Jadi Tempat Nongkrong, Jalan Dipati Ukur Bakal Ditutup, Kota Bandung PSBB Sampai 14 Hari ke Depan
Dipati Ukur masuk dalam rencana penutupan karena selama ini dianggap sebagai salah satu daerah yang sering terjadi kerumunan, terutama di sore
Oded M Danial pun mengimbau warganya agar selalu waspada dengan meningkatnya penularan virus corona ini.
Ia pun meminta warga luar untuk menunda kedatangan ke Kota Bandung, karena saat ini Kota Bandung kembali masuk zona merah.
"Sekarang sudah mengkhawatirkan, tempat isolasi sudah penuh, saya mendukung statmen dan kebijakan Pak Gubernur, saya mengimbau kepada warga Kota Bandung lebih waspada lagi karena Covid-19 ini masih ada di tengah-tengah kita," ujar Oded di Balai Kota Bandung, Kamis (3/12/2020).
Selain itu, Oded juga minta agar warga Kota Bandung juga tidak berpergian ke luar kota atau keluar dari Kota Bandung.
"Usahakan (tidak meninggalkan Bandung), kalau tidak penting sekali," katanya.
Ia meminta agar semua lapisan masyarakat ikut aktif mengingatkan dan menjaga pola hidup agar terhindari dari penularan virus corona.
Minta RS Darurat
Pemerintah Kota Bandung meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menyediakan Rumah Sakit (RS) Darurat sebagai tambahan tempat isolasi pasien orang tanpa gejala (OTG).
Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan, saat ini tempat isolasi yang ada di Kota Bandung sudah penuh, meski sempat dilakukan penambahan tempat tidur di RSKIA.
"Kalau kita tidak ambil keputusan ini, ke depan akan bahaya jika terus terjadi peningkatan," ujar Oded, di Balai Kota Bandung, Kamis (3/12/2020).
Menurutnya, ada tiga lokasi yang akan diajukan untuk menjadi RS Darurat, yakni SOR Arcamanik, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dan Gor Padjajaran.
"Keterisian ruang isolasi di beberapa rumah sakit Kota Bandung sudah mencapai 87,15%. Masih tersisa 116 TT dari total 903 TT yang disediakan," katanya.
Kemudian, khusus untuk OTG, keterisian ruang isolasi (Hotel) sudah mencapai 64,06%, masih tersedia 23 TT dari total 64 TT yang disediakan.
"Kita berharap tentunya tidak ada yang mengisi lagi di waktu ke depan," ucapnya.
Oded memastikan, untuk kesiapan pengoperasian RS Darurat akan didukung oleh tenaga kesehatan yang mumpuni agar bisa mendorong kesembuhan pasien OTG.
"Saya kira sudah siap (Nakes)," katanya. (*)