Sosok Pemilik Tak Datang, Babi Hutan yang Diduga Babi Ngepet Dikubur, Warga Masih Lihat Hal Aneh
Kabar soal babi hutan alias bagong yang sempat membuat geger warga karena diduga babi ngepet akhirnya dikububrkan. Sebelum dikubur masih ada hal aneh
TRIBUNCIREBON.COM, PANGANDARAN - Kabar soal babi hutan alias bagong yang sempat membuat geger warga karena diduga babi ngepet di Dusun Hajaresik, Desa Karangpawitan, Kecamatan Padaherang, Pangandaran, akhirnya dikububrkan.
Warga menyebutkan saat menjelang dikubur, masih terlihat ada keanehan pada babi hutan itu.
Sebelumnya, Senin (11/1/2021) hingga Selasa (12/1/2021) pagi, warga sempat menunggu kedatangan pemilik bagong tersebut.
Namun sosok pemilik, babi hutan yang diduga babi ngepet, itu tak kunjung datang, meski warga sudah menunggu satu hari satu malam.
Padahal sebelum sempat ada kabar bahwa babi hutan yang sudah dibunuh warga secara beramai-ramai itu ada pemiliknya.
Akhirnya warga pun menyepakati untuk menguburkan babi hutan itu pada hari Selasa (12/1).
Baca juga: Siap-Siap Indramayu Kebagian Vaksinasi Covid-19 Februari Nanti, Ini Jumlah Alokasi Vaksin Indramayu
Baca juga: Tak Tanggung-tanggung Demi Pasien Covid-19 Pemkab Cirebon Sewa Hotel Lagi dengan 41 Kamar
Baca juga: Raffi Ahmad Minta Maaf Usai Dihujat Berkumpul Tanpa Masker Padahal Telah Divaksin, Ini Kata Raffi
Dari informasi yang diterima Tribun Jabar, hingga Selasa pagi warga menguburkan bagong tersebut di belakang rumah salah satu warga di RT. 29 RW. 09 Dusun Hajaresik, Desa Karangpawitan, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran.
Seorang warga sekaligus Ketua RT 29, Haeni (52) menyampaikan bagong itu sudah dikubur, karena sosok pemiliknya tidak datang meski warga sudah menunggu sehari semalam.
"Karena sosok pemiliik itu tidak datang, kami inisiatif mengubur bagong itu, karena sudah dalam keadaan mati," kata Haeni saat ditemui Tribun Jabar di rumahnya, Selasa (12/1/2021).
Kondisi bangkai bagong itu diakui Haeni sudah mulai mengeluarkan bau menyengat dan mulai mengundang banyak lalat.
"Bagong itu dikubur di belakang rumah, tidak jauh. Karena ditakutkan pemilik bagong datang ke sini," ucapnya.
Pada hari Senin, diceritakan Haeni, warga sudah menunggu sampai malam dini hari sekitar pukul 02:00, dan kemudian lanjut sampai pukul 8:00 wib, tapi tetap masih tidak ada yang datang.
Lalu pagi menjelang siang, warga menguburkan babi hutan itu.
Saat akan dikubur, selain sudah bau dan banyak lalat, warga melihat ada keanehan pada tubuh bagong.