Hambali Teroris Asal Cianjur yang Ditahan di Guantanamo Akan Disidang di AS, Sudah 17 Tahun Dibui

Tiga tersangka itu telah berada dalam tahanan AS selama 17 tahun atas dugaan peran mereka dalam pemboman mematikan klub malam Bali pada 2002

Editor: Machmud Mubarok
The Stars
Encep Nurjaman alias Hambali alias Riduan Ishomudin, teroris asal Cianjur yang sudah 17 tahun ditahan di Guantanamo akan segera disidangkan di AS. 

Kasus di Guantánamo yang paling menonjol dan melibatkan lima orang yang didakwa atas serangan teroris 11 September 2001, telah terjebak dalam fase pra-persidangan sejak dakwaan mereka pada Mei 2012. Tidak ada tanggal pasti untuk sidang hukuman mati yang telah ditetapkan.

AS menahan 40 orang di Guantánamo. Barack Obama berusaha menutup pusat penahanan itu dan memindahkan para tahanan ke fasilitas di dalam AS dan memindahkan persidangan militer ke pengadilan sipil.

Obama mengurangi populasi tahanan tetapi upayanya untuk menutup Guantánamo digagalkan oleh Kongres, yang melarang memindahkan siapa pun dari pangkalan ke AS karena alasan apa pun.

Biden telah mengatakan dia mendukung penutupan pusat penahanan tetapi belum mengungkapkan rencananya untuk fasilitas itu. Dalam kesaksian tertulis kepada Senat, Austin mengatakan dia akan bekerja dengan pihak lain dalam untuk melancarkan upaya penutupan penjara tersebut.

"Saya percaya sudah waktunya bagi fasilitas penahanan di Guantánamo untuk ditutup ," katanya.

Hambali diduga kuat mempunyai peran penting dalam peristiwa berdarah Bom Bali 2002 yang menghancurkan Sari Club dan Paddy's Bar tanggal 12 Oktober 2002 yang menewaskan 202 orang, termasuk 88 warga negara Australia.

Tiga penggerak utama peristiwa berdarah tersebut, Amrozi dan Mukhlas bersaudara dan Imam Samudra telah dihukum mati di Nusakambangan pada bulan November 2008.

Ia ditangkap di Thailand pada tanggal 11 Agustus 2003 dan ditahan di Yordania, lalu dipindahkan ke penjara milik Amerika Serikat di Kamp Tahanan Teluk Guantanamo, Kuba.

Bulan Agustus 2009, pejabat senior Amerika Serikat menyatakan bahwa walaupun para ahli, analis intelijen dan pejabat pemerintah mereka mempunyai dugaan kuat bahwa Hambali terlibat dalam peristiwa Bom Bali 2002, keterlibatannya dalam peristiwa tersebut tidak dapat dibuktikan oleh jaksa militer karena kurangnya bukti.

Walaupun keterlibatannya tidak dapat dibuktikan, dinyatakan bahwa keterlibatan Hambali lainnya dalam rentetan peristiwa terorisme di kepulauan Indonesia akan hampir memastikan bahwa dia akan tetap ditahan.

Hambali menikah dengan wanita Malaysia bernama Noralwizah Lee Abdullah. Setelah penangkapan Hambali, Noralwizah ditahan di Malaysia.

Sosok Hambali

Pakar Keamanan Ken Conboy menggambarkan, Hambali adalah sosok berbadan gempal dan pendiam. Usai lulus SMA, Hambali sempat luntang-lantung selama enam bulan. Ia pun memilih merantau ke Malaysia secara ilegal pada 1982.

"Di Malaysia ia memulai hidup baru dan berganti nama jadi Riduan Isamudin," tulis Ken, seperti dikutip dari Tirto.id.

Hidupnya membaik selama tinggal di Selangor, Malaysia. Ia menjual ayam saat pagi dan menjual peci serta buku agama saat malam. Hambali juga sempat bekerja di sebuah warung roti canai.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved