Sapi Perah di Kuningan Mati Terpanggang
Kepala UPT Damkar Kuningan Minta Warga Sadar untuk Lengkapi Alat Pemadam Api Ringan
Dari setiap kejadian kebakaran, yang terjadi di kalangan masyarakat, kami tidak menemukan alat pemadam api ringan sebagai tindakan awal
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN – Kepala UPT Pemadam Kebakaran Kuningan, Khadafi meminta warga sadar dalam melengkapi alat pemadam api ringan (Apar).
“Dari setiap kejadian kebakaran, yang terjadi di kalangan masyarakat, kami tidak menemukan alat pemadam api ringan sebagai tindakan awal dalam melakukan pemadaman api tersebut,” kata Khadafi, Senin (16/11/2020).
Menurut Khadafi, Apar itu merupakan perlengkapan yang harus dimiliki warga. “Baik di dalam rumah, tempat usaha dan fasilitas lainnya,” katanya.
Baca juga: BIODATA Irjen Rudy Sufahriadi Kapolda Jabar yang Dicopot Jabatannya karena Kerumunan Rizieq Shihab
Baca juga: Bak Film Action Video Penangkapan Penjahat di Kuningan Viral, Polisi Meringkus di Tengah Jalan
Baca juga: Ini Sosok Ahmad Dhofiri, Polisi Bintang Dua Kelahiran Indramayu, Jadi Kapolda Jabar Gantikan Rudy
Baca juga: Kiai Kampung Indramayu Sepakat Dukung Nina-Lucky Jadi Bupati dan Wakil Bupati Indramayu 2020
Apar ini sangat membantu dalam melakukan pencegahan dan pemadaman api yang menyulut terjadi di tempat kejadian perkara.
“Apar sangat mudah didapat dan ini bisa masuk dalam standar operasi di tempat tinggal atau tempat usaha lainnya,” katanya.
Terpisah, Kapolsek Cigugur yakni Iptu Maman mengklaim bahwa kejadian di kandang sapi miliki Sunardi (63), di Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur itu murni akibat kelalaian pemilik kandang. “Kebakaran itu murni akibat kelalain pemilik kandang,” kata Iman saat dihubungi, Senin (16/11/2020).
Kelalaian terjadi sebelumnya diketahui bahwa pemilik sejak sore kemarin. “Sempat menggunakan tungku dan di sekitarnya itu terdapat banyak kayu bakar,” katanya.
Ini, kata Iman menambahkan, murni tidak ada unsur kesengajaan atau pihak yang tiddak bertanggung jawab dalam melakukan hal tersebut.
“Terlebih posisi kandang sapi itu berada di daerah selatan dan jauh dari saluran air yang mengalir ke daerah Winduerang,” katanya.
Maman menegaskan, ini bukan akibat atau buntut dari polemik limbah kotoran hewan yang dihasilkan dari sejumlah kandang sapi tersebut.
“Tidak ada kaitan dengan permasalahan sewaktu limbah yang sempat kemarin mendapat perhatian,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Sunardi (63), warga RT 01/01 Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur, terlihat pasrah setelah mengetahui kandang dan sapinya ludes terbakar.
Saat ditemui di lokasi kandang sapi bersama warga setempat, Sunardi mengaku tidak percaya dengan kejadian semalam.
“Kemarin sore itu saya yakin, tungku habis masak air itu sudah tidak ada api yang masih menyala. Benar – benar padam,” ungkap Sunardi saat lakukan evakuasi di lokasi kandang terbakar tadi, Senin (16/11/2020).