FAKTA BARU Kamera CCTV di Lokasi Penembakan 6 Laskar FPI Disebut Tidak Rusak dan Berfungsi Baik
Saat ditanya soal CCTV di ruas jalan tersebut, ia membantah kamera di lokasi sekitar kejadian penembakan rusak.
Ia datang ke Kantor Komnas HAM untuk memberikan keterangan soal tewasnya 6 laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.
Saat ditanya soal CCTV di ruas jalan tersebut, ia membantah kamera di lokasi sekitar kejadian penembakan rusak.
Subakti mengungkapkan jika sebetulnya CCTV di sekitar area penembakan tidak rusak dan berfungsi dengan baik.
"CCTV kami semua berfungsi, jadi CCTV kami di Jakarta-Cikampek itu ada 277 CCTV," sambung Subakti.
Akan tetapi, Subakti mengklaim bahwa kamera CCTV yang merekam peristiwa penembakan ada gangguan.
Gangguan itu berupa tersendatnya pengiriman data rekaman gambar.
Menurutnya, gangguan itu dialami 23 kamera CCTV, tepatnya sepanjang Km 49 sampai Km 72.
"23 (CCTV) itu bukan tidak berfungsi, hanya pengiriman datanya berapa jam itu terganggu," kata dia.
"Karena waktu mau perbaikan, hujan. Karena itu, kan, harus dideteksi pakai suatu alat, sehingga perlu waktu. Beberapa jam kemudian, 24 jam, sudah berfungsi lagi," imbuh dia.
Sementara itu, pada hari yang sama, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran juga memenuhi panggilan Komnas HAM.
Baca juga: Kompolnas Klaim Punya Data Soal Adanya 37 Anggota FPI Gabung Jaringan Teroris: Ada yang Ngerakit Bom
Baca juga: Jadi Tahanan Rizieq Shihab Tulis Surat untuk Anak dan Istrinya, Ini Isi Surat Lengkap Pimpinan FPI
Fadil menyatakan akan terbuka dan kooperatif atas investigasi yang digelar Komnas HAM dalam menyelidiki kasus penembakan enam anggota laskar FPI.
Selain itu, Fadil juga menjamin akan memberi ruang bagi Komnas HAM agar investigasinya akuntabel.
"Kami akan memberikan fakta yang berbasis scientific crime investigation. Kami tidak mau membangun narasi ya. Kami mau menyajikan fakta, kami tidak mau membangun narasi dan itu akan kami support," kata Fadil.
Dalam penyelidikan ini, Komnas HAM sebelumnya telah meminta keterangan pihak FPI, saksi, keluarga korban, dan masyarakat.
Diketahui, terdapat perbedaan keterangan antara polisi dan FPI atas peristiwa tersebut.