Tim Pemulasaran Covid-19 di Indramayu Beli Makan hingga Vitamin Pakai Uang Honor Agar Tak Terpapar

Koordinator Tim Pemulasaran Covid-19 Kabupaten Indramayu, Hari Nuryani mengatakan, tidak sedikit relawan yang mengaku ketakutan saat bertugas.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
istimewa
Ilustrasi: Tim Satgas Covid-19 Majalengka saat memakamkan pasien Covid-19. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Berhadapan langsung dengan jenazah Covid-19 menjadi tugas berat yang dijalani Tim Pemulasaran Covid-19 Kabupaten Indramayu.

Koordinator Tim Pemulasaran Covid-19 Kabupaten Indramayu, Hari Nuryani mengatakan, tidak sedikit relawan yang mengaku ketakutan saat bertugas.

Terutama dari sisi menjaga imunitas tubuh agar tidak terpapar.

Mereka pun berharap, Satgas Covid-19 bisa memberi perhatian lebih, mengingat tugas berat yang mereka jalani mulai dari mengangkut jenazah di ruang isolasi, memandikan, mengantar ke pemakaman, hingga menguburkan.

Baca juga: Hanya Dibekali Uang Rp 50 Ribu, Tim Pemulasaraan di Indramayu Dorong Mobil Jenazah Saat Habis BBM

Baca juga: Reaksi Putri Anne Lihat Suaminya Arya Saloka dan Amanda Manopo Mesra di TikTok Awards Jadi Sorotan

"Vitamin gak di kasih sama rumah sakit, hanya sekali-kalinya dikasih bulan Desember, itu pun cuma untuk 10 orang," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (31/1/2021).

Hari Nuryani mengatakan, tim pemulasaran Covid-19 di Kabupaten Indramayu terdiri dari sebanyak 15 relawan.

Mereka diberi honor sebesar Rp 150 ribu untuk satu kali tugas. 

Dari honor itu, mereka membelikan vitamin untuk melindungi diri agar tidak terpapar virus corona selain dari perlindungan baju hazmat.

"Jadinya pakai uang sendiri, beli vitamin yang harga Rp 6 ribu, kalau lagi ada uang lebih beli yang Rp 35 ribu," ujar dia.

Tidak hanya itu, para relawan itu juga menggunakan uang honor untuk keperluan makan dan minum saat bertugas.

"Pakai baju hazmat itu penggap, berjam-jam selesainya kan pada haus, beli minum sendiri, pakai uang sendiri," ujar dia.

Kejadian tidak mengenakan pun berulang kali pernah mereka alami dengan mendorong-dorong mobil jenazah yang mogok karena kehabisan BBM.

Terhitung, sedikitnya sudah 4 kali kejadian itu terjadi, baik saat selesai mengantarkan jenazah maupun sesudah.

Mereka mendorong mobil dengan menggunakan baju hazmat.

Meski demikian, disampaikan Hari Nuryani, dirinya dan para relawan bersyukur bisa menjalani tugas tersebut.

Pasalnya, dengan menyumbang tenaga untuk membantu pemakaman, mereka bisa berkontribusi dalam menanggulangi pandemi Covid-19.

"Saya gak berfikir mau dibayar berapa, karena saya merasa memiliki ilmu pernah ikut latihan pemulasaran dan membayangkan bagaimana nanti kalau saya meninggal tidak ada yang mau merawat makanya saya bersedia," ujar dia.

Baca juga: Angel Sepang Ngaku 3 Kali Dilabrak Istri Sah James Arthur Kojongian Saat Selingkuh, Terakhir Apes

Baca juga: Covid-19 Makin Ganas di Jabar, Tiga Daerah Ini Penyumbang Pelanggaran Protokol Kesehatan Terbanyak

Dorong Mobil Jenazah

Dalam dua hari terakhir, tim pemulasaran Covid-19 belum menerima tugas baru untuk memakamkan jenazah.

Meski demikian, mereka khawatir, kejadian tidak mengenakan karena harus mendorong-dorong mobil jenazah yang mogok kembali terulang.

Mobil itu mogok karena kehabisan BBM, mereka hanya difasilitasi uang bensin Rp 50 ribu.

Uang bensin tersebut harus cukup untuk perjalanan jauh maupun dekat.

"Dalam dua hari ini belum ada laporan ada yang meninggal lagi, tapi semoga harapan kami bisa diperhatikan pemerintah," ujar Koordinator Tim Pemulasaran Covid-19 Kabupaten Indramayu, Hari Nuryani kepada Tribuncirebon.com, Minggu (31/1/2021).

Hari Nuryani mengakui, mobil yang digunakan untuk membawa jenazah itu indikator BBM-nya sudah tidak lagi berfungsi.

Selain itu, stater mobil juga terkadang sulit dinyalakan. Meski demikian, ia menilai mobil tersebut masih cukup prima dan bisa digunakan.

"Kalau mobil menurut saya masih bagus, kemarin juga habis dibenerin staternya udah bener," ujar dia.

Ia berharap, dalam menjalani tugas selanjutnya Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu bisa memperhatikan persoalan tersebut.

"Kami tidak minta lebih dengan mobil baru, cuma BBM harap diperhatikan," ujar dia.

Baca juga: Reaksi Putri Anne Lihat Suaminya Arya Saloka dan Amanda Manopo Mesra di TikTok Awards Jadi Sorotan

Baca juga: Covid-19 Makin Ganas di Jabar, Tiga Daerah Ini Penyumbang Pelanggaran Protokol Kesehatan Terbanyak

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved