Viral di Media Sosial
Wanita Bercadar di Bogor Urus Puluhan Anjing hingga Dipersekusi, Ini Kata MUI dan Muhammadiyah
Karena tekanan ormas, perangkat desa meminta Hesty mengeluarkan 40 ekor anjing dari lahannya.
Akun itu menyebut, Hesti berniat baik dan mau membangun komunikasi. Namun, hal itu ditolak oleh ormas tersebut.
“Bu Esty berniat utk meminta maaf dan mencoba sebisa mungkin membuka dialog sebisa mungkin demi keberlangsungan hidup hewan hewan terlantar ini,” tambah @greenhornn.
Karena tekanan ormas, perangkat desa meminta Hesty mengeluarkan 40 ekor anjing dari lahannya. Namun, Dinas Bogor ternyata tak memiliki lahan untuk memelihara anjing-anjing itu.
“Dinas pun mengakui belum sanggup utk memberikan tempat utk 40 ekor anjing yg harus dikeluarkan ini, apalagi disaat pandemi spt ini....tapi ormas yg mengaku warga itu, ttp mendesak agar SEGERA dikeluarkan, tanpa mau mengemukakan solusi,” tegas @greenhornn.
Akun itu pun menyesalkan sikap ormas itu yang menolak tanpa memberi solusi.
“Saya ingin menyampaikan sesuatu: Banyak manusia berpikir bahwa mahluk hidup yg diciptakan Tuhan hanyalah manusia. Sisanya? Hanya pelengkap, gaperlu kelayakan hidup spt manusia,” katanya.
Baca juga: Ramalan 12 Zodiak Besok, Rabu 17 Maret 2021: Virgo Ada Masalah Keuangan, Capricorn Jangan Putus Asa
Baca juga: Demokrat Jabar Keluarkan Maklumat Denda Rp 2 Miliar Jika Ada yang Pakai Atribut Partai Tanpa Izin
Ini Kata MUI Soal Persekusi Perempuan Bercadar Pelihara 70 Anjing
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad berpendapat, tindakan merawat dan menyayangi anjing-anjing liar tak bermasalah secara etika.
Dadang berkata, menyayangi makhluk hidup adalah tindakan baik.
“Kalau dari segi hukum Islam saya tidak tahu, tapi jika dari segi etika, bagus seseorang menyayangi binatang termasuk anjing karena makhluk Tuhan, dan itu termasuk akhlak yang baik,” ujar Dadang.
Dadang kemudian menceritakan isi sebuah hadis dalam ajaran Islam.
Hadis itu berkisah tentang seseorang yang mendapat imbalan pahala dari Allah karena memberi minum pada anjing.
Bila dibandingkan, tindakan perempuan bernama Hesti Sutrisno dan orang di dalam hadis itu sama-sama baik.
“Apalagi ini dipelihara baik-baik. Tetapi harus dijaga jangan sampai mengganggu tetangga," kata Dadang.
Dadang juga berpesan, kelompok warga yang keberatan mestinya tidak mengusir atau melakukan persekusi pada Hesti.