honorer Bernama Dedi yang Cuma Dibayar Rp 12.500, Saat Dihubungi Dedi Mulyadi
Kisah heboh seorang guru honorer yang hanya dibayar Rp 12.500 telah menarik perhatian Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi.
TRIBUNCIREBON.COM - Kisah heboh seorang guru honorer yang hanya dibayar Rp 12.500 telah menarik perhatian Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi.
Sontak, sang guru honorer yang kebetulan bernama sama, yakni Dedi Mulyadi langsung merasakan perasaan gembira yang tak bisa digambarkan.
Sang guru honorer Dedi Mulyadi pun tampak antusias karena dalan percakapan via telepon dengan Dedi Mulyadi yang anggota Dewan itu, ia mendapat undangan instimewa untuk bertemu dan akan diinapkan di hotel mewah.
Sebelumnya, heboh di pemberitaan media online lokal yang menyebutkan ada guru honorer bernama Dedi Mulyadi (41) hanya dibayar Rp 12.500.
Adapun Dedi Mulyadi adalah guru honorer di satu Sekolah Dasar (SD) di Kampung Baru, Desa Pasirlancar, Kecamatan Sindang Resmi, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Mendengar ada guru honorer cuma dibayar Rp 12.500, anggota DPR RI Dedi Mulyadi langsung mengontak Dedi Mulyadi, sang guru honorer itu.
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi memang dikenal sangat memerhatikan rakyat kecil, sehingga ia pun langsung mengontak Dedi Mulyadi, sang guru honorer yang kebetulan namanya sama itu.
Dalam perbincangan via telepon itu terungkap, penghasilan Dedi Mulyadi sebagai guru honorer tidak tentu.
Dia menyebutnya kadang dapat, kadang tidak.
Dedi Mulyadi mengungkapkan sekali mengajar dia dibayar Rp 12.500.
Ini artinya kalau tidak mengajar, ya tidak dibayar.
Baca juga: Diduga Cinta Segiempat Pemandu Lagu Tewas Dibunuh Sopir Truk di Malang, Dianiaya dan Dilecehkan
Hal ini sekaligus meluruskan pemberitaan yang beredar di media online lokal yang menyebutkan Dedi Mulyadi digaji Rp 12.500 per bulan.
"Bukan perbulan tapi sekali mengajar dibayar Rp 12.500, kalau tidak mengajar ya gak dapat," kata Dedi Mulyadi, sang guru honorer itu.
Jika dalam sebulan penuh mengajar di SD tersebut, Dedi Mulyadi maksimal hanya memperoleh Rp 250.000.
Nilai uang Rp 250 ribu dalam sebulan, jelas sangat jauh dari layak.