Banjir Indramayu
Rumah Ibu Iis Dahlia di Indramayu Ikut Kebanjiran Juga, Artis dan Penyanyi Prihatin Juga Kirim Doa
Menurut Iis, banjir sudah masuk ke rumah ibunya pada Selasa siang. Ia pun mendoakan ibunya dan warga yang terkena musibah diberi kesehatan.
Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
"Banjir sejak semalam mulai ke pemukiman," ujar Sekretaris Desa Kertasemaya, Widi Santosa kepada Tribuncirebon.com di lokasi banjir.
Tidak hanya rumah warga, dirinya menyampaikan, Balai Desa setempat juga ikut terdampak.
Widi Santosa mengatakan, untuk sementara, pemerintah menutup akses Jalur Pantura Indramayu dari arah Cirebon ke Jakarta untuk mendirikan posko.
Luapan Sungai Cimanuk sendiri, sekarang ini, sudah nyaris mencapai Jalur Pantura.
"Untuk warga sementara mengungsi dahulu di SD karena bangunannya lebih tinggi," ujar dia.
Satu Rumah di Indramayu Hancur Dihantam Luapan Sungai Cimanuk
Satu rumah warga di Desa/Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu hancur hantam banjir, Senin (8/2/2021).
Pantauan Tribuncirebon.com, rumah tersebut kini nyaris tak berbentuk, sejumlah kerusakan terlihat di beberapa bagian rumah.
Banjir yang menerjang kawasan setempat diketahui karena meluapnya Sungai Cimanuk Indramayu.
"Rumah yang rusak milik Bapak Yana (40)," ujar dia Sekretaris Desa Kertasemaya, Widi Santosa kepada Tribuncirebon.com di lokasi banjir.
Widi Santosa menceritakan, rumah tersebut rusak saat terjangan awal luapan Sungai Cimanuk pada malam dini hari tadi.
Di rumah itu, korban tinggal bersama istrinya.
Beruntung, saat kejadian nyawa keduanya terselamatkan.
Selain menghancurkan rumah, luapan Sungai Cimanuk itu juga menghanyutkan sejumlah perabotan.
Sebagiannya lagi berhasil diselamatkan korban dibantu dengan warga.
"Korban sekarang mengungsi di SD," ujar dia.
Viral di Media Sosial
Beredar sebuah video, yang memperlihatkan beberapa rumah hanyut terseret arus banjir bandang yang melanda Kabupaten Indramayu, Senin (8/2/2021).
Kejadian video rumah hanyut itu diketahui terjadi di Desa Mekarjati, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu.
"Betul, kejadian di blok 1-7," ujar salah seorang petugas URC BPBD Kabupaten Indramayu, Hari Nuryani kepada Tribuncirebon.com.
Selain itu kondisi banjir terparah terjadi di Desa Karangtumaritis, Kecamatan Haurgeulis. Di sana satu desa tenggelam.
Hari Nuryani menyampaikan, banjir tersebut merupakan kiriman dari kali Cipunagara Kabupaten Subang.
Ketinggian air bahkan mencapai 3 meter.
Meski demikian, belum diketahui secara pasti berapa rumah warga yang hanyut. Saat ini petugas tengah kewalahan mengevakuasi banyaknya warga yang terdampak banjir.
"Kami juga minta bantuan BASARNAS buat evakuasi warga," ujar dia.
Senin Pagi Masih Banjir
Sejumlah wilayah khususnya yang berada di bantaran sungai di Kabupaten Indramayu mulai terendam banjir, Senin (8/2/2021) pagi.
Banjir tersebut diakibatkan oleh sejumlah sungai yang meluap.
Berdasarkan informasi yang diterima Tribuncirebon.com, Banjir tersebut rata merendam pemukiman hingga 50-80 centimeter atau sepaha oramg dewasa.
Meliputi sejumlah wilayah di Kecamatan Haurgeulis, Kecamatan Kroya, Kecamatan Kertasemaya, Kecamatan Jatibarang.
"Di perbatasan Karangtumaritis-Wanakaya Kecamatan Haurgeulis masih terus naik, arusnya juga masih kencang," ujar saat seorang tim URC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Sumantri kepada Tribuncirebon.com.
Di Desa/Kecamatan Kertasemaya, luapan Sungai Cimanuk juga mulai membanjiri pemukiman warga sejak pukul 03.00 WIB dini hari tadi.
Nyaris seluruh rumah warga, khususnya yang berada di bantaran sungai terendam.
Sedangkan di Desa Pilangsari Kecamatan Jatibarang, warga sejak pagi dini hari tadi bahu membahu membenahi sejumlah titik tanggul yang bocor.
Banjir tersebut juga diperparah dengan kondisi hujan yang pada pagi ini mengguyur kawasan Kabupaten Indramayu.
"Info sementara akibat luapan Sungai Cimanuk, banjir juga terjadi di Kecamatan Bangodua, Kertasemaya, Jatibarang," ujar salah seorang Koordinator Lapangan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Indramayu Sakam.
Tanggul Cimanuk Kritis
Tanggul Sungai Cimanuk di Desa Gunungsari Blok Desa, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu mengalami kritis.
Sedikitnya ada sebanyak 3 titik tanggul yang kondisinya mengkhawatirkan.
Dalam hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu segera akan melakukan rapat koordinasi sebagai upaya penanggulangan.
"Hari Senin akan melakukan rapat koordinasi tepatnya di Kantor Kecamatan Sukagumiwang dengan menghadirkan BBWS, Dinas PUPR, kemudian Pertamina, kuwu dan pihak kecamatan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (2/2/2021).
Caya mengakui, kondisi Tanggul Sungai Cimanuk di desa setempat memang sudah cukup parah.
Sehingga, upaya penanggulangan harus cepat dilakukan. BPBD Kabupaten Indramayu pun sudah melaporkan kejadian tersebut kepada BBWS Cimanuk-Cisanggarung.
Selain itu, pihaknya juga memberikan bantuan karung sebanyak 500 buah untuk tanggul dadakan sebagai upaya meminimalisir bencana.
Berdasarkan data yang dicatat BPBD Kabupaten Indramayu, sedikitnya ada sebanyak 18 titik tanggul Sungai Cimanuk yang kritis.
Titik itu tersebar di berbagai kecamatan, di antaranya Kecamatan Sukagumiwang, Tukdana, Jatibarang, Lohbener.
BPBD Kabupaten Indramayu juga mengimbau agar masyarakat yang berada di bantaran tanggul sungai kritis untuk tetap berhati-hati dan waspada.
"Kondisi memang sudah kritis, tidak hanya di Sukagumiwang, dari beberapa wilayah kecamatan lain juga ada titik tanggul yang kritis," ujarnya.
Banjir Rob di Pesisir Indramayu
Banjir rob kembali menerjang sejumlah wilayah di pesisir Kabupaten Indramayu, Minggu (7/2/2021).
Kondisi banjir paling parah terjadi di Desa Eretan Kulon dan Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu.
Koordinator Lapangan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Indramayu, Waminuddin mengatakan, pada pagi ini ketinggian air mencapai 20 sentimeter sampai 1 meter.
Banjir tersebut mulai datang pada pukul 03.00 WIB dini hari tadi dan hingga pukul 09.00 WIB belum menunjukan tanda-tanda akan surut.
"Ketinggian air mulai 20 centimeter sampai 1 meter, masih terus naik, belum surut," ujar dia kepada Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler.
Waminuddin menceritakan, banjir yang merendam ribuan rumah warga di Desa Eretan Kulon dan Desa Eretan Wetan khususnya sudah berlangsung setiap hari sejak akhir tahun kemarin.
Hanya saja, dalam beberapa pekan terakhir, kondisinya tidak separah sekarang, ketinggian air saat itu paling tinggi hanya 40 centimeter.
Banjir itu pun dapat segera surut dalam kurun waktu 3-4 jam.
Namun, pada hari ini, kondisi banjir justru semakin mengkhawatirkan, kondisi cuaca buruk membuat air laut dan sungai di desa setempat meluap tinggi hingga ke pemukiman warga.
"Ini saya lagi di pantai, sekarang gelombang ombaknya tinggi banget 2-3 meter," ucapnya.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Dodi Dwi Endrayadi menambahkan, banjir yang menerjang kawasan pesisir diperparah dengan kondisi cuaca buruk.
Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak hujan lebat yang dilakukan BMKG, disampaikan Dodi Dwi Endrayadi, Kabupaten Indramayu masuk dalam level waspada.
Dalam hal ini, BPBD Kabupaten Indramayu pun sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan penanggulangan bencana.
"Kalau upaya dari BPBD yang utama kita kemanusiaan dengan mengkoordinasikan bersama instansi terkait penanggulangannya," ucap dia.