Virus Corona
Seorang Ahli Sebut Wabah Virus Corona Sebenarnya Bisa Tak Akan Terjadi Jika China Lakukan Hal Ini
Menurut Dr Yi-Chun Lo, dari Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan, mengatakan wabah ini bisa saja dihindari dan tidak menyebar ke seluruh dunia.
TRIBUNCIREBON.COM- Penyebaran virus corona hingga ke seluruh dunia tidak pernah disangka-sangka oleh masyarakat.
Virus corona disebut telah menyebar dari China, hingga ke seluruh dunia, bahkan Indonesia pun terkena dampaknya.
Hingga kini, belum ada solusi terbaik untuk menghentikan virus corona, meski vaksin Covid-19 telah ditemukan.
Sementara itu, setelah setahun berlalu sejak pertama kali wabah ini muncul di Wuhan China.
Menurut Daily Star pada Rabu (20/1/21), para ahli menuduh pihak berwenang China menyembunyikan fakta tentang wabah ini.
Dalam film dokumenter ITV, dikatakan jumlah kematian pandemi mencapai dua juta di seluruh dunia.
Baca juga: Jadwal Acara TV Besok Sabtu 23 Januari 2021: Sinetron Ikatan Cinta di RCTI, Film Die Hard di GTV
Namun, sebenarnya wabah ini bisa saja tidak pernah terjadi jika China melakukan hal ini.
Menurut Dr Yi-Chun Lo, dari Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan, mengatakan wabah ini bisa saja dihindari dan tidak menyebar ke seluruh dunia.
Dia mengatakan kepada dokumenter ITV, "Saya pikir pandemi dapat dihindari sejak awal jika China transparan tentang wabah tersebut dan dengan cepat memberikan informasi yang diperlukan kepada dunia."
Film yang akan datang mengklaim virus itu sudah merajalela dalam 12 hari sejak 5 Januari ketika pemerintah China melaporkan tidak ada kasus baru.
Baca juga: Setelah Diputusin Pacar, Pria ini Menang Undian Rp 57 Miliar, Malah Ingin Kasih Bagian untuk Mantan
Petugas medis dari kota pusat wabah Wuhan mengatakan bahwa mereka dibungkam pada Desember 2019 sebelum perayaan Tahun Baru Imlek diizinkan, lapor The Sun.
Seorang mengatakan dia khawatir perayaan Imlek akan menjadi acara penyebaran super massal.
Pelapor sudah memperingatkan bahwa mereka seharusnya tidak mengizinkan pertemuan apapun, tetapi "kami diberitahu untuk tidak berbicara".
"Pemerintah provinsi dan lokal tahu ancaman itu, tetapi mereka tetap mengizinkan orang berkerumun," katanya.
"Orang-orang menyarankan di tingkat kota agar tidak dilanjutkan, tetapi tetap dilakukan karena acara seperti itu akan menghadirkan masyarakat yang harmonis dan sejahtera," katanya.