Angka Kemiskinan di Kuningan, Indramayu dan Kota Cirebon Naik, Pandemi Covid-19 Jadi Biang Kerok

secara keseluruhan Jawa Barat mengalami kenaikan angka kemiskinan atau Indeks Kedalaman Kemiskinan menjadi sebesar 1,13

Editor: Machmud Mubarok
Eki Yulianto/ Tribuncirebon.com
Keluarga miskin mendapat bantuan sosial dari Pemprov Jabar saat Pandemi Covid-19. Foto diambil saat distribusi bansos di Desa Burujul Wetan, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka. 

 Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai program utama dan nasional mempunyai dampak langsung yang signifikan terhadap pengurangan kemiskinan dan kesenjangan, tak terkecuali di Kabupaten Majalengka.

PKH menjadi episentrum program-program penanggulangan kemiskinan secara terintegrasi dan komplementaritas dengan rastra Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), KIS, KIP, Subsidi Listrik, Subsidi LPG 3 Kilogram, Rutilahu, Sertifikasi Kepemilikan Tanah, dan Bansos Pemda.

Koordinator PKH Kabupaten Majalengka Rahmat Sugianto menyebutkan, Graduasi Mandiri Sejahtera merupakan output yang sangat jelas keberhasilan PKH.

Pasalnya graduasi mandiri sejahtera adalah keluarnya kepesertaan keluarga penerima manfaat (KPM) secara sadar dan sukarela karena merasa diri sudah tidak layak mendapat bantuan PKH lagi. 

"Graduasi juga memberikan kesempatan kepada warga yang masih menanti di luar sana yang belum mendapatkan bantuan apapun. Kami tidak henti hentinya memberikan edukasi dan penguatan melalui Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) atau dikenal dengan sekolahnya PKH, yang sebulan sekali dilaksanakan dalam setiap pertemuan kelompok untuk tiap kelompok," ujar Rahmat, Jumat (8/1/2021).

Menurutnya, tujuan P2K2 adalah mengubah pola pikir KPM dengan harapan dapat mengubah perilaku KPM itu sendiri.

Perubahan pola pikir KPM diharapkan dapat mengangkat KPM dari kemiskinan. 

Dengan P2K2, KPM PKH oleh pendamping sosial dibekali ilmu juga materi pentingnya pendidikan dan kesehatan, pengelolan keuangan keluarga, cara mengasuh anak, perlindungan anak dan lain sebagainya.

Di samping itu, pihaknya memberikan motivasi untuk mundur dari kepesertaan PKH apabila KPM sudah mengalami perubahan sosial ekonomi.

"Sampai hari ini, pihaknya telah menerima data Sebanyak 12.205 KPM PKH Majalengka Graduasi," ucapnya.

Jumlah tersebut, jelas dia, terdiri dari 2.658 Graduasi mandiri, dan 9.547 lainnya Graduasi Alamiah.

Pihaknya terus melaksanakan kegiatan pertemuan kelompok diberbagai wilayah di kota angin untuk mensosialisasikan Graduasi Mandiri melalui Metoda Partisipasi Assement (MPA).

"Metoda partisipasi assement ini menjadi salah satu teknik yang dapat digunakan untuk melibatkan KPM dalam menentukan ukuran tingkat kesejahteraan mereka sendiri," jelas dia.

Diharapkan, dengan banyaknya KPM yang mengundurkan diri menjadi motivasi dan inspirasi bagi KPM yang sudah berubah ekonomi dan sosialnya.

Karenanya dengan teknik MPA ini, KPM di beri ruang untuk mendefinisikannya sendiri kriteria keluarga yang layak mendapatkan PKH dan yang tidak layak mendapatkan PKH.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved