Selama Pandemi Covid-19, Tempat Pesugihan Gunung Simpay Kuningan Tak Pernah Sepi Pengunjung

Selama pandemi Covid-19, tempat pesugihan Gunung Simpay,tak pernah sepi pengunjung. Berada di Desa Pagundan, Kecamatan Lebakwangi, Kuningan

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Ahmad Ripai
Suasana di tempat pesugihan Gunung Simpay di Desa Pagundan, Kecamatan Lebakwangi, Kuningan, Jawa Barat, Selasa (16/2/2021). 

Sesuai dengan apa yang diceritakan tadi oleh Pak Ading itu memang benar terjadi," ujarnya.

Dalam pengalamannya, kata Mang Way, kawasan Gunung Simpay sering menjadi tempat melakukan pemanjatan doa dan pengharapan kebaikan untuk lingkungan sekitar.

"Sewaktu kecil emang di kawasan Gunung Simpay suka dijadikan tempat bermain dan orang tua kami melakukan pemanjatan doa untuk kebaikan bagi keluarga dan lingkungan sekitar," ungkapnya. (*)

Baca juga: Bawang Merah Ternyata Tak Boleh Dimakan Orang dengan 5 Kondisi Ini, Bisa Berakibat Fatal

Baca juga: Di Hadapan Hakim, Marshanda Jawab Soal Tuduhan Selingkuhan Arya, Mantan Suami Kareen Indonesian Idol

Tempat Pesugihan Siluman Ular, Ngipri

Sebelumnya diberitakan ada tempat pesugihan yang terletak di Kelurahan Cigadung, Kecamatan Cigugur, Kuningan yang sudah lama tidak memiliki kuncen alias juru kunci.

Namun, lokasi mistis yang diketahui tempat Siluman Ular Perempuan tidak pernah sepi dan selalu dikunjungi warga dari berbagai daerah.

Hal itu dikatakan Subandi (71),  salah seorang warga setempat, yang memiliki lahan persawahan yang tak jauh dari lokasi ngipri alias pesugihan tersebut, Senin (1/2/2021) saat ditemui di kediamannya lingkungan Babakan, Kelurahan Cigadung, Kecamatan Cigugur, Kuningan.

Baca juga: Kisah Sebuah Kampung di Kuningan yang Warganya Dilarang Makan Lele, Menabuh Bedug dan Gelar Wayang

Baca juga: Gempa 4,1 Magnitudo Guncang Pangandaran, Begini yang Dirasakan Sejumlah Warga Pangandaran

Menurutnya, lokasi pesugihan tanpa kuncen itu tidak jauh dari Makam Mbah Pawenangan, Mbah Guru, Makam Jaelani Abdul Kodir.

“Iya lokasi disana memang terdapat istilah saya ngomong itu ada yang putih dan ada yang hitam.

Dan tempatnya sama di sekitar makam leluhur kampung sini,” katanya.

Subandi (71) Warga Kampung  Babakan, Kelurahan Cigadung, Kecamatan Cigugur, Kuningan, saat ditemui di rumahnya, Senin (1/2/2021).
Subandi (71) Warga Kampung Babakan, Kelurahan Cigadung, Kecamatan Cigugur, Kuningan, saat ditemui di rumahnya, Senin (1/2/2021). (Tribuncirebon.com/Ahmad Ripai)

Mengenai ritual dalam lokasi pesugihan tersebut, kata dia tidak mengetahui persis bagaimana tindak tanduk warga yang melakan ritualnya seperti apa.

“Oh, saya gak berwenang dan tidak tahu ritualnya seperti apa dan bagaimana,” ujarnya.

Lokasi pesugihan yang diketahui sebagai sarang siluman ular perempuan, Subandi menyebut bahwa hal itu diketahui dari ulasan langsung peziarah seusai mengunjungi tempat tersebut.

“Ceritanya begini,sewaktu ada yang ngipri, ya orang itu bercerita saat melakukan ritual itu dililit ulat berukuran besar dan diajak ke alam gaib (kerajaan siluman), dan di sana diperlihatkan uang dan perhiasaan kaya begitu,” katanya.

Melanjutkan cerita tadi, warga dari luar Kuningan ini tidak lantas menerima uang tunai yang sebelumnya diperlihatkan dalam dunia gaib saat ritual.

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved