Santri Ponpes Al Mutawally Pulang Paksa, Kepala BPBD Kelimpungan Lakukan Pendataan
Penjemputan pulang paksa yang dilakukan wali santri terhadap santri Ponpes Al Mutawally di Desw Bojong, Kecamatan Cilimus menambah beban kerja satgas
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
"Informasi dari ponpes anak-anak sudah sehat semua, sudah sembuh. Milih untuk pulang aja karena khawatir, mending di rumah anaknya," kata Muslim yang juga warga Cirebon.
Barusan juga sudah isi surat pernyataan, kalau yang dibawa pulang isi surat pernyataan. "Tapi kalau anaknya tidak dibawa pulang tidak perlu ngisi," ucap Muslim pada wartawan di lokasi.
Ditempat sama Direktur Ponpes Al-Mutawally Kuningan, Didin Nurulrosidin mengungkapkan bahwa para santri diperbolehkan pulang karena sudah tidak lagi mengalami gejala apapun dan telah melalui masa inkubasi lebih dari 10 hari.
"Juga sesuai dengan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 revisi ke 5, orang yang terkonfirmasi positif tanpa gejala setelah menjalani isolasi tidak perlu lagi dilakukan swab," kata Didin kepada wartawan.
Diterangkan bahwa sesuai pedoman itu yang positif tanpa gejala setelah isolasi lebih dari 10 hari. "Dan kondisinya sehat tidak perlu follow up untuk swab lagi," kata dia.
Didin menjelaskan, proses penjemputan santri dibagi pada tiga gelombang. Yang pertama mulai pukul 08.00 - 11.00, pukul 11.00 - 14.00 dan pukul 14.00 - 17.00 WIB.
Diketahui sebelumnya, ratusan warga Desa Bojong, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan mengikuti tes swab massal yang digelar di Aula Balai Desa Bojong, Senin (30/11/2020) pagi.
"Warga berdatangan mulai sekitar pukul 09.40 WIB, dan warga pun tampak antusias datang mengikuti tes swab massal yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan ini," ungkap Kepala Desa Bojong Nurul Komariah saat ditemui tadi.
Diketahui sebelumnya, kata Nurul bahwa covid19 ini bukan merupakan penyakit yanv mesti ditutupi alias aib. "Ini virus yang mengganggu kestabilan pada jiwa seseorang yang mesti dilakukan perlawanan, salah satunya dengan lakukan swab tes ini, " kata Nurul seraya menyambut warga yang datang untuk mengikuti tes swab massal dan berterimakasih kepada warga yang sudah datang mengikuti swab tersebut.
"Covid ini bukan aib, jadi terimakasih bagi semua warga yang sudah datang kesini (Balai Desa Bojong) untuk mengikuti swab. Jangan lupa selalu jaga kesehatan," katanya.
Nurul mengatakan, mayoritas warga yang di swab merupakan warga yang lokasi rumahnya berada di sekitar Ponpes Al-Mutawally. "Hari ini kata Nurul ada lebih dari 100 warga yang diundang untuk mengikuti swab tersebut," katanya.
Diketahui sebelumnya, jumlah orang yang positif terpapar Covid-19 di klaster Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mutawally Kuningan, bertambah menjadi 150 orang dari total 156 orang yang di swab.
"Awal keluar hasil swab itu ada sebanyak 102 orang yang semuanya santri Al-Mutawally positif COVID-19. Namun pada Jumat sore tadi, ada penambahan 48 orang yang dinyatakan terpapar Covid19," katanya.
Jumlah 156 penghuni Ponpes Al-Mutawally yang sebelumnya reaktif COVID-19 dan menjalani swab. "Ada 150 orang dinyatakan positif terpapat dan untuk dua orang yang hasil swabnya negatif sudah menjalani swab ulang karena berinteraksi dengan orang-orang yang kini dinyatakan positif," katanya.
Kapolres Kuningan, AKBP Lukman SD Malik mengatakan, pihaknya tentu mengikuti prosedural dan aturan dalam protokol kesehatan. "Untuk kawasan sekitar Kluster di lakukan PSBM (Pembatasan Sosial Berskala Mikro, red) dan lingkungannya sekitarnya di lakukan pengawasan," katanya.