Waspada, Tinggal Satu Kecamatan di Kabupaten Cirebon yang Berstatus Zona Hijau Covid-19
Enny mengakui terdapat tiga kecamatan yang sebelumnya berstatus zona oranye kini meningkat menjadi zona merah.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Machmud Mubarok
//
Enny Suhaeni menyebut angka kematian warga yang terpapar Covid-19 mencapai 5,8 persen.
Jumlah tersebut melebihi prosentase kematian di Jawa Barat yang hanya mencapai 1,5 persen.
Bahkan, pada tingkat nasional, jumlah pasien terpapar Covid-19 di Indonesia yang yang meninggal dunia di bawah 3 persen.
"Angka kematian pasien Covid-19 di Kabupaten Cirebon 5,8 persen, dan ini lebih tinggi dibanding skala provinsi dan nasional," kata Enny Suhaeni kepada Tribuncirebon.com, Sabtu (16/1/2021).
Hingga kini, dari total 4512 kasus Covid-19 di Kabupaten Cirebon, terdapat 262 pasien yang meninggal dunia.
Ia mengatakan, tingginya angka kematian itu menjadi salah satu penyebab Kabupaten Cirebon kembali ditetapkan sebagai zona merah di Jawa Barat.
Baca juga: Warung Sembako dan Bensin Eceran di Cisolok Sukabumi Terbakar, Penjaga Warung Alami Luka Bakar
Karenanya, pihaknya meminta masyarakat Kabupaten Cirebon mematuhi protokol kesehatan atau yang kini disebut 5M kapanpun dan di manapun.
"Selalu pakai masker saat keluar rumah, dan rajin mencuci tangan menggunakan air mengalir serta sabun antiseptik," ujar Enny Suhaeni.
Enny juga mengingatkan agar masyarakat selalu menjaga jarak dengan orang sekitar, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Menurut dia, cara-cara tersebut merupakan upaya termudah dan ampuh dalam mencegah penyebaran Covid-19.
Sementara dari jumlah 4512 kasus Covid-19 di Kabuparen Cirebon, sebanyak 3540 orang dinyatakan sembuh.
Hingga kini, masih ada 710 pasien yang masih menjalani isolasi mandiri dan dirawat intensif di ruang isolasi rumah sakit.
Baca juga: Jenazah Jaka Ditemukan Setelah Sepekan Tertimbun Longsor Cimanggung, Korban Meninggal Jadi 25 Orang
Ratusan Nakes Meninggal
Sebanyak 358 tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Cirebon terpapar Covid-19.