KISAH Anak Pasangan Buruh Tani di Indramayu Bisa Kuliah S2 di China, Semangat Hidupnya Menginspirasi
Berkat mimpinya untuk terus belajar hingga jenjang tertinggi, kini Siti Soleha berhasil mendapatkan beasiswa ke luar negeri, China.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Setiap kerja keras yang dilakukan seseorang demi menggapai cita-cita tentunya akan membuahkan hasil yang maksimal.
Hal tersebut dibuktikan oleh Siti Soleha (26), anak pasangan buruh tani di Desa Plumbon, Kecamatan/ Kabupaten Indramayu.
Berkat mimpinya untuk terus belajar hingga jenjang tertinggi, kini Siti Soleha berhasil mendapatkan beasiswa ke luar negeri.
Baca juga: Menolak Dijodohkan Gadis Muda Ini Dibunuh Bersama Kekasihnya oleh Keluarga Sendiri
Baca juga: INI KEHEBATAN Denjaka, Pasukan Khusus TNI AL yang Nyelam ke Dasar Laut Cari Pesawat Sriwijaya SJ 182
Baca juga: KPK Kembali Periksa 4 Saksi Soal Korupsi Proyek di Indramayu, Satu di Antaranya Kadis Pertanian
Wanita kelahiran 21 Juli 1994 itu tercatat sebagai salah satu mahasiswi jurusan Bahasa Mandarin S2 di Northeast Normal University China.
Siti Soleha mengisahkan, keinginannya kuliah setelah lulus dari SMK Negeri 1 Indramayu sempat akan dipupus dari asanya.
Saat itu kondisi keuangan keluarga sangat tidak memungkinkan, dan orangtua pun menginginkan agar Siti Soleha untuk langsung mencari pekerjaan.

"Orangtuaku buruh tani, jadi memang gak mampu gitu kan, dulu aja pas mau lanjut S1 katanya buat apa, orang tua nyuruh kerja saja," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat dihubungi melalui sambungan seluler, Senin (11/1/2021).
Di tengah hambatan yang begitu berat, ternyata Siti Soleha masih memiliki semangat yang kuat.
Ia tidak putus asa dan mencoba peruntungan dengan melamar beasiswa lewat Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) ke UPI dan Unpad Bandung untuk jurusan akuntansi sebagaimana jurusannya saat di bangku SMK dahulu.
Usaha pertamanya itu ternyata belum membuahkan hasil, ia tidak lolos.
Siti Soleha pun saat itu, terpaksa menuruti keinginan orangtua untuk bekerja.
Baca juga: Anya Geraldine Dibikin Klepek-klepek oleh Ariel NOAH, Anya Tak Kuasa Saat Ariel Lakukan Ini
Baca juga: Download Lagu dan Lirik Sholawat Allahul Kafi Versi Nissa Sabyan ft Fitriana, Viral di Media Sosial
Setelah setahun bekerja, mimpinya melanjutkan pendidikan kembali menggebu.
Terlebih hampir semua teman sebayanya meneruskan kuliah, sehingga semakin memotivasi Siti Soleha untuk melakukan hal yang sama.
Ia pun mencoba peruntungan dengan mendaftar beasiswa melalui jalur bidik misi.
Kali ini, ia mencoba mendaftar ke Universitas Diponogoro (Undip) untuk jurusan statistika dan Universitas Negeri Semarang (Unnes) jurusan Bahasa Mandarin.
Dan ternyata, alhamdillah, usahanya kali ini berhasil, ia diterima di Unnes..
Saat kuliah pun, diceritakan Siti Soleha, ia tak ingin membebani kedua orang tuanya.
Sejak menginjak semester 7, Siti Soleha memilih untuk tidak bergantung lagi kepada orang tua, ia lalu mencari uang dengan mengajar les Bahasa Mandarin.
Baca juga: TIga Daerah Tetangga Dilanda Bencana, Kapolres Baru Majalengka Ingatkan Jajarannya Tanggap Bencana
Baca juga: DUKA Keluarga Pramugari Korban Sriwijaya Air Jatuh, Ada yang Asal Parongpong, Ada yang Rajin Salat
Berkat menjadi pengajar les, kemampuannya berbahasa Mandarin semakin lancar hingga akhirnya lulus pada tahun 2017.
"Setelah lulus dari Unnes itu saya termasuk yang direkomendasikan oleh dosen untuk melanjutkan studi ke China," ujar dia.
Pada tahun yang sama, ia berhasil mendapat beasiswa Confucius Institute dari pemerintah China berkat keinginannya yang kuat tersebut.
Di sana, ia mengikuti studi lanjut program bahasa di Sichuan Normal University China selama 1 tahun.
Setelah selesai ia kembali ke Indonesia dan kembali berusaha mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah S2, usahanya pun terbayar lunas setelah dinyatakan lolos.
"Aku di sini S2 cuma 2 tahun, baru berangkat 2019 kemarin, malah hari Jumat kemarin baru selesai sidang," ujar dia.
Siti Soleha berharap, ilmu yang didapatnya dari negeri Tirai Bambu tersebut kelak bisa bermanfaat bagi masyarakat luas di Indonesia.
Ia ingin mengajar Bahasa Mandarin di Indonesia atau bekerja di lembaga pemerintah yang berhubungan dengan Bahasa Mandarin, seperti pada lembaga yang memberikannya beasiswa ke China.
Dengan bekerja di lembaga itu, ia ingin membantu para generasi penerus yang memiliki cita-cita yang sama seperti dirinya untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
"Habis lulus niatnya kembali ke Indonesia, karena cinta tanah air dong," ujar dia.