Human Interest Story

Begini Perasaan Guru Honorer Bernama Dedi yang Cuma Dibayar Rp 12.500, Saat Dihubungi Dedi Mulyadi

Kisah heboh seorang guru honorer yang hanya dibayar Rp 12.500 telah menarik perhatian Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi.

Editor: dedy herdiana
Istimewa/youtube
Begini Perasaan Guru Honorer Bernama Dedi yang Cuma Dibayar Rp 12.500, Saat Dihubungi Dedi Mulyadi 

Apalagi untuk menghidupi istri dan seorang anaknya.

"Untuk membiayai kehidupan keluarga saya, sepulang mengajar saya ngojek, terus pergi ke sawah dan ke kebun, jadi buruh tani," kata Dedi Mulyadi.

Baca juga: Sengketa Lahan Objek Wisata Sari Ater, Penggugat Yakin Menang, Ingin Ganti Rugi Rp 206 Miliar

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi saat berbincang dengan Dedi Mulyadi, guru honorer via telepon
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi saat berbincang dengan Dedi Mulyadi, guru honorer via telepon (istimewa)

Dedi Mulyadi mengaku ia telah menjadi guru honorer sejak tahun 2007.

Dia adalah lulusan satu perguruan tinggi di Menes, Banten, jurusan Pendidikan Agama Islam.

Saat ini Dedi Mulyadi mengajar murid kelas 3 yang jumlahnya 120 orang.

"Saya mengajar di SD itu karena kekurangan pengajar," kata Dedi Mulyadi.

Selain mengontak via telepon, anggota DPR RI Dedi Mulyadi juga mengutus stafnya untuk menemui guru honorer Dedi Mulyadi.

"Nanti Pak Dedi Mulyadi bareng Lutfi staf saya ikut ke Jakarta untuk terus ke Purwakarta. Nanti di Purwakarta akan saya jamu dan difasilitasi menginap di hotel berbintang," kata mantan Bupati Purwakarta itu.

Guru honorer Dedi Mulyadi pun tampak antusias diundang anggota DPR RI Dedi Mulyadi ke Purwakarta.

Video pembicaraan via telepon antara anggota DPR RI Dedi Mulyadi dengan guru honorer Dedi Mulyadi itu kemudian diunggah ke channel youtube Kang Dedi Mulyadi dan mendapat respons positif dari netizen.

Dedi Mulyadi Bantu Warga di Bangka

Tak hanya di Pulau Jawa, anggota DPR RI Dedi Mulyadi juga membantu seorang wanita warga Sungailiat, Bangka, yang dihamili oleh MR (31), seorang pria yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri pada Kamis (25/7/2020).

Menurut Dedi, wanita yang enggan disebutkan namanya itu kini sudah mendekati masa persalinan. Namun kondisi perekonomian keluarganya tengah kesulitan.

"Saya sudah bicara langsung dengan anaknya. Serta kakaknya, istri dari yang meninggal bunuh diri itu. Mereka kebingungan menghadapi kelahiran harus diurus dan dibiayai," kata Dedi melalui ponselnya, Rabu (10/3/2021).

Dedi mengatakan himpitan kesulitan ekonomi membuat kebingungan pihak keluarga wanita tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved