Idrus Corona Majalengka
Sudah Ratusan Tenaga Kesehatan Terpapar Covid-19 di Majalengka Sejak Pandemi Covid-19
Ratusan nakes tersebut bertugas di lingkungan Puskesmas yang tersebar di 32 Puskesmas hingga di dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Jubir Satgas Covid-19 Majalengka, Alimudin mengungkapkan sejak pandemi Covid-19, sudah sebanyak 110 tenaga kesehatan (Nakes) terpapar Covid-19.
Ratusan nakes tersebut bertugas di lingkungan Puskesmas yang tersebar di 32 Puskesmas hingga di dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
"Jumlah ini baik dari tingkat bidan desa, perawat hingga dokter yang ada di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19," ujar Alimudin saat dimintai informasinya, Rabu (16/12/2020).
Jumlah tersebut terhitung sejak kemarin dari total 899 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang naik per hari Selasa mencapai 10 kasus.
Kenaikan kasus nakes terpapar Covid-19 ini juga berpengaruh besar terhadap pelayanan baik di Puskesmas hingga rumah sakit.
Mereka menjadi korban terpapar virus corona tersebut disebabkan fasilitas yang sebelumnya kurang memadai.
Seperti kekurangan alat pelindung diri (APD) hingga tertular dari pasien yang tidak jujur.
"Faktor lainnya juga karena jumlah tenaga kesehatan tak sebanding dengan jumlah pasien Covid-19 yang terus meningkat. Seperti di kabupaten Majalengka ini jumlah kasus sudah mencapai 899 orang termasuk di dalamnya adalah nakes," ucapnya.
Ditanya terkait jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang juga terpapar Covid-19, Alimudin mengaku pihaknya belum merinci jumlah tersebut.
Yang pasti beberapa instansi di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Majalengka, pernah ditutup sementara atau lockdown karena beberapa pegawai positif.
Baca juga: Daftar Lima Provinsi Penyumbang Kasus Baru Terbesar Covid-19 di Indonesia
Baca juga: FAKTA BARU Kamera CCTV di Lokasi Penembakan 6 Laskar FPI Disebut Tidak Rusak dan Berfungsi Baik
Di antaranya, DP3AKB, Dinas Perdagangan, Satpol PP, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga Dinas Kesehatan (Dinkes) serta beberapa kantor kecamatan di Majalengka.
Bahkan yang terbaru adalah Pendopo Kantor Bupati Majalengka setelah ajudan bupati terkonfirmasi positif Covid-19.
Beberapa Sekretariat daerah (Setda) juga ditutup sementara.
"Notabene mereka tertular dari pasien orang tanpa gejala (OTG) dari keluarganya. Sebab setelah kasus DP3AKB yang awal mula kejadian masuknya klaster pemerintahan akibat dibawa dari Medan sampai sekarang ASN di kita terbilang disiplin.
Disiplin itu karena mereka tidak tertular dari daerah lain, atau hanya terpapar dari keluarganya saja," jelas dia.