Tiga Kampung di Tasikmalaya Tak Berpenghuni Setelah Ditinggalkan Warga yang Takut Pergerakan Tanah

akibat musibah tanah retak berkepanjangan, warga di ketiga kampung itu sebagian sudah mengungsi.

Editor: Machmud Mubarok
(istimewa)
Sebagian warga di tiga kampung, Desa Sukapada, Kecamatan Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, mengungsi karena rumah retak-retak akibat pergerakan tanah. 

"Jika hujan lebih dari dua jam masih turun, kohkol akan kembali dibunyikan pertanda warga harus mengungsi," kata Ahmad.

Tindakan warga untuk mengantisipasi timbulnya korban luka maupun jiwa jika musibah muncul.

"Alhamdulillah hingga saat ini masih relatif aman. Tapi warga tetap siaga dengan kohkolnya" ujar Ahmad

Bencana Serupa di Majalengka

Selain Blok Tarikolot, Desa Sidamukti, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, ada tiga wilayah lainnya yang harus dikosongkan akibat adanya bencana alam.

Bencana itu sangat mengancam jiwa para warga jika terus memaksakan tinggal di lokasi tersebut.

Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Majalengka, Indrayanto mengatakan, hal serupa juga terjadi di Desa Mekarmulya, Kecamatan Lemahsugih.

Disampaikan dia, ada 21 rumah yang harus dikosongkan akibat pergerakan tanah.

Kemudian, di Dusun Cigintung, Desa Cimuncang, Kecamatan Malausma juga terdapat 21 rumah yang rusak dan harus dikosongkan.

Baca juga: Kisah ‘Kampung Mati’ yang Viral di Majalengka Hanya Tinggal 8 Kepala Keluarga Saja yang Menetap

Baca juga: Istri Dibakar Suami Hidup-hidup hingga Tewas, Bela Anaknya Sang Ayah Usir Warga dengan Parang

"Di Mekarmuluya Lemahsugih ada 21 rumah, di Cimuncang Malausma juga 21 rumah yang harus dikosongkan dan warganya harus direlokasi," ujar Indrayanto kepada Tribuncirebon.com, Selasa (2/2/2021).

Selain itu, kata dia, ada 13 rumah warga yang berada di bantaran Sungai Cijurai Kelurahan Munjul yang terkena abrasi dan harus direlokasi.

Saat ini, menurutnya, Pemkab Majalengka tengah berupaya mencari lahan untuk dibangun pemukiman baru sebagai tempat relokasi bagi warga di tiga wilayah tersebut.

"Mau di relokasi baru pengadaan tanah, sudah mengusulkan ke BNPB untuk ditangani. Maksimal tahun ini harus selesai ditangani. Tapi kalau lewat nanti diserahkan ke Pemda ditangani lintas sektoral," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved