Situs Makam Buyut Desa Majakerta Indramayu Terancam Hilang Digerus Proyek Petrochemical

Penyebabnya, Desa Majakerta akan menjadi lahan pembangunan proyek Petrochemical Complex Jabar hasil kerja sama Pertamina dan CPC Taiwan

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
TribunCirebon.com/Handhika Rahman
Makam Ki Buyut Asup'pan yang berada di Desa Majakerta, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Kamis (7/1/2021). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Sedikitnya ada tiga makam kabuyutan yang terletak di Desa Majakerta, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.

Yakni Buyut Sanggem, Buyut Asup'pan, dan Tapakan Kedokan (Balong) Buyut Cagak, pendiri tanah babar layar.

Ketiganya merupakan sesepuh Desa Majakerta sekaligus penyebar Agama Islam dahulunya.

Baca juga: Punya Duit Rp 20 Juta Bisa Beli Mobil Apa? Nih Pilihannya, Kalau Cocok, Bayar Langsung Bawa Pulang

Baca juga: Ridwan Kamil Wajibkan Warga Jawa Barat Disuntik Vaksin Covid-19: Tak Boleh Ada yang Menolak!

Baca juga: Pendukung Trump Serbu Gedung Capitol Hill, Anggota Parlemen Ketakutan, Wali Kota Terapkan Jam Malam

Kini, makam buyut itu terancam hilang. Penyebabnya, Desa Majakerta akan menjadi lahan pembangunan proyek Petrochemical Complex Jabar. 

Proyek itu merupakan hasil kerja sama Pertamina dan CPC Taiwan, dengan nilai investasi sekitar Rp 100 triliun.

"Tapakan buyut-buyut, kira-kiranya Majakerta ini terkena dampak relokasi lalu bagaimana nasib sejarah yang saya katakan tadi," ujar salah seorang perwakilan warga Rendra (52) kepada Tribuncirebon.com di Balai Desa Majakerta, Kamis (7/1/2021).

Padahal, ketiga makam kabuyutan itu sangat dihormati oleh masyarakat setempat, hingga saat ini masyarakat selalu menggelar tahlil setiap malam Jumat sebagai bentuk penghormatan.

Dalam hal ini, disampaikan Rendra, masyarakat meminta agar pembangunan mega proyek tersebut bisa dibicarakan secara musyawarah guna mencari solusi.

Solusi ini sebagai bentuk penyelamatan sejarah panjang Desa Majakerta yang menjadi kearifan lokal masyarakat.

Pada kesempatan itu, warga juga menyerahkan petisi sebagai bentuk aspirasi.

Ada tiga poin yang mereka tuntut, yaitu berikan hak dan harga sekeramat-keramatnya, penentuan relokasi tempat harus dari warga masyarakat Desa Majakerta, dan menghidupkan Sungai Gebang Sawit untuk nelayan.

Warga ingin, walau harus terpaksa direlokasi, setidaknya ada nilai lebih yang nantinya dapat dirasakan masyarakat.

"Dan oleh karena itu kami ingin mengedepankan musyawarah terlebih dahulu agar tidak ada pihak yang dirugikan," ujar dia.

Untuk pembangunan Proyek Petrochemical Complex Jabar ini diketahui memerlukan sekitar 331,92 hektare tanah yang berada di dua kecamatan yakni Kecamatan Balongan dan Kecamatan Juntinyuat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved