Jadi Lumbung Pangan Nasional, Sektor Pertanian Malah Tak Masuk 10 Program Unggulan Nina-Lucky

Walau demikian, dalam 10 program unggulan Nina Agustina dan Lucky Hamik belum memprioritaskan sektor perikanan dan pertanian.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu Terpilih, Nina Agustina Dai Bachtiar-Lucky Hakim, Kamis (21/1/2021). Jadi Lumbung Pangan Nasional, Sektor Pertanian Malah Tak Masuk 10 Program Unggulan Nina-Lucky 

"Sejauh ini perda itu belum ada realisasinya," ucap dia.

Sebelumnya, Bupati Indramayu, Nina Agustina mengatakan, ada 10 program yang menjadi andalan pemerintah dalam menjawab seluruh persoalan yang ada di Kabupaten Indramayu.

Walau memiliki kekayaan alam yang melimpah, Kabupaten Indramayu juga memiliki segudang permasalahan.

Hal ini dibuktikan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Indramayu yang hanya mampu menempati urutan ke-24 dari 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

Kesepuluh 10 unggulan ini adalah Indramayu Cepat Tanggap (I-Ceta) yang memberikan solusi pertolongan pertama bagi permasalahan kemanusiaan dan kedaruratan. 

Baca juga: Jokowi Bereaksi Saat Tahu Anak Buahnya Moeldoko Terlibat Kudeta di Demokrat, Begini Kata Mahfud MD

Baca juga: Kisah Guru Selamat dari Kecelakaan Maut di Wado, Cium Bau Kampas Rem, Anaknya Terlempar Keluar Bus

Warga bisa melapor melalui nomor telepon.

Lebu Digital (Le-Dig) untuk mewujudkan smart village atau desa cerdas dengan dilakukan pemasangan Wifi, Desa Kabeh Terang (De-Kat) untuk mengurangi angka kriminalitas dan kecelakaan, Alun-alun Rakyat (Alu-R) dengan cara membongkar seluruh pagar Alun-alun.

Dokter Masuk Rumah (Dok-Maru) atau program pelayanan kesehatan yang menghadirkan bentuk pelayanan langsung ke rumah warga, Perempuan Berdikari (Pe-Ri) sebuah program pemberdayaan ekonomi yang diberikan kepada perempuan purna PMI dalam bentuk pelatihan keterampilan dan pemberian modal.

Kredit Usaha Warung Kecil (Kruw-Cil) dengan memberikan kredit kepada warung kecil dan UMKM untuk mendorong perekonomian wong cilik melalui kerjasama dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) daerah, nominalnya mulai dari Rp 500 ribu sampai dengan Rp 5 juta.

Berjamaah Subuh Keliling (Ber-Suling) atau program berjamaah subuh keliling yang dilakukan di kecamatan untuk berkomunikasi langsung dengan masyarakat, Kejar Paket (Ja-Ket) atau sebuah program kejar paket yang meliputi kolompok belajar Paket A, B, dan C.

Terakhir, Lacak Aset Daerah (La-Da), program yang bertujuan mendata dan menginventarisasi barang milik daerah (BMD).

Nina Agustina menyampaikan, 10 program ini hanya awalan di 100 hari kerja, kedepannya ia berjanji akan melakukan percepatan untuk membenahi persoalan lainnya di Kabupaten Indramayu.

"Makanya kita pilih 10 dulu yang benar-benar prioritas walau sebenarnya semuanya prioritas untuk Indramayu," ujarnya.

Baca juga: Zaskia Sungkar Sesumbar Soal Duit Rp 300 Juta yang Diduga Dikorupsi oleh Mark Sungkar: Uang Segitu

Baca juga: Banyak Makam di TPU Cikadut Dibongkar, Keluarga Pindahkan Jenazah Setelah Ada Hasil Negatif Covid-19

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved