Banjir Indramayu
Rumah Ibu Iis Dahlia di Indramayu Ikut Kebanjiran Juga, Artis dan Penyanyi Prihatin Juga Kirim Doa
Menurut Iis, banjir sudah masuk ke rumah ibunya pada Selasa siang. Ia pun mendoakan ibunya dan warga yang terkena musibah diberi kesehatan.
Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
TRIBUNCIREBON.COM - Rumah ibu penyanyi dangdut, Iis Dahlia, di daerah Bongas, Indramayu, juga turut terkena bencana banjir. Air luapan sungai masuk ke teras rumah pada Selasa (9/2/2021).
Info soal banjir ini disampaikan Iis Dahlia melalui akun Instagramnya @isdadahlia.
Iis menyatakan turut prihatin atas banjir yang melanda daerah kelahirannya dan warga yang sedang kena musibah banjir.
Menurut Iis, banjir sudah masuk ke rumah ibunya pada Selasa siang. Ia pun mendoakan ibunya dan warga yang terkena musibah diberi kesehatan.
"Ikut prihatin buat yg sedang dilanda bencana banjir..ini kondisi depan rumah ibuku siang tadi sekrg airnya sudah masuk rumah..entah karena memang curah hujan yg gk berhenti dari kemaren atau ada tanggul sungai yg jebol..bantu do’a yaa semoga kondisi airnya makin surut dan buat pemerintah setempat semoga cepat tanggap. Semoga mimi dan semua diberi kesehatan Aamin YRA. #indramayutoday," tulis Iis di akun IG.
• Gempa Bumi Magnitudo 6.5 Kembali Guncang Bengkulu, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
• Ramalan Zodiak Kesehatan Kamis 11 Februari 2021, Taurus Konsistenkan Dietmu, Gemini Kondisinya Turun
• Dalam Satu Hari, Enam ATM di Garut Dibobol Maling, Aksi Pelaku Terekam CCTV
Unggahan foto dan status Iis ini kontan mendapat respons dari rekan para artis.
Penyanyi dangdut Kristina mendoakan agar ibu Iis diberi kesehatan
"Bismillah sehat selalu buat mimi n seluruh kelg masyarakat indramayu dalam lindungan ALLAH SWT, amin," tulis akun kristinadangdut.
Tak ketinggalan penyanyi asal Sumedang, Rossa melalui akun itsrossa910, juga mendoakan agar keluarga ibu Iis mendapat perlindungan Allah SWT.
"Ya Allah, lindungilah keluarga kami semua. Semoga mami dan keluarga dilindungi Allah teh," tulisnya.
Penyanyi dan anggota DPR RI, Krisdayanti juga tak ketinggalan memberi semangat dan doa.
"semoga mami dan keluarga diberikan ketabahan dan ttp semangat untuk menjaga kesehatan serta dijauhkan dr bencana," tulis akun krisdayantilemos.
Hingga Rabu (10/2/2021), Para pengungsi korban banjir di Desa Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu mulai terjangkit penyakit.
Seperti gatal-gatal, diare, dan demam. Mereka yang terkena penyakit langsung dibawa ke Balai Desa untuk mendapat perawatan.
"Di tenda sini saja sudah ada dua orang," ujar salah seorang pengungsi Tati (36) kepada Tribuncirebon.com, Rabu (10/2/2021).
Banjir di wilayah Desa Ilir sendiri diketahui sudah terjadi sejak Minggu (7/2/2020) sampai sekarang.
Hanya saja, warga baru menempati tenda pengungsian sejak hari kemarin atau sudah selama 2 hari.
Sebelumnya mereka berusaha bertahan di rumah masing-masing. Namun, banjir tidak kunjung surut.
Pantauan Tribuncirebon.com, sebelah dari Jalur Pantura Indramayu yang menuju Jakarta dijadikan tempat pengungsian warga, di sana dibangun puluhan tenda.
Warga, disampaikan Tati, sangat membutuhkan bantuan terutama logistik dan obat-obatan.
"Di pengungsian gak enak, pengennya cepat surut," ujar dia.
Sementara itu, Camat Kandanghaur, Iim Nurohim mengatakan, dari 13 desa di Kecamatan Kandanghaur, sebanyak 12 desanya terdampak banjir.
Dengan total jumlah warga yang terdampak sebanyak 14.733 kepala keluarga (KK).
Kondisi terparah terjadi di Desa Karanganyar sebanyak 3.303 KK, dengan ketinggian air tertinggi mencapai 1,2 meter.
"Pengungsi yang sakit memang ada, tapi alhamdulillah jumlahnya tidak terlalu signifikan," ujar dia.
Tanggap Darurat Bencana
• Unik, Warga di Indramayu Berbondong-bondong Datang ke Lokasi Banjir, Jadi Tempat Rekreasi Dadakan
• Suami Istri Bos Besar Aneka Sandang Kuningan Meninggal Dunia, Adik Bilang Haji Udin Positif Covid-19
• Mensos Risma Blusukan Pukul 2 Dini Hari Temui Korban Banjir Indramayu, Pastikan Kebutuhan Terpenuhi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu memperkirakan jumlah pengungsi akibat bencana banjir mencapai sekitar 15 ribu jiwa.
Plt Sekretaris BPBD Kabupaten Indramayu, Caya mengatakan, adapun jumlah pengungsi terbanyak disumbang oleh warga di Kecamatan Haurgeulis.
"Di sana ada sekitar 5 ribu pengungsi, total keseluruhan masih didata, tapi kalau kita mengacu pada data di Haurgeulis kemungkinan sekitar 15 ribu pengungsi," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di wilayah Kecamatan Losarang, Selasa (9/2/2021).
• Indramayu dan Kota Cirebon Bebas dari Zona Merah Covid-19, Tinggal Kota Bogor yang Berisiko Tinggi
• Imbas Tol Cipali Ambles, Bus Sinar Jaya Indramayu Terjebak Macet 1,5 Jam, Jalan Arteri Juga Banjir
• Majalengka Dikepung Bencana Hidrometeorologi, Lima Kecamatan Alami Bencana Paling Parah
Caya menyampaikan, bencana banjir di Kabupaten Indramayu sedikitnya menerjang sebanyak 21 kecamatan dari total sebanyak 31 kecamatan yang ada di Kabupaten Indramayu.
Meliputi Kecamatan Bongas, Terisi Jatibarang, Kertasemaya, Sukagumiwang, Widasari, Krangkeng, Lohbener, Indramayu, Pasekan, Sindang.
Kecamatan Cantigi, Losarang, Tukdana, Cikedung, Gabuswetan, Kandanghaur, Anjatan, Haurgeulis, Kroya, dan Kecamatan Lelea.
Berdasarkan hasil assessment yang dilakukan BPBD Kabupaten Indramayu, Desa Karangtumaritis Kecamatan Haurgeulis di wilayah Barat Kabupaten Indramayu menjadi daerah yang paling parah terdampak.
Lanjut Caya, banyak rumah warga yang rata terendam banjir dengan ketinggian mencapai 3 meter.
Sejak Minggu (7/2/2021) malam, upaya penyelamatan dengan mengevakuasi warga ke tempat pengungsian terus dilakukan petugas.
Untuk sementara mereka mengungsi di fasilitas masjid dan sekolah yang berada di dataran lebih tinggi.
"Untuk banjir di wilayah Indramayu Barat itu disebabkan oleh meluapnya Sungai Cipunegara," ujar dia.
Sekadar informasi, sampai saat ini bencana banjir masih melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Indramayu.
Banjir akibat luapan Sungai Cimanuk mengagetkan warga di Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu.
Adapun banjir bandang tersebut datang saat warga tengah terlelap pada Senin (8/2/2021) sekitar pukul 00.00 WIB.
Salah seorang warga setempat, Ayadi (51) mengatakan, saat itu ia terbangun ketika pemuda setempat berteriak memberitahu banjir datang.
"Ramai waktu malam, pada teriak-teriak," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di lokasi banjir.
Ayadi menceritakan, saat itu, ia bersama anggota keluarga segera menyelamatkan barang berharga.
Hanya saja, televisi, mesin cuci, hingga dua sepeda motor miliknya rusak terendam banjir.
Barang-barang itu tidak keburu diselamatkan.
"Pada rusak, banjirnya cepat banget," ujarnya.
Seperti diketahui, banjir yang menerjang pemukiman warga di Desa Kertasemaya mencapai ketinggian 1-1,5 meter.
Beberapa rumah bahkan nyaris tenggelam seutuhnya dan hanya terlihat bagian atapnya saja.
"Untuk sementara kami dari pemerintah desa melakukan upaya dengan mengungsikan warga, membangun posko, dan menanggulangi tanggul dengan karung berisikan pasir," ujar Sekretaris Desa Kertasemaya, Widi Santosa.
Banjir di Indramayu Terus Meluas
Bencana banjir yang melanda Kabupaten Indramayu terus meluas.
Salah satunya di Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Senin (8/2/2021).
Ketinggian air yang menggenangi pemukiman warga di sana mencapai 1 sampai 1,5 meter.
Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, banjir bahkan nyaris menenggelamkan rumah-rumah warga khususnya yang berada di bantaran sungai.
Beberapa rumah warga, bahkan hanya terlihat atap gentengnya saja.

"Banjir sejak semalam mulai ke pemukiman," ujar Sekretaris Desa Kertasemaya, Widi Santosa kepada Tribuncirebon.com di lokasi banjir.
Tidak hanya rumah warga, dirinya menyampaikan, Balai Desa setempat juga ikut terdampak.
Widi Santosa mengatakan, untuk sementara, pemerintah menutup akses Jalur Pantura Indramayu dari arah Cirebon ke Jakarta untuk mendirikan posko.
Luapan Sungai Cimanuk sendiri, sekarang ini, sudah nyaris mencapai Jalur Pantura.
"Untuk warga sementara mengungsi dahulu di SD karena bangunannya lebih tinggi," ujar dia.
Satu Rumah di Indramayu Hancur Dihantam Luapan Sungai Cimanuk
Satu rumah warga di Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu hancur hantam banjir, Senin (8/2/2021).
Pantauan Tribuncirebon.com, rumah tersebut kini nyaris tak berbentuk, sejumlah kerusakan terlihat di beberapa bagian rumah.
Banjir yang menerjang kawasan setempat diketahui karena meluapnya Sungai Cimanuk Indramayu.
"Rumah yang rusak milik Bapak Yana (40)," ujar dia Sekretaris Desa Kertasemaya, Widi Santosa kepada Tribuncirebon.com di lokasi banjir.
Widi Santosa menceritakan, rumah tersebut rusak saat terjangan awal luapan Sungai Cimanuk pada malam dini hari tadi.
Di rumah itu, korban tinggal bersama istrinya.
Beruntung, saat kejadian nyawa keduanya terselamatkan.
Selain menghancurkan rumah, luapan Sungai Cimanuk itu juga menghanyutkan sejumlah perabotan.
Sebagiannya lagi berhasil diselamatkan korban dibantu dengan warga.
"Korban sekarang mengungsi di SD," ujar dia.
Viral di Media Sosial
Beredar sebuah video, yang memperlihatkan beberapa rumah hanyut terseret arus banjir bandang yang melanda Kabupaten Indramayu, Senin (8/2/2021).
Kejadian video rumah hanyut itu diketahui terjadi di Desa Mekarjati, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu.
"Betul, kejadian di blok 1-7," ujar salah seorang petugas URC BPBD Kabupaten Indramayu, Hari Nuryani kepada Tribuncirebon.com.
Selain itu kondisi banjir terparah terjadi di Desa Karangtumaritis, Kecamatan Haurgeulis. Di sana satu desa tenggelam.
Hari Nuryani menyampaikan, banjir tersebut merupakan kiriman dari kali Cipunagara Kabupaten Subang.
Ketinggian air bahkan mencapai 3 meter.
Meski demikian, belum diketahui secara pasti berapa rumah warga yang hanyut. Saat ini petugas tengah kewalahan mengevakuasi banyaknya warga yang terdampak banjir.
"Kami juga minta bantuan BASARNAS buat evakuasi warga," ujar dia.
Senin Pagi Masih Banjir
Sejumlah wilayah khususnya yang berada di bantaran sungai di Kabupaten Indramayu mulai terendam banjir, Senin (8/2/2021) pagi.
Banjir tersebut diakibatkan oleh sejumlah sungai yang meluap.
Berdasarkan informasi yang diterima Tribuncirebon.com, Banjir tersebut rata merendam pemukiman hingga 50-80 centimeter atau sepaha oramg dewasa.
Meliputi sejumlah wilayah di Kecamatan Haurgeulis, Kecamatan Kroya, Kecamatan Kertasemaya, Kecamatan Jatibarang.
"Di perbatasan Karangtumaritis-Wanakaya Kecamatan Haurgeulis masih terus naik, arusnya juga masih kencang," ujar saat seorang tim URC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Sumantri kepada Tribuncirebon.com.
Di Desa/Kecamatan Kertasemaya, luapan Sungai Cimanuk juga mulai membanjiri pemukiman warga sejak pukul 03.00 WIB dini hari tadi.
Nyaris seluruh rumah warga, khususnya yang berada di bantaran sungai terendam.
Sedangkan di Desa Pilangsari Kecamatan Jatibarang, warga sejak pagi dini hari tadi bahu membahu membenahi sejumlah titik tanggul yang bocor.
Banjir tersebut juga diperparah dengan kondisi hujan yang pada pagi ini mengguyur kawasan Kabupaten Indramayu.
"Info sementara akibat luapan Sungai Cimanuk, banjir juga terjadi di Kecamatan Bangodua, Kertasemaya, Jatibarang," ujar salah seorang Koordinator Lapangan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Indramayu Sakam.
Tanggul Cimanuk Kritis
Tanggul Sungai Cimanuk di Desa Gunungsari Blok Desa, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu mengalami kritis.
Sedikitnya ada sebanyak 3 titik tanggul yang kondisinya mengkhawatirkan.
Dalam hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu segera akan melakukan rapat koordinasi sebagai upaya penanggulangan.
"Hari Senin akan melakukan rapat koordinasi tepatnya di Kantor Kecamatan Sukagumiwang dengan menghadirkan BBWS, Dinas PUPR, kemudian Pertamina, kuwu dan pihak kecamatan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (2/2/2021).
Caya mengakui, kondisi Tanggul Sungai Cimanuk di desa setempat memang sudah cukup parah.
Sehingga, upaya penanggulangan harus cepat dilakukan. BPBD Kabupaten Indramayu pun sudah melaporkan kejadian tersebut kepada BBWS Cimanuk-Cisanggarung.
Selain itu, pihaknya juga memberikan bantuan karung sebanyak 500 buah untuk tanggul dadakan sebagai upaya meminimalisir bencana.
Berdasarkan data yang dicatat BPBD Kabupaten Indramayu, sedikitnya ada sebanyak 18 titik tanggul Sungai Cimanuk yang kritis.
Titik itu tersebar di berbagai kecamatan, di antaranya Kecamatan Sukagumiwang, Tukdana, Jatibarang, Lohbener.
BPBD Kabupaten Indramayu juga mengimbau agar masyarakat yang berada di bantaran tanggul sungai kritis untuk tetap berhati-hati dan waspada.
"Kondisi memang sudah kritis, tidak hanya di Sukagumiwang, dari beberapa wilayah kecamatan lain juga ada titik tanggul yang kritis," ujarnya.
Banjir Rob di Pesisir Indramayu
Banjir rob kembali menerjang sejumlah wilayah di pesisir Kabupaten Indramayu, Minggu (7/2/2021).
Kondisi banjir paling parah terjadi di Desa Eretan Kulon dan Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu.
Koordinator Lapangan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Indramayu, Waminuddin mengatakan, pada pagi ini ketinggian air mencapai 20 sentimeter sampai 1 meter.
Banjir tersebut mulai datang pada pukul 03.00 WIB dini hari tadi dan hingga pukul 09.00 WIB belum menunjukan tanda-tanda akan surut.
"Ketinggian air mulai 20 centimeter sampai 1 meter, masih terus naik, belum surut," ujar dia kepada Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler.
Waminuddin menceritakan, banjir yang merendam ribuan rumah warga di Desa Eretan Kulon dan Desa Eretan Wetan khususnya sudah berlangsung setiap hari sejak akhir tahun kemarin.
Hanya saja, dalam beberapa pekan terakhir, kondisinya tidak separah sekarang, ketinggian air saat itu paling tinggi hanya 40 centimeter.
Banjir itu pun dapat segera surut dalam kurun waktu 3-4 jam.
Namun, pada hari ini, kondisi banjir justru semakin mengkhawatirkan, kondisi cuaca buruk membuat air laut dan sungai di desa setempat meluap tinggi hingga ke pemukiman warga.
"Ini saya lagi di pantai, sekarang gelombang ombaknya tinggi banget 2-3 meter," ucapnya.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Dodi Dwi Endrayadi menambahkan, banjir yang menerjang kawasan pesisir diperparah dengan kondisi cuaca buruk.
Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak hujan lebat yang dilakukan BMKG, disampaikan Dodi Dwi Endrayadi, Kabupaten Indramayu masuk dalam level waspada.
Dalam hal ini, BPBD Kabupaten Indramayu pun sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan penanggulangan bencana.
"Kalau upaya dari BPBD yang utama kita kemanusiaan dengan mengkoordinasikan bersama instansi terkait penanggulangannya," ucap dia.