TKW Asal Indramayu yang Viral Karena Depresi di Taiwan Pulang Ke Tanah Air, Kondisinya Membaik
ia mendapat perawatan terlebih dahulu di salah satu rumah sakit milik Polri di Jakarta.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Caskewi, Pekerja Migran Indonesia (PMI)/TKW asal Desa Jayalaksana, Kecamatan Kedokanbunder, Kabupaten Indramayu yang menderita depresi parah di Taiwan akhirnya pulang ke tanah air.
Saat dikonfirmasi, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih membenarkan kabar tersebut.
Caskewi diketahui pulang pada Kamis (17/12/2020) kemarin. Ia dipulangkan oleh sponsor yang memberangkatkannya.
"Pas saya hubungi, keluarga bilang kondisinya sekarang membaik," ucap dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (18/12/2020).
Baca juga: Pevita Pearch Positif Covid-19, Kini Sedang Jalani Perawatan di Rumah Sakit
Baca juga: Gelandang Persib Bandung Abdul Aziz Sebut Pemain Indonesia Punya Potensi Untuk Main di Liga Jepang
Baca juga: Konsumsi Telur Rebus Sebelum Tidur Khasiatnya Tak Terduga, Bakar Kalori Hingga Gula Darah Terkontrol
Juwarih menyampaikan, TKW itu sebenarnya sudah sampai tanah air pada 10 Desember 2020 kemarin.
Kendati demikian, ia mendapat perawatan terlebih dahulu di salah satu rumah sakit milik Polri di Jakarta.
Di sana ia juga dicek kesehatan soal Covid-19, mengingat Caskewi baru pulang dari luar negeri.
Dalam hal ini, disampaikan Juwarih, SBMI siap membantu bilamana pihak keluarga memerlukan bantuan hukum soal permasalahan yang dihadapi Caskewi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Video seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI)/TKW asal Kabupaten Indramayu di Taiwan ini membuat banyak warganet menangis.
Pasalnya, dirinya mengalami depresi cukup parah. Tubuhnya pun kurus dan tengah di rawat di sebuah rumah sakit di Taiwan.
Video berdurasi 0:41 detik itu pun viral di media sosial dan banyak dibagikan netizen sejak 24 November 2020 lalu.
Baca juga: Seorang Pasien Covid-19 Kota Tasik Tewas Diduga Terpeleset di Tangga Tempat Isolasi Rusunawa Unsil
Baca juga: Kisah Chamimah, Adik Mantan Wapres Try Sutrisno, 57 Tahun Ngajar TK, Jadi Sarjana di Usia 78 Tahun
Baca juga: Kiprah M Sholihin, Cabup Indramayu Termiskin, Dulu Sempat Jualan Koran, Duitnya untuk Biaya Kuliah
Baca juga: Pria Berpeci Hitam Tertunduk Lesu Jelang Sidang Perdata, Ternyata Digugat oleh Anaknya Sendiri
Pantauan Tribuncirebon.com, dalam video itu TKW tersebut awalnya diberi sepotong roti oleh seorang yang diduga perawat rumah sakit.
Seseorang itu lalu membantunya membuka bungkus roti agar lebih mudah dimakan. Namun, sebelum memakannya, TKW itu justru mengangkat tinggi-tinggi roti itu dan menengadah ke atas.
"Allah, aku makan ya," ujar dia dengan suara serak lemah menyedihkan.
Berdasarkan informasi yang coba Tribuncirebon.com himpun, TKW itu rupanya sudah tidak punya orang tua lagi.
Kedua orang tuanya sudah meninggal dunia.
Banyak netizen yang membagikan video itu agar keluarganya yang masih hidup di Kabupaten Indramayu bisa mengetahui kondisi TKW tersebut.
"Bantu share, Olih sing grup sebelah Tolong bantuen kanggo pahlawan devisa Sapa sing kenal, kuh tkw taiwan asal sing indramayu depresi parah Juk bantuane lur (Bantu Share, dapat dari grup sebelah tolong bantuannya untuk pahlawan devisi siapa yang kenal, ini TKW Taiwan asal dari Indramayu depresi parah, minta bantuannya teman-teman)," tulis akun Bozez Putrademak dalam videonya yang sudah ditonton sekitar 6 ribu kali.
Dengan viralnya video itu, beberapa netizen mengaku mengetahui sosok TKW tersebut.
Melalui postingannya, menurut akun Erna Zaky, TKW itu bernama Caskewi, warga Blok Kalijajar, Desa Cangkingan, Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu.
"BMI TAIWAN, Ank indramayu jh Arane Caskewi, wong widiyasari cangkingan kali jajar, AKIBAT DEPRESI, SEMOGA CEPAT SEMBUH YA NOK DUCH MELAS TEMEN (BMI Taiwan, Anak Indramayu namanya Caskewi, orang Widiyasari Desa Cangkingan Kalijajar, akibat depresi, semoga cepat sembuh ya adik duh kasihan sekali)," tulis Erna Zaky.
Kasus PMI di China
Sebelumnya juga muncul kasus PMI asal Indramayu di China yang meninggal karena sakit paru-paru.
Kabar duka kembali datang dari Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Indramayu.
//
Wanita bernama Verawati (36) warga Desa/Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu dikabarkan meninggal dunia di negara China pada Jumat (20/11/2020) malam.
Baca juga: Kisah Mayor Ifa Lulus Sesko AD Didampingi Suami, Padahal Sehari-hari LDR Jakarta-Houston
Baca juga: Soal Ekspor Benih Benur Edhy Prabowo, Pengusaha Benur Pangandaran Menilai Lebih Baik Budidaya
Baca juga: Pemain Persib Bandung yang Gabung Timnas U-19 Indonesia Mendapat Perlakuan Khusus dari Klub
Menurut keterangan dokter, ia meninggal dunia karena sakit paru-paru yang dideritanya.
Ayah Verawati, Tarmin (52) mengatakan, padahal anak pertamanya itu beberapa pekan terakhir cerita ingin pulang ke tanah air.
Verawati sudah tidak tahan dengan kondisi sakitnya yang kian parah.
"Dapat kabar begitu kaget banget, kalau gak tahan mah saya sudah pingsan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di rumah duka, Rabu (25/11/2020).
Tarmin menceritakan, saat percakapan terakhir itu, anaknya meminta kiriman untuk bisa pulang ke tanah air.
Kondisinya yang sakit parah juga membuatnya berhenti bekerja.
"Seminggu kemudian saya kan nelepon ke sana, saya tanyakan ver katanya mau pulang udah beli tiket belum? Katanya tuh bulan ini tiketnya sudah habis, adanya bulan depan, bulan Desember," ujar dia.
Lanjut Tarmin, ketika dihubungi saat itu anaknya sudah mulai kehilangan suara, ia mengaku merasa sakit jika berbicara.
Selang seminggu setelahnya, ada kabar dari rekan sesama TKW di China, ia mengabarkan sakit Verawati semakin parah, wanita malang itu sudah tak berdaya dan tak bisa apa-apa.
Tubuhnya pun semakin kurus hingga hanya terlihat kulit dan tulang. Melihat kondisi itu membuat keluarga sedih.
Namun, setelah kejadian itu, keluarga justru semakin sulit menghuhungi Verawati, nomor kontaknya sudah tidak aktif lagi
Hingga akhirnya, diceritakan Tarmin, ada seorang anak mendatangi kediamannya pada Sabtu (21/11/2020) kemarin.
Saat itu, anak tersebut menghubungkan pihak keluarga dengan teman Verawati di negara China.
Melalui sambungan seluler, temannya mengabarkan bahwa Verawati sudah tiada.
"Sangat kehilangan sekali, Verawati ini anak pertama," ujar dia.
Meninggalnya Verawati, diketahui juga meninggalkan satu orang anak yang masih duduk di bangku SMP.
Tarmin Menangis
Tangis Tarmin (52) pecah saat menceritakan kabar meninggal anaknya yang menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI)/TKW di negara China, Rabu (25/11/2020).
//
Anaknya itu bernama Verawati (36) warga Desa/Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu.
Baca juga: Breaking News: Vera, TKW Asal Indramayu Wafat di Cina, Sakit Paru-paru, Tubuh Kurus Kering Kerontang
Baca juga: Kisah Mayor Ifa Lulus Sesko AD Didampingi Suami, Padahal Sehari-hari LDR Jakarta-Houston
Baca juga: Soal Ekspor Benih Benur Edhy Prabowo, Pengusaha Benur Pangandaran Menilai Lebih Baik Budidaya
Baca juga: Pemain Persib Bandung yang Gabung Timnas U-19 Indonesia Mendapat Perlakuan Khusus dari Klub
Kepada Tribuncirebon.com, Tarmin mengaku tak kuasa mendapat kabar tersebut.
Banyak kenangan yang tak bisa terlupakan dari sosok anak pertamanya tersebut.
"Verawati ini sangat membanggakan orang tua, kalau saya mau apa-apa suka dikasih," ujar dia sembari berurai air mata.
Dikisahkan Tarmin, kenangan saat ia sakit dan dimarahi untuk berobat oleh Verawati sangat ia kenang.
Kini hal tersebut tidak akan lagi bisa terulang. Verawati dikabarkan meninggal dunia di China karena sakit paru-paru pada Jumat (20/11/2020) malam.
Verawati disebutkan Tarmin, sakit sejak ia bekerja di China pada 2019 lalu. Ia juga berhenti bekerja karena penyakitnya yang semakin parah.
Beban yang ditanggung Verawati sebagai tulang punggung keluarga, diduga Tarmin menjadi penyebab putri sulungnya sakit parah.
Verawati diketahui harus menanggung heban hidup suami dan anaknya dengan menjadi TKW.
Kebutuhan hidup yang tidak sedikit itu membuatnya harus bekerja lebih hingga akhirnya sakit dan dikabarkan meninggal dunia, terlebih ia juga tengah merenovasi rumah untuk keluarga kecilnya tersebut.
Masih dikisahkan Tarmin, Verawati sempat cerita ingin pulang. Ia tak tahan dengan penyakit yang dideritanya, tubuhnya pun kurus kering.
Namun, tak berselang lama kabar duka justru diterima keluarga.
"Dapat kabar begitu kaget banget, kalau gak tahan mah saya sudah pingsan," ujar dia.